Universitas Diponegoro

Tim Undip Raih Gold Medal, Best invention dan special award di Moscow, Rusia

Semarang. Mahasiswa Undip kembali menorehkan prestasi internasional. Tim Garuda innovator yang terdiri dari Rifki Rokhanudin (FSM), Abdurrohman Hizbulloh (FEB), Intan Permata (FKM), Fatkhiyatus sa’adah (FSM), Diina Ul Qoyyima (FKM), Ria Yunwiani (FSM), dan Apriliani Ismi Fauziah (FKM) berhasil meraih gold medal, best invention, dan special award pada ajang Moscow International Invention and Innovative Technology (Archimedes) 2019  yang berlangsung pada tanggal 26-29 Maret 2019di Moscow, Rusia.

Duta besar Indonesia untuk Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi merasa sangat bangga atas prestasi yang ditorehkan oleh Rifki Rokhanudin dkk. “Sun and Rain Innovation Roof (SRI Roof) merupakan produk inovasi yang sangat bagus, bahkan terdapat salah seorang investor dari Rusia yang tertarik dan mudah-mudahan dapat dimanfaatkan, dan dapat digunakan untuk masyarakat kita yang sebagian besar masih tinggal di pedesaan” ungkapnya dalam kunjungan Tim Garuda inovator ke KBRI Indonesia di Moscow.

Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan inovasi pemanfaatan energi alternatif. Salah satu carayang diupayakan adalah mencari sumber energi ramah lingkungan yang tidak menimbulkan polusi serta tidak memberi efek radioaktif. Salah satu energi terbarukan dan ramah lingkungan adalah energi matahari dan energi yang bersumber dari air hujan.

Energi matahari didapatkan dengan menggunakan sistem sel surya yang mampu mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Sedangkan energi yang bersumber dari air hujan didapatkan dengan penggunaan elemen piezoelektrik yang berguna untuk mengonversi tekanan air hujan menjadi energi listrik. Kedua teknologi tersebut dapat diaplikasikan pada genteng bangunan pada daerah tropis.

 

Iklim tropis menyebabkan timbulnya 2 musim pada sepanjang tahunnya, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada musim kemarau rata – rata energi matahari memiliki intensitas sebesar 600-700 Watt/m2  dan intensitas curah hujan ketika musim hujan rata-rata adalah 11-25 mm/ jam.

Metode analitik serta pengujian dilakukan untuk menentukan besarnya output listrik pada penelitian ini. Berdasarkan data literatur didapati bahwa penggunaan 30 buah piezoelektrik yang dihubungkan seri dengan massa air hujan 1000kg/mm3 dapat menghasilkan keluaran listrik 3.17 Volt dan penggunaan solar cell didapatkan tegangan keluaran maksimum 6 Volt. Hasil keluaran genteng multifungsi tersebut bergantung pada besarnya intensitas curah hujan dan intensitas cahaya matahari yang ada.

Keunggulan SRI Roof : Produksi energi yang bersih dan ramah lingkungan, menunjang penghematan energi, sumber energi yang mudah didapatkan, mengurangi biaya listrik, memperindah rumah, serta berbasis teknologi.

Perbedaan dengan alat yang sudah pernah ada adalah produk sebelumnya hanya menggunakan solar cell, sedangkan SRI Roof merupakan genteng multifungsi 2 musim, dengan tambahan piezoelektrik, tampilan berbeda yaitu terdapat unsur seni batik mega mendung sehingga lebih bernilai estetika,

 

Inovasi genteng 2 musim berbasis Hybrid System Solar Cell dan piezoelectric sebagai penghasil listrik skala rumah tangga. Sistem pembangkit listrik yang terdiri dari dua atau lebih sistem pembangkit dengan sumber energi yang berbeda. Misalnya listrik tenaga surya dipadu dengan listrik tekanan air hujan menjadi SRI Roof.

Langkah-Langkah :

  1. Menyiapkan genteng flat/beton dan piezoelektrik yang telah disusun secara seri dan paralel.
  2. Mengecat batik pada genteng dan diamkan hingga cat mengering
  3. 3 buah solar cell dihubungkan secara parallel agar menghasilkan arus maksimum
  4. Solar cell dan piezoelektrik di rekatkan dan di tempel/pasang pada genteng batik
  5. Kabel di hubungkan dan digabungkan agar mendapatkan tegangan total menggunakan diosa dan kapasitor 100 mikro farad
  6. Membuat penyangga genteng
  7. Simulasi dan menghitung tegangan atau daya yang dihasilkan SRI Roof.

Rifki Rokhanudin dkk merupakan tim yang dikirim oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) pada event Archimedes tahun 2019 bersama sejumlah tim lainya. INNOPA sebagai asosiasi swasta yang menyaring projek inovasi karya siswa dan mahasiswa untuk berlaga di event internasional dengan harapan inovasi yang telah dibuat dapat dikembangkan dan diproduksi secara masal sehingga berguna bagi masyarakat.

Kompetisi dan pameran Archimedes diselenggarakan setiap tahun oleh Moscow City Organization VOIR and International Innovation Club yang didukung oleh International Federation of Investors Association dan World Intellectual Property Organization. Archimedes tahun ini diikuti oleh lebih dari 800 inovasi dari 22 negara, di antaranya Rusia, Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea, India, Romania, Ceko, Macau, Jerman, Arab Saudi, Irak, Portugal, Moldova, Kuwai, Kanada, Polandia dan Maroko. Pada acara pembukaan, hadir juga Wakil Kepala Perwakilan KBRI Moskow Lasro Simbolon yang juga meninaju inovasi karya tim Indonesia

Tim Garuda innovator disponsori oleh Jamkrindo Dan Pt.Wika Gedung.

Share this :
Exit mobile version