SEMARANG – Lembaga internasional yang berkomitmen memepercepat laju inovasi, Clarivate Plc, menobatkan Universitas Diponegoro (UNDIP) sebagai salah satu lembaga akademik terinovatif di Asia Tenggara dan Selatan tahun 2020. Penghargaan serupa juga diberikan kepada University of Brunei Darussalam (Brunei Darussalam), Indian Institute of Technology Bombay (India), National University of Malaysia (Malaysia), Cebu Technological University (Philipina), Singapore National University of Singapore (Singapura) dan Hanoi University of Science and Technology (Vietnam).
Penghargaan hanya diberikan kepada satu lembaga di masing-masing negara. Dengan demikian Undip menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang mendapatkan penghargaan South and South East Asia Innovation Award 2020 dari Clarivate Plc. Clarivate berdiri pada 2016, sebelumnya merupakan divisi Intellectual Property and Science dari Thomson Reuters. Clarivate menjadi perushaan mandiri setelah Thomson Reuters Intellectual Property and Science Business diakuisisi.
Rektor Undip, Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum, saat dimintai tanggapannya mengungkapkan rasa terima kasihnya atas apresiasi lembaga-lembaga internasional terhadap kiprah civitas academica Undip. “Kami bersyukur atas penghargaan dari pihak eksternal. Namun perlu dicatat bahwa itu bukan tujuan utama Undip,” kata Yos Johan Utama, Rabu (23/12/2020).
Menurut Prof Yos, banyak indikator yang dipakai sebagai tolok ukur pencapaian lembaga yang dipimpinnya. Termasuk indikator yang relevan dalam posisi Undip sebagai PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum). Namun diakui, apresiasi dari eksternal bisa menjadi salah satu tolak ukur internal dalam bekerja.
Tabel 1. Daftar Penerima Penghargaan South and South East Asia Innovation Award 2020 dari Clarivate
Institusi Akademik | |
Negara | Organisasi |
Brunei | University of Brunei Darussalam |
India | Indian Institute of Technology Bombay |
Indonesia | Diponegoro University |
Malaysia | National University of Malaysia |
Filipina | Cebu Technological University |
Singapura | National University of Singapore |
Vietnam | Hanoi University of Science and Technology |
Lembaga Penelitian Pemerintah | |
Negara | Organisasi |
India | Council of Scientific and Industrial Research |
Indonesia | Indonesian of Scientific and Industrial Research (LIPI) |
Malaysia | Malaysian Palm Oil Board |
Singapura | Agency for Science, Technology and Research |
Vietnam | Vietnam Academy of Science and Technology |
Perusahaan | |
Indonesia | PT Pertamina |
Malaysia | Petronas |
Singapura | Sivantos Group |
Sri Lanka | MAS Holdings |
Thailand | Siam Cement Group |
Vietnam | Viettel Group |
Selain lembaga pendidikan tinggi, penghargaan inovasi juga diberikan untuk lembaga riset yang dimiliki pemerintah. Tahun 2020 ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tercatat sebagai penerma Penghargaan Inovasi Asia Tenggara dan Selatan dari Clarivate Plc. Sementara dari India ada, Council of Scientific and Industrial Research, kemudian Malaysian Palm Oil Board Malaysia, Agency for Science, Technology and Research Singapura dan Vietnam Academy of Science and Technology Vietnam.
Untuk kategori korporasi, PT Pertamina menjadi salah satu perusahaan di Asia Tenggara dan Selatan yang mendapat penghargaan atas inovasinya di tahun 2020. Beberapa perusahaan yang mendapat penghargaan serupa adalah Petronas dari Malaysia, Sivantos Group dari Singapura, MAS Holdings dari Sri Lanka, Siam Cement Group dari Thailand dan Viettel Group dari Vietnam.
Penghargaan yang diberikan pekan ketiga November 2020 itu, dilaksanakan bersamaan dengan Innovation Forum yang mempertemukan para pemimpin dari sektor akademis, pemerintah dan industri di Asia Tenggara dan Selatan untuk berbagi pengalaman dalam melakukan transformasi dan mempercepat laju inovasi. Presiden IP Group Clarivate Plc, Jeff Roy, mengatakan lembaganya merasa sangat senang bisa menggelar forum bagi para pemimpin regional dan para ahli yang mendedikasikan hidupnya untuk inovasi.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan menciptakan, melindungi (karya cipta), dan memajukan inovasi. Mempertemukan inovator dari kalangan akademisi dengan pemerintah dan industri akan membuat inovasi terus berkembang dan memberikan dampak positif terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan teknologi,” kata Jeff Roy sebagaimana dipublikasikan di claverate.com.
Menurut dia, pemberian penghargaan dilakukan setelah dilakukan pemantauan dan analisis atas volume paten, volume kutipan, keberhasilan paten dan kemampuannya mendunia. Data paten yang digunakan adalah dari Derwent World Patents Index ™ (DWPI) dan Derwent Patent Citations Index ™ (DPCI) yang merupakan lembaga pengelola database informasi paten terlengkap di dunia.
Sedikitnya ada 235 perguruan tinggi, lembaga penelitian pemerintah dan korporasi di Asia Tenggara dan Selatan yang diidentifikasi sebagai innovator. Dari hasil itu, Clarivate memberikan penghargaan inovasi kepada 28 lembaga yang berada di posisi teratas.
Forum Inovasi yang digelar Clarivate secara virtual, dibuka oleh CEO NITI Aayog, Amitabh Kant. Dalam orasinya, Amitabh mengungkapkan bagaimana komitmen Pemerintah India dalam mendorong riset dan inovasi, serta bagaimana melindungi kekayaan intelektual. “India mendorong belanja litbang secara substansial. Pemerintah India juga menerapkan pemberian hak patent dan aturan kontrak yang ketat untuk meningkatkan kepercayaan para innovator,”katanya.