Puasa Ramadahan merupakan salah satu perintah dalam agama Islam yang wajib dijalankan oleh setiap muslim. Bahkan anak-anak pun sudah dibiasakan untuk berpuasa walaupun tidak penuh selama sehari. Lama puasa Ramadahan berkisar 13-18 jam tergantung pada iklim dan tempat, di Indonesia puasa Ramadhan rata-rata adalah 13-14 jam. Puasa yang dijalankan seorang muslim di mulai saat terbit fajar hingga terbenam matahari,selama puasa tidak diperbolehkan makan dan minum.
Puasa Ramadhan tahun 2021 ini merupakan tahun kedua puasa di masa pandemi Covid-19. Pada tahun kedua pandemic ini kasus Covid sudah mulai menurun jumlahnya di Indonesia seiring dengan meningkatnya kepatuhan masyarakat untuk menjalankan protocol Kesehatan 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilisasi) serta mulai dijalankannya vaksinasi di Indonesia. Tentunya hal ini akan membawa suasana yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Yang tetap harus menjadi perhatian adalah pandemic Covid-19 belum selesai sehingga kewaspadaan tetap harus dilakukan terutama di bulan Ramadhan yang ditandai dengan peningkatan aktivitas ibadah tarawih dan sholat berjamaah di masjid.
Apakah puasa Ramadhan akan bermanfaat untuk kesehatan?
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli mendapatkan bahwa puasa Ramadhan memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan diantaranya: dapat memperbaiki kadar gula darah melalui mekanisme peningkatan sensitivitas insulin, memperbaiki tekanan darah dan frekuensi nadi, menurunkan Berat Badan pada individu-individu yang overweight / obesitas, dan memperbaiki kadar lemak dalam darah. Terkait dengan kekebalan tubuh, puasa dapat menurunkan kadar sitokin proinflamasi ( IL-1B, IL-6 dan TNF alfa), penanda oksidative stress dan CRP. Sehingga puasa Ramadhan di masa pandemic Covid-19 aman dan tidak akan menurunkan imunitas, tentunya ini berlaku bagi individu yang tidak memiliki penyakit kronis sebelumnya.
Apabila seseorang memiliki penyakit kronis seperti Hipertensi,Diabetes Melitus, Gangguan pada Jantung ataupun Gangguan pada Ginjal disarankan untuk terlebih dulu konsultasi kepada dokter apakah diperbolehkan untuk menjalankan puasa Ramadhan atau tidak.
Puasa Ramadhan di Masa Pandemi Covid -19 dapat dijalankan dengan aman dan akan memberikan manfaat untuk kesehatan selama terdapat keseimbangan antara asupan makan dan aktivitas fisik. Selama puasa Ramadhan disarankan untuk konsumsi makanan dengan gizi lengkap yaitu terdapat sumber karbohidrat, protein ,lemak,sayur dan buah serta harus cukup minum. Sumber karbohidrat yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari karbohidrat kompleks seperti nasi merah/putih, kentang,jagung, ubi atau singkong. Sedangkan makanan yang terbuat dari karbohidrat sederhana seperti mie,roti dan gula sebaiknya diminimalkan konsumsinya. Hal itu dikarenakan konsumsi karbohidrat sederhana justru akan menurunkan kerja dari sistem kekebalan tubuh,kondisi ini tidak diharapkan terjadi pada masa pandemik Covid-19. Konsumsi sayuran dan buah juga harus cukup untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral yang sangat penting dalam menjamin kerja sisitem kekebalan tubuh.Konsumsi sayuran berwarna hijau tua dan buah yang berwarna akan membantu mencukupi kebutuhan Vitamin C, Vitamin E yang sangat berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Selain asupan makanan, kecukupan minum juga menjadi suatu hal yang sangat penting supaya tidak terjadi dehidrasi yang akan memperberat kondisi kesehatan seseorang. Bagi orang dewasa kecukupan minum untuk sehari kurang lebih 8 gelas,pada saat puasa konsumsi minum ini dibagi pada saat berbuka hingga waktu sahur.
Selain asupan makanan yang dijaga, aktivitas fisik atau olah raga juga tetap harus dilakukan selama menjalankan puasa Ramadhan. Olah raga sebagaimana diketahui akan meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kerja dari sisitem kekebalan tubuh sehingga dapat membantu untuk melawan adanya infeksi. Olah raga yang dilakukan pada bulan puasa sebaiknya dilakukan sebelum waktu berbuka atau pada malam hari setelah menjalankan shalat tarawih. Olah raga yang dilakukan sebelum berbuka adalah olah raga dengan intensitas yang ringan,sedangkan yang dilakukan pada malam hari intensitasnya bisa ringan sampai moderat. Apabila olah raga dilakukan sebelum berbuka maka pada saat berbuka dianjurkan untuk segera minum dengan jumlah cukup dan konsumsi makanan ringan. Jika olah raga dilakukan pada malam hari maka sebelumnya dapat mengkonsumsi makanan ringan dan minum.
Terakhir yang harus diperhatikan selama puasa Ramadhan di masa pandemik ini adalah cukup istirahat. Pastikan tidur malam tetap cukup minimal 5 jam dan bisa ditambahkan istirahat pada siang hari sekitar 30 menit sampai 1 jam. Kecukupan istirahat ini akan membantu untuk menjaga tubuh tetap bugar sehingga sisitem kekebalan tubuh juga dapat bekerja dengan optimal untuk mencegah dari infeksi.
Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan,semoga tetap sehat dengan puasa di masa Pandemi Covid-19.