Universitas Diponegoro

UNDIP Masuk 200 Terbaik Dunia di THE Impact Rankings 2021

The Times Higher Education (THE) Impact Rankings mengumumkan hasil pemeringkatan tahun 2021 dan menempatkan Universitas Diponegoro (UNDIP) masuk dalam jajaran 200 universitas terbaik di dunia dalam menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs) . Pemeringkatan yang diumumkan Rabu (21/4/2021) ini mengukur kinerja dan keberhasilan universitas berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dalam mendukung pencapaian SDGs yang digagas Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Ada 7 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk peringkat 200 terbaik dunia bersama Undip, yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI). Institut Teknologi Bandung (ITB), dan IPB University. Capaian beberapa perguruan tinggi di Indonesia patut diapresiasi karena The Times Higher Education Impact Rankings adalah lembaga pemeringkatan yang membuat pemeringkatan terkait SDGs. Peringkat SDGs merupakan cerminan meningkatnya kualitas dan implementasi di berbagai bidang dan kegiatan yang dilakukan perguruan tinggi dalam konteks tujuan pembangunan berkelanjutan.

Rektor Undip, Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum, mengaku bersyukur tahun ini bisa masuk dalam rentang peringkat 101-200, sementara di tahun 2020 posisinya berada di rentang 301-400. “Saya bersyukur ada progres. Itu artinya upaya memperbaki kualitas dan kualifikasi terus kami lakukan,” kata Prof Yos, Kamis (22/4/2021).

Menurut Rektor, perbaikan peringkat di THE Impact Rankings 2021 juga terlihat pada skala nasional. Pada THE Impact Rankings 2020 dalam skala nasional Undip berada di urutan ke-8 nasional, namun di tahun 2021 ini posisi Undip naik peringkat ke-6 nasional. Dia menegaskan cara pandang terhadap positioning pendidikan tinggi harus dilihat dari dua konteks secara seimbang: Nasional dan Global.

Ditilik dari indikator penilaian yang dipakai dalam pemeringkatan, Undip memiliki nilai tinggi pada Tujuan SDGs nomer 12 tentang memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan;  tujuan 7 yang memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern bagi semua; tujuan 14 tentang mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan; serta tujuan 17 tentang menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan. Di masing-masing tujuan itu Undip memperoleh score 75,9; 66,8; 76,3 dan 87. Keseluruhan poin inilah yang menempatkan Undip pada posisi 101 – 200 dengan poin antara 77,5 – 85,2.

Wakil Rektor IV Undip Bidang Riset dan Inovasi, Prof Dr Ir Ambariyanto MSc, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Rektor, Para Wakil Rektor, serta para Pimpinan di lingkungan Undip, segenap Dosen, Tendik serta semua Sivitas Akademika dan Alumni. Ambariyanto memuji kontribusi, partisipasi, kerja keras serta support mereka dalam mendukung Undip dalam pencapaian implementasi SDGs serta menuju World Class University.

Untuk referensi, menarik untuk melihat lima universitas terbaik yang berada di lima besar global. Di posisi pertama adalah University of Manchester, universitas di Inggris ini menempati posisi puncak untuk pertama kalinya, termasuk juga untuk pertama kalinya universitas dari Inggris berhasil memuncaki Impact Rankings. Posisi kedua global ditempati University of Sydney yang tahun lalu juga berada pada posisi yang sama. Universitas ini juga menjadi universitas dengan nilai tertinggi untuk Tujuan 6 yaitu air dan sanitasi karena mendukung lebih dari 90 pusat studi di bidang pencegahan penyakit, produksi pangan, solusi transportasi dan konservasi karang.

Selanjutnya adalah RMIT University, La Trobe University dan Queen’s University. Penelitian di La Trobe University meliputi spektrum yang cukup luas seperti membangun komunitas sehat, ketahanan pangan, air dan lingkungan. Adapun Queen’s University memiliki keunggulan pada proyek lingkungan hidup oleh mahasiswa  diantaranya The Earth Centre, the Tea Room dan layanan oleh mahasiswa yang menyediakan energi secara cuma-cuma untuk hunian mahasiswa. Seluruh komponen di universitas ini bekerja bersama membangun agar kampus mereka menjadi lebih hijau dan berkelanjutan.

THE mengkalibrasi indikator-indikator secara hati-hati untuk menghasilkan perbandingan yang komprehensif dan seimbang diantara empat bidang yaitu research, stewardship, outreach dan teaching. Research dinilai melalui bagaimana riset-riset di sebuah universitas didesain agar relevan dengan SDGs, Stewardship adalah bagaimana universitas mendorong dan menjaga keseluruhan sumber daya termasuk pengajar, karyawan dan mahasiwa agar berkontribusi bagi pencapaian SDGs. Outreach adalah bagaimana universitas menjangkau komunitas lokal, nasional dan internasional. Teaching dilihat dari bagaimana universitas memastikan dimilikinya keahlian bagi pencapaian tujuan SDG dan bagaimana alumni terus membawa pelajaran-pelajaran penting mengenai sustainability ke dalam karir mereka.

Sustainable Development Goals (SDGs) adalah suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

Penilaian dilakukan dengan membuat metrik penelitian menggunakan data yang disediakan oleh Elsevier. Untuk setiap SDGs, kueri khusus dibuat untuk mempersempit publikasi yang relevan dengan SDGs. Data ini kemudian dilengkapi dengan publikasi tambahan yang diidentifikasi oleh kecerdasan buatan. Seperti halnya Peringkat Universitas Dunia. Data berasal dari rentang waktu lima tahun antara 2015 dan 2019. Metodologi ini dibuat bersama-sama antara THE dengan Vertigo Ventures and Elsevier.

Pemeringkatan berdasar bagaimana sebuah universitas memberi dampak bagi pencapaian SDGs didasari pada pemikiran bahwa universitas dengan mahasiswanya adalah yang paling memahami bagaimana menjawab tantangan yang terus mucul mulai dari krisis plastik di lautan dan ketidaksetaraan upah bagi perempuan.

Tahun ini lebih dari 1.200 universitas yang mengirim data dan dinilai, pemeringkatan ini penting bagi mahasiswa yang ingin masuk ke universitas dengan hasil riset dan pengelolaan universitas yang berkontribusi bagi pencapaian SDGs. (tim humas)

 

Share this :
Exit mobile version