Kampus Mengajar merupakan salah satu dari delapan program unggulan Kampus Merdeka. Di Angkatan satu, jumlah pendaftar sekaligus peserta lolos tahap satu (administrasi) sebanyak 36.000 mahasiswa/mahasiswi. Kemudian, diseleksi kembali melalui tes wawasan kebhinekaan, dan peserta akhir dari program Kampus Mengajar, yakni sejumlah 15.000 mahasiswa/mahasiswi. Hal tersebut disampaikan oleh Ayu Sabrina mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang mendapatkan kehormatan bertemu dengan Presiden Republik Indonesia dan Mendikbud Ristek. Ia diundang sebagai sosok inspiratif untuk mewakili 15.000 mahasiswa/mahasiswi peserta Kampus Mengajar pada awal juni lalu.
Ayu mendapatkan dua undangan sekaligus, yakni sesi bincang Kampus Merdeka bersama Bapak Presiden dan Mas Menteri di Istana Kepresidenan RI pada Senin, 14 Juni 2021 dan Sesi Fireside Chat Festival Kampus Merdeka di Gedung Kemendikbudristek pada Selasa, 15 Juni 2021. Mengenai pengalamannya mengikuti mengikuti Kampus Mengajar, Ayu mengatakan ia beserta tim Kampus Mengajar melaksanakan program mengajar di SD Negeri Kuwarasan 01 Kabupaten Semarang dan fokus pada tiga program unggulan, yakni transfer ilmu pengetahuan, adaptasi teknologi, dan urusan administrasi. Terkait transfer ilmu pengetahuan, fokus dalam membangkitkan semangat beprestasi, kemampuan pubic speaking, dan juga rasa percaya diri para siswa. Program ini dijalankan secara luring, yakni terjun langsung ke lokasi (SD Negeri Kuwarasan 01) selama tiga bulan.
“Ada cerita waktu itu, saat pertama kali saya masuk ke kelas, dan meminta adik-adik memperkenalkan diri, sejumlah siswa justru tidak berani berbicara dan ada pula yang menangis. Kemudian, selang beberapa kali pertemuan di kelas siswa, siswa yang tadinya menangis sewaktu diminta memperkenalkan diri justru menjadi siswa yang paling pertama menawarkan diri untuk menjawab setiap pertanyaan dan maju ke depan kelas. Bahkan, para siswa juga para rebutan untuk maju ke depan kelas” ungkapnya.
Sedangkan mengenai urusan administrasi, mereka menata kembali perpustakaan di mana buku-buku dari pemerintah dilabeli dan susun rapi pada rak buku perpustakaan. Sebelumnya, para siswa sangat jarang mendatangi perpustakaan karena memang perpustakaan di SD Negeri Kuwarasan 01 kurang terawat. Kemudian, perpustakaan dihias diantaranya dengan membelikan karpet dan juga menghias dinding-dinding perpustakaan sehingga anak-anak akan betah di perpustakaan, hasilnya adalah minat literasi para siswa akan semakin meningkat.
“Jika menempuh pendidikan merupakan ibadah, maka berprestasi adalah dakwah. Pendidikan itu tetap nomor satu, tapi jangan lupa untuk terus menebarkan kebermanfaatan di manapun kaki berpijak. Dengan mengikuti program Kampus Merdeka merupakan salah satu sarana untuk berprestasi dan juga menunjang Undip menuju World Class University. Semangat terus, dan tetap produktif walaupun di tengah pandemi Covid-19!” ujarnya penuh semangat. (Linda Humas)