SEMARANG – Program Magister Ilmu Lingkungan (MIL) Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro (UNDIP) mengelar Lokakarya Nasional untuk membedah strategi Pelokalan dan implementasi TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) pada kebijakan pengelolaan lingkungan di daerah. Kegiatan tersebut bertujuan “membumikan” program besar SDG’s (Sustainable Development Goals) agar bisa masuk dalam perencanaan dan lebih operasional di daerah.
Wakil Dekan Bidang Sumberdaya dan Inovasi Sekolah Pascasarjana Undip, Prof. Dr. Tri Retnaningsih Soeprobowati, M.App.Sc, saat memberi pengantar pada awal lokakarya mengatakan tujuan lain dari dilaksanakannya lokakarya bertajuk “Pelokalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pada Kebijakan, Rencana, Program Pengelolaan Lingkungan di Daerah” yang digelar secara daring pada, Rabu (14/7/2021) adalah memperkuat kualitas kompetensi lulusan Prodi MIL Undip. Meski ada pandemi Covid-19, Sekolah Pascasarjana Undip tetap melakukan kegiatan pembelajaran meski harus melakukannya secara daring.
Secara khusus dia memberikan apresiasi kepada para peneliti dan dosen pengampu mata kuliah pembangunan dan pengelolaan lingkungan dalam memberikan ide terselenggarannya kegiatan kali ini. “Kami mengucapkan terima kasih para dosen dan panitia serta mahasiswa yang terlibat dalam program ini. Animo dalam kegiatan ini ternyata cukup tinggi, semula lingkupnya Jawa Tengah ternyata meluas ke seluruh Jawa bahkan hingga luar Jawa. Kami bersyukur acara ini dapat memotivasi semua peserta dan mau ikut urun rembug,” kata Prof Tri Retnaningsih.
Dia menegaskan, TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang lebih banyak disosialisasikan dengan istilah SDG’s memang merupakan konsep global yang berasal dari luar sehingga ada risiko penolakan karena diangap bukan konsep nasional, bukan milik kita. Kalau terjadi hal seperti itu, tentu akan merugikan kita semua. Karena itu perlu dilakukan transformasi agar SDG’s atau TPB manjadi bagian dari kita yang bersifat lokal dan spesifik sehingga dapat diimplementasikan dengan lancar dan efisien dan efektif.
Terdapat 4 domain dalam proses penolakan dan implementasi TPB yaitu, Kebijakan, Regulasi, Indikator Lokal dan Perencanaan; serta Tata Kelola. Dalam catatan Prof Tri, hampir 92 persen orang yang ada di pemerintahan di dunia sudah familier dengan adanya TPB, bahkan sudah berada di tahap awal dan melakukan implementasi. Dari jumlah tersebut 87 persennya sudah mempunyai kebijakan atau program spesifik dalam mengimplementasi TPB.
Di Indonesia target pencapaiannya dicanangkan tahun 2030, pada momentum tersebut 17 SDG’s ini sudah tercapai. “Inilah yang menjadikan alasan kita bahwa semua bidang dan pemerintah pusat dan daerah tidak dapat berdiri sendiri dalam melaksanakan agenda pembangunan berkelanjutan tanpa dukungan penuh dari masyarakat. Paradigma memanfaatkan masyarakat sebagai objek pembangunan sekarang ini tidak bisa berjalan lagi, masyarakat harus menjadi subjek atau aktor sekaligus modal sosial pembangunan,” tegasnya.
Berangkat dari pemikiran tersebut, Program Magister Ilmu Lingkungan (MIL) Undip sebagai agen perubahan dan agen transfer pengetahuan tergerak untuk melakukan pengkajian TPB. Dibutuhkan instrumen, alat bantu dan kerangka kerja untuk melokalkan dan mengimplementasikan TPB mulai dari hulu dan hillir dimana tantangan terbesarnya terletak pada aspek koherensi kebijakan, penyusunan struktural mulai kerangka regulasi, pembiayaan dan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia.
Lokakarya dibagi dalam dua sesi. Untuk sesi pertama yang dimoderatori oleh dosen Sekolah Pascasarjana Undip, Prof. Dr. Ir. Sri Puryono MP, menghadirkan beberapa narasumber termasuk perwakilan mahasiswa MIL yakni Undip Reza Muzzamil Jufri menyampaikan materi dengan tema “Review inklusi, integrasi, dan koherensi RPJMD dengan TPB”, yang ditanggapi oleh Sekda Kabupaten Wonosobo, Drs. One Andang Wardoyo, M.Si; Kepala Bappeda Kota Semarang, Dr. Bunyamin, M.Pd, dan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Dr. Prasetyo Aribowo, S.H., M.Soc.
Pada sesi kedua yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Ir. Slamet Budi Prayitno, MSc; mempanelkan beberapa pembicara yakni Ketua SDGs Center Undip, Dr. Drs. Amirudin, M.Si, yang menyajikan materi “Jejaring-Kerja Lintas Kebijakan, Regulasi, Kelembagaan, dan Program untuk Implementasi TPB dalam Pembangunan Daerah dan Pengelolaan Lingkungan”; Sekretaris Jenderal UCLG-ASPA (Persatuan Pemerintah Daerah di wilayah Asia-Pasifik), Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi yang menyampaikan presentasi “Menuju Pelokalan TPB dalam Agenda Pembangunan Lokal – Regional di Indonesia”; Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I, Ir. Edison Siagian ME, yang membawakan tema “Upaya Percepatan Implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) oleh Pemerintah Daerah Terkait Lingkungan Hidup” serta Dosen Sekolah Vokasi Undip, Dr. Lilin Budiati S.H.,M.M. yang menyampaikan presentasi bertemakan “Identifikasi Indikator Lokal, Penilaian Inklusi, Koherensi, Integrasii TPB Pada Kebijakan, Rencana Dan Program Pembangunan Serta Pengelolaan Lingkungan Di Daerah”.
Adapun penutupan acara dilakukan oleh Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Undip, Dr. Eng. Maryono, ST, MT. Kaprodi MIL menyampaikan terima kasihnya kepada para pemateri, moderator dan para peserta yang telah memberikan kontribusi pada lokakarya nasional ini. (tim humas)