Air Susu Ibu (ASI) adalah cara alamiah yang direkomendasikan bagi semua ibu untuk diberikan kepada bayinya. ASI eksklusif perlu diberikan selama 6 bulan karena pada masa itu bayi saluran pencernaan bayi belum cukup adekuat untuk mencerna sumber nutrisi lain selain ASI. Di samping itu semua jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi sudah bisa dipenuhi dari ASI. Pemberian susu formula pun tidak bisa menggantikan ASI eksklusif secara optimal. Menurut berbagai riset yang telah dilakukan, buah hati yang diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan memiliki kecenderungan pertumbuhan dan perkembangan yang jauh lebih baik daripada yang diberi susu formula.
“ASI merupakan karunia dari Tuhan yang tidak ternilai bagi seorang Ibu sebagai pemenuhan hak untuk anaknya. Atas karunia yang diberikan tersebut, sangatlah penting halnya bagi seorang ibu untuk dapat menjaga dan memberikan amanah pemberian tersebut bagi bayinya. Karena di dalam karunia luar biasa tersebut, ASI memilki manfaat yang berdampak jangka pendek maupun jangka panjang yang berfungsi untuk menyempurnakan sistem imunitas, pertumbuhan, perkembangan, fungsi saluran cerna, fungsi kognitif, dan lain sebagainya sebagai investasi dan bekal yang sangat penting untuk masa depan buah hati” tutur dr. Dimas Tri Anantyo, Sp. A, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Nasional Diponegoro Universitas Diponegoro.
dr. Dimas menyampaikan bahwa ASI memiliki unsur-unsur yang dibutuhkan bayi sesuai kebutuhan spesifik mikronutrien maupun makronutrien bayi sesuai interval perkembangan umurnya. Sebagai contoh, saat seorang bayi menginjak usia 1 bulan, komposisi ASI mengalami perubahan yang dinamis (misalnya perubahan kadar laktosa, protein, lemak, dan enzimnya) menyesuaikan kebutuhan nutrisi sesuai dengan perubahan berat badan dan fungsi fisiologis yang diperlukan bayi tersebut.
“Di dalam ASI terdapat kandungan protein, laktosa, asam lemak esensial, serta komponen makro maupun mikronutrien lain yang diperlukan bayi terutama untuk perkembangan otak di 1000 hari pertama kehidupan anak. Periode 1000 hari pertama kehidupan adalah masa yang dimulai sejak pembuahan sampai anak menginjak usia 2 tahun. Di periode tersebut otak manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan paling pesat dibanding di periode usia lain. Karena itulah pemenuhan makro maupun mikronutrien, terutama lemak sangatlah penting untuk menjamin tumbuh kembang optimal otak, karena lemak merupakan salah satu komponen utama penyusun jaringan lemak. Disamping makronutrien dan mikronutrien, di dalam ASI mengandung antibodi, hormon pertumbuhan, probiotik, prebiotik, antibakterial, vitamin, mineral, dan komponen bermanfaat lain yang diperlukan untuk menciptakan suasana kondusif ekosistem fisiologis di tubuh bayi” tuturnya.
Jika seorang Ibu merasa ASI-nya kurang, dr. Dimas akan mengidentifikasi terlebih dahulu apakah nutrisi yang dikonsumsi ibu tersebut sudah mencukupi. Pemenuhan kebutuhan cairan, vitamin, kalori, serta komponen penting lain harus dipastikan cukup bagi seorang ibu agar produksi ASI-nya lancar. Selain itu ibu juga perlu mengkonsumsi pelancar ASI alamiah maupun dalam bentuk terstandar sesuai rekomendasi dokter. ASI harus dipompa rutin setiap 2-3 jam sekali, meskipun produksinya masih minimal. Karena dengan dipompa rutin akan mengirim impuls ke pusat otak untuk mengisi ulang kelenjar payudara. Apabila faktualnya ASI tetap tidak mencukupi, donor ASI dapat menjadi pertimbangan sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan bayi sementara waktu. Tentunya donor ASI yang diberikan haruslah berstandar, dari skrining medis maupun pertimbangan kaidah syariatnya. Ibu menyusui memerlukan asupan nutrisi yang baik dan cukup untuk mengoptimalkan produksi ASI, terdapat beberapa jenis sayuran bagi ibu menyusui yang dapat dikonsumsi agar produksi ASI nya lancar agar kebutuhan nutrisi ibu dan bayi terpenuhi. Sayuran tersebut diantaranya kacang-kacangan, sayuran hijau, daun katuk, kedelai, daun pepaya, dan sebagainya.
“ASI merupakan hak yang sangat dibutuhkan bagi bayi. Untuk mempersiapkan ASI yang optimal dan berkelanjutan perlu perencanaan yang matang sejak ibu hamil, melahirkan dan saat bayisudah lahir. Lingkungan sekitar dalam bentuk dukungan orang tua serta keluarga akan memberikan dampak yang signifikan yang bertujuan agar ASI dapat diberikan pada bayi secara optimal. Jangan pernah lupa ASI adalah investasi penting untuk masa depan seorang anak, sudah banyak penelitian yang mengkaji terkait dengan manfaat ASI, kaitannya dengan IQ, lama sekolah dari seorang anak, pekerjaan, pendapat yang nantinya diterima anak saat ia sudah berpenghasilan dan lain sebagainya. Jadi perlu dijaga betul bahwa ASI adalah harta yang harus diwariskan kepada anak untuk optimalisasi pertumbuhan, perkembangan, imunitas dan kognitif sebagai bentuk investasi prospektif untuk mendukung terciptanya masa depan anak yang lebih baik” pesan dr. Dimas. (Linda Humas)