Kantor Urusan Internasional Universitas Diponegoro (KUI Undip) merupakan unsur penunjang dengan fokus di bidang Urusan International. Berdasarkan Peraturan Rektor terkait Organisasi dan Tata Kerja Unsur-Unsur di Bawah Rektor, KUI mempunyai tugas membantu Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan dalam memberikan layanan kepada para mahasiswa, tenaga kependidikan, peneliti dan dosen Warga Negara Asing (WNA) yang bertugas dan/belajar di Undip.
Selain itu, fungsi KUI lainnya yaitu pelaksanaan layanan dokumen imigrasi, layanan dokumen dan izin dari Kementerian terkait, pengelolaan mahasiswa dan dosen/peneliti WNA, penyiapan perjanjian kontrak kerja dengan dosen/peneliti WNA, promosi kegiatan international, penyelenggaraan sistem informasi/elektronik terkait fungsi KUI dan fungsi-fungsi lain yang ditetapkan oleh Rektor. Kepala Kantor Urusan International Undip dijabat oleh Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph.D. dan wakilnya adalah Diastama Anggita Ramadhan, S.H., LLM.
“KUI adalah salah satu pintu masuk internasionalisasi di suatu Universitas, baik untuk mahasiswa, peneliti atau kegiatan internasional lainnya” tutur Anggun. Ia menyampaikan, banyak program-program kerja KUI yang akan dijalankan dalam mendukung program World Class University, diantaranya kerjasama dengan Partner Universities di Luar Negeri, diantaranya dalam Program Student Exchange, baik Program Inbound maupun Outbound. Inbound Programme ditujukan bagi mahasiswa international yang berkuliah atau berkegiatan akademik di Undip sedangkan Outbond Programme ditujukan bagi mahasiswa Undip yang berkuliah atau berkegiatan akademik di kampus-kampus Luar Negeri.
“Dalam upaya mendukung Program Internasionalisasi Universitas, kami tidak hanya bekerjasama dengan Partner Universities di Luar Negeri tetapi juga dengan para Duta Besar, Atase Pendidikan dan Kebudayaan serta KBRI seluruh dunia termasuk dengan Kedutaan Negara Sahabat yang ada di Indonesia. Selain itu, posisi Undip yang berlokasi di Ibukota Provinsi Jawa Tengah menjadi daya tarik tersendiri, dimana dapat kita kolaborasikan antara promosi akademik sekaligus kebudayaan dan wisata” ungkapnya.
Universitas Diponegoro sebagai bagian dari komunitas internasional menyadari bahwa kerjasama dengan institusi internasional penting untuk mencapai misi dan tujuannya. Sejak tahun 1991, Undip mulai menjalin kerjasama dengan berbagai institusi, termasuk universitas, LSM, instansi pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia. Melalui kemitraan tersebut, Universitas Diponegoro akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan program pendidikannya, serta melakukan penelitian dan publikasi ilmiah yang profesional dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbagai negara berkembang dan maju juga telah mejadi partner Undip diantaranya USA, Australia, Austria, the Netherlands, Chile, China, Colombia, Denmark, the Philipines, the UK, Iran, Italy, Japan, Germany, Kazakhstan, Korea, Croatia, Malaysia, France, Pakistan, Russia, Suriname, Switzerland, Taiwan, Thailand, Timor Leste, Turkey dan Vietnam.
“Kerjasama-kerjasama tersebut tentunya menjadi simbiosis mutualisme, misalnya salah satu Universitas terbaik di Jepang memberikan beasiswa bagi 2 sampai 3 mahasiswa Undip per tahun untuk Language and Cultures Short Course. Tentunya, semangat internasionalisasi tidak hanya dilakukan oleh satu unit saja, harapannya adalah kerjasama dari semua pihak untuk bisa mendukung visi menjadi World Class University” lanjut Anggun.
“Kita membuka kesempatan untuk semua elemen di Undip yang harus memenuhi berkompetensi yang telah ditentukan akan mendapatkan kesempatan terlibat dalam program KUI. Orang luar sudah percaya dengan kualitas Undip, dari segi keilmuan, riset dan kegiatan tidak perlu diragukan. Di sisi lain jejaring juga penting, misalnya ada yang studi lanjut S3 pada sebuah negara tertentu lalu dosen dari negara tersebut akan melakukan riset di Undip, KUI akan siap membantu dan memfasilitasi kegiatan mereka yang sifatnya bertaraf internasional” terang Diastama.
“Undip di level internasional sudah mempunyai posisi yang cukup baik dan perlu kerja keras dari semua elemen atau semua komponen yang ada di Undip untuk meningkatkan lagi daya tawar Undip di level internasional. Sehingga nama besar Undip ini tidak hanya menjadi besar di skala nasional namun di level internasional kita juga bersaing dengan kampus-kampus lainnya, dari segi sarana prasaran dan SDM kita juga tidak kalah bahkan kita terus meng-upgrade SDM. Sebagai contoh Dosen lulusan Luar Negeri semakin meningkat karena itu sebagai bagian dari proses internasionalisasi. Yang mereka bawa tidak hanya budaya akademik tetapi juga culture. Pada akhirnya, tujuannya tidak hanya mempertahankan nama baik Undip di level internasional tetapi terus meningkatkan nama baik Undip di kancah internasional” pungkasnya. (Linda Humas)