Baru saja Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menggelar acara Rapat Terbuka Senat Akademik Fakultas Kedokteran UNDIP dengan acara inti orasi ilmiah dari Prof. Dr. dr. Winarto, DMM,Sp. MK,Sp.M (K) Guru Besar FK UNDIP bidang Mikrobiologi Klinik dengan mengangkat tema Pendidikan Kedokteran Di Era Milenial bertempat di Gedung A Dekanat Fakultas Kedokteran UNDIP lantai 3 pada Jumat (1 Oktober 2021). Dengan mengusung tema Bangkit Bersama, Bersinergi Dalam Berkarya Untuk Fakultas Kedokteran UNDIP Jaya, Fakultas Kedokteran siap mencetak dokter-dokter yang berkualitas yang mampu menjawab tantangan pada era milenial.
Era milenial didefinisikan sebagai periode keemasan generasi millennial. Istilah tersebut berasal dari ‘Millenials’ yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. Adapun Milenial generation atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau echo boomers. Lebih lanjut generasi Y atau Milenials ini lahir pada rentang tahun 1980an hingga 2000. Usia generasi Milenial ini adalah anak-anak muda yang sekarang ini berusia antara 15-35 tahun. Beberapa ciri generasi milenial diantaranya gampang bosan, tergantung dengan gadget, lebih senang dengan segala yang cepat dan instan dan juga multitasking. Hal tersebut tidak lepas dari peradaban saat ini, dengan kehadiran Artificial Intelegent (AI) dan Internet of Things (IoT).
Tantangan ini pula yang siap dihadapi oleh Fakultas Kedokteran UNDIP untuk memberikan bekal pendidikan kedokteran. Mengingat Pendidikan kedokteran akan selalu menjadi kebutuhan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kehadiran teknologi robot di dunia kedokteran turut membantu tugas dokter untuk mendiagnosa dan memeriksa pasien. Terlebih saat pandemi, peran robot dan perangkat IoT sangat membantu dokter menangani pasien dan menjaga interaksi langsung dengan pasien Covid.
Dalam sambutannya,Rektor Universitas Diponegoro Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH.,M.Hum. memberikan apresiasi yang tinggi kepada Fakultas Kedokteran UNDIP yang telah meluluskan dokter-dokter yang melaksanakan tugas mulia dan menghasilkan produk-produk keilmuan yang hebat. Lebih lanjut Prof. Yos menyampaikan bahwa tantangan ke depan akan lebih berat, terjadi disrupsi yang membuat perubahan begitu cepat, termasuk bidang kesehatan. Pola penanganan pasien yang berubah, serta penemuan obat-obat baru dan metode baru. “Berharap Fakultas Kedokteran UNDIP menjadi pioneer pada perubahan-perubahan dalam upaya penyelamatan dan kesehatan umat”, pesan Prof. Yos. “Saya yakin dan percaya bahwa tugas berat dan mulia yang diemban dengan segala perubahannya mampu dijalankan karena Fakultas Kedokteran UNDIP memiliki Dosen pengajar dan tenaga kependidikan yang berintegritas”, tegas Prof. Yos. “Karena kunci keberhasilan dari mengemban tugas mulia adalah integritas”, lanjutnya.
Sementara Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP Prof.Dr.dr. Dwi Pudjonarko,M.Kes.,Sp.S.(K) menyampaikan bahwa Fakultas Kedokteran telah siap dan adaptif dengan perubahan dan pesatnya teknologi. Dimana pembelajaran tidak lagi tergantung pada sistem konvensional tetapi terus berkembang. Serta bersinergi dengan unit atau fakultas lain untuk penanganan dan peningkatan layanan, salah satunya dengan pusat riset teknologi kesehatan yang dimiliki UNDIP yakni Center for Biomechanics, Biomaterials, Biomechantronics and Biosignal processing (CBIOM3S). Bersama dengan CBIOM3S telah mengembangkan produk teknologi Kesehatan diantaranya tangan bionik, tangan mekanik, alat terapi club foot untuk bayi, brace untuk pasien dengan ostheo-arthritis sendi lutut, kaki tiruan, alat diagnosis penyakit Parkinson, eksoglove untuk pasien stroke, dan produk lainnya. “Sebagai Fakultas yang memiliki prodi terbanyak yakni sejumlah 31 prodi dari 4 departemen yakni Kedokteran, Kedokteran Spesialis Ilmu Keperawatan dan Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran UNDIP turut memiliki andil besar dalam mewujudkan riset UNDIP sebagai universitas yang unggul. Temuan bidang kesehatan yang yang mendukung tugas dan capaian prestasi oleh dosen, tendik maupun mahasiswa level nasional dan internasional mendukung UNDIP masuk menjadi world class university”, jelas Prof. Onang sapaan akrabnya.
Senada dengan orasi Prof. Dr. dr. Winarto, DMM,Sp. MK,Sp.M (K) yang mengangkat tema Pendidikan Kedokteran Di Era Milenial merekomendasikan 3 hal untuk menyeleksi calon dokter yakni para petualang (explorer) yakni selalu belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan, kedua yakni non conformis artinya fokus dengan yang dijalankan, dan memiliki latar belakang yang lebih luas. “Kemudian menyelenggarakan kursus persiapan (transition course) untuk mendidik mahasiswa tentang dasar- dasar yang dibutuhkan. Juga kuliah efektif penelitian dan dana penelitian menjadi bagian dari Pendidikan”, pungkas Prof. Winarto. (Utami-Humas)