Universitas Diponegoro

Dua Dosen UNDIP Terpilih di Science Leadership Collaborative

Dua dosen Universitas Diponegoro terpilih untuk berpartisipasi di Science Leadership Collaborative, program kepemimpinan ilmuwan kelas dunia yang dirancang untuk mendorong peneliti Indonesia mengembangkan potensinya untuk memimpin berbagai proyek riset inovatif, baik di tataran nasional maupun internasional. Kedua tersebut yakni Dr. Laila Kholid Alfirdaus, S.IP., MPP. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dan Ni Kadek Dita Cahyani, Ph.D. (Fakultas Sains dan Matematika).

Terdapat 30 peneliti terpilih dari berbagai bidang di Indonesia untuk menjalani program pelatihan kepemimpinan tersebut. Selama sembilan bulan, para peserta program akan mengikuti serangkaian lokakarya dari fasilitator dan pembicara internasional. Selain itu, mereka juga akan mengikuti sesi mentoring bersama tokoh sains terkemuka dari dalam dan luar negeri, serta terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendorong kolaborasi antar-peserta. Program bertajuk “Science Leadership Collaborative” ini diselenggarakan oleh The Conversation Indonesia.

Laila Kholid Alfirdaus adalah Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik Undip. Ia menerima gelar doktornya dari Universitas Gadjah Mada. Riset-risetnya fokus di bidang kebijakan publik, termasuk perencanaan dan evaluasi di lembaga publik dan non-profit, analisis gender, politik lingkungan, dan riset masyarakat sipil. Selain itu, Laila juga memiliki pengalaman di ranah praktis sebagai konsultan ahli kebijakan dan pemerintahan. Saat ini, Laila juga menjabat sebagai dewan redaksi di POLITIKA, jurnal isu-isu ilmu politik yang diterbitkan oleh Undip.

Sementara Ni Kadek Dita Cahyani adalah dosen Program Studi Biologi Undip. Lulusan doktor dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat. Ia merupakan ahli dalam mengidentifikasi spesies dan menilai keanekaragaman hayati dengan pendekatan genetika serta molekuler. Selain itu memiliki pengalaman sebagai peneliti di Marine Education and Research Organisation (MERO) Foundation, pusat pendidikan dan riset kelautan di Bali, dan Yayasan Biodiversitas Indonesia (Bionesia), organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan, riset, dan konservasi biodiversitas Indonesia.

Langkah kedua dosen Undip tersebut sebagai wujud nyata sebagai upaya untuk meningkatkan reputasi dan visibility para peneliti UNDIP di kancah Internasional sesuai milestone UNDIP untuk menjadi universitas berkelas dunia (World Class University) melalui peningkatan indikator Academic Reputation dan International research network. (Lin&Dns-Humas)

Share this :
Exit mobile version