Dalam rapat pleno presentasi makalah Ilmiah yang diselenggarakan oleh Dewan Profesor Universitas Diponegoro, Kamis (17/11), Akhmad Syakir Kurnia, S.E., M.Si., Ph.D. (Calon Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis) menyampaikan makalah berjudul Kebijakan Ekonomi, Politik, dan Kredibilitas.
Ia membahas kredibilitas kebijakan dalam suatu kelembagaan ekonomi politik tertentu dimana isu kredibilitas diasosiasikan dengan masalah time-inconsistency. Timeinconsistency adalah perilaku yang lazim melekat pada setiap agen ekonomi dari mulai individu perorangan, sampai ke institusi pembuat kebijakan. Pada saat keputusan/kebijakan ditetapkan, suatu keputusan/kebijakan dinilai sebagai keputusan yang optimal mempertimbangkan informasi masa lalu dan harapan masa depan. Namun dalam perjalanan waktu menuju sasaran kebijakan, terdapat banyak faktor termasuk diantaranya faktor politik yang menjadikan pembuat kebijakan tidak komit terhadap kebijakan/keputusan yang sudah ditetapkannya karena adanya insentif tertentu.
“Permasalahan kredibilitas yang timbul karena inkonsistensi kebijakan menjadi sebab capaian kebijakan tidak optimal. Dalam konteks interaksi antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal, kredibilitas kebijakan moneter bergantung watak siklikalitas kebijakan fiskal. Dominasi kebijakan fiskal, menjadikan persoalan kredibilitas kebijakan moneter menjadi semakin tertekan. Akuntabilitas politik termasuk persaingan yardstick, tidak terkonfirmasi berperan mendorong kinerja sektor publik di daerah” tuturnya.
Sementara Dr. Harjum Muharam, S.E., M.E. (Calon Guru Besar FEB) membawakan judul Integrasi Pasar Modal dan Dampaknya Bagi Kemajuan Perusahaan dan Kesejahteraan Masyarakat. Menurutnya pasar modal berperan dalam peningkatan kekayaan investor, pemenuhan kebutuhan pembiayaan perusahaan dan pemerintah, mendorong pembangunan ekonomi secara luas, serta sebagai saluran keuangan untuk tabungan dan investasi. Pentingnya peran pasar modal ini dikarenakan peran pasar modal tidak hanya terbatas dalam aktivitas sektor keuangan, tetapi terkait langsung dengan aktivitas ekonomi riil. Dana yang didapatkan perusahaan emiten dari pasar modal digunakan untuk peningkatan modal kerja dan investasi. Peningkatan modal kerja dan investasi ini mendongkrak kapasitas produksi perusahaan, dan menggerakkan sektor riil.
“Stabilitas makroekonomi sangat menentukan volatilitas pasar saham, kondisi makroekonomi yang stabil berdampak pada rendahnya volatilitas dan menurunkan risiko berinvestasi di pasar modal. Limpahan volatilitas yang cukup besar yang berasal dari pasar modal global ke pasar modal domestik dapat dimitigasi dengan mengendalikan faktor-faktor makroekonomi’ pungkas Dr. Harjum. (Lin-Humas)