“Selama kuliah saya berupaya untuk berpartisipasi aktif mengikuti kepanitiaan, organisasi, dan program magang Kampus Merdeka dan juga magang mandiri. Dalam kepanitiaan dan organisasi, saya tidak hanya terlibat untuk event atau organisasi di lingkup kampus tetapi juga di masyarakat. Pengalaman kepanitiaan menurut saya yang paling challenging saat menjadi Ketua Pelaksana INDISCO 12 (Industrial Design Seminar and Competition). Mengingat event ini sudah bertaraf internasional khususnya di kawasan Asia Tenggara. Tentunya tantangan yang dihadapi juga lebih besar, terlebih pada pelaksanaannya di tahun 2020 dimana tahun tersebut dunia sedang dilanda pandemi COVID-19. Saya bersama dengan teman-teman panitia harus bekerja keras bagaimana event ini dapat berjalan walaupun di masa pandemi. Dan pada akhirnya event ini dapat berlangsung dengan lancar dan untuk pertama kalinya event ini diselenggarakan secara online.” Ungkap Chandra Irawan, lulusan yang turut dilantik pada upacara wisuda ke-169 Undip dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Industri.
Selain aktif mengikuti kepanitiaan, Chandra juga banyak memiliki pengalaman organisasi selama masa kuliah diantaranya HMTI (Himpunan Mahasiswa Teknik Industri) dan LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) Momentum.
“Di HMTI saya mengabdi selama 3 tahun, mulai semester 2 hingga semester 7 diawali sebagai staff divisi keilmuan, kemudian menjadi staff ahli divisi keilmuan pada tahun ke-2, dan di tahun ke-3 menjadi Koordinator BPH (Badan Pertimbangan Himpunan). Selain itu, saya juga berkesempatan untuk menjadi asisten laboratorium OPSI (Optimasi dan Perencanaan Sistem Industri) selama 2 tahun, periode 2020/2021 dan 2021/2022”, lanjutnya.
Pengalaman yang paling berkesan baginya adalah berhasil lolos menjadi peserta Magang Kampus Merdeka Batch I di PT. Unilever Indonesia Tbk dengan programnya yang berjudul UAIP (Unilever Academy Internship Programme).
“Menjadi bagian dari salah satu Top Multinational FMCG company merupakan suatu hal yang membanggakan bagi saya, karena ini menjadi salah satu modal utama dan memiliki value yang lebih untuk dapat bersaing di dunia kerja setelah kita lulus. Dengan adanya professional experience yang didapat, ini merupakan modal bagi kita untuk menjadi kandidat yang “dilirik” oleh perusahaan-perusahaan lain”, terang wisudawan peraih IPK 3.88 ini.
“Universitas Diponegoro sangat mendukung dalam memberikan pelayanan, fasilitas, dan support yang optimal bagi mahasiswanya untuk menuntut ilmu, berkarya, dan berprestasi sesuai minat masing-masing. Terlebih yang saya rasakan di masa pandemi, bagaimana kuliah dilaksanakan secara daring, Undip tetap memberikan support agar pembelajaran dapat tetap berjalan dengan memberikan bantuan kuota internet, platform pembelajaran yang sesuai, dan bentuk support lainnya”, sambungnya.
“Sebagai mahasiswa, kepentingan akademik merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan, dipenuhi, dan dipertanggung jawabkan. Namun, sebagai mahasiswa jika hanya berkutat pada hal akademik saja saya rasa tidak cukup. Mahasiswa juga perlu menyeimbangkan kehidupannya dengan berbagai kegiatan non-akademik. Pendidikan bukan hanya sekadar mendapatkan materi pembelajaran dari guru atau dosen di bangku sekolah atau kuliah saja, tetapi apapun bentuknya pendidikan dapat kita peroleh dari mana saja. Salah satunya melalui organisasi, disini kita mendapatkan banyak pembelajaran dan ditempa agar kita mampu untuk komunikatif, adaptif, membangun social networking, kerjasama, dan aspek kehidupan sosial lainnya. Pengalaman yang telah kita peroleh sebelumnya di organisasi menjadi bekal bagi kita untuk dapat berjuang dan bersaing di kehidupan pasca kuliah”, pungkas Chandra. (Lin-Nuril/Humas)