Universitas Diponegoro

Tiga Calon Guru Besar UNDIP Presentasikan Makalah Ilmiah

Tiga Calon Guru Besar Universitas Diponegoro memaparkan presentasi makalah ilmiah yang diselenggarakan oleh Dewan Profesor Universitas Diponegoro, Kamis (13/4). Ketiga calon Guru Besar antara lain Dr. Ir. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T., IPU, ASEAN Eng. (Fakultas Teknik), dr. Achmad Zulfa Juniarto, MSi.Med, M.M.R., Sp. And Subspec FER, Ph.D. (Fakultas Kedokteran), dan Bagus Hario Setiadji, S.T., M.T., Ph.D. (Fakultas Teknik).

Dalam presentasinya yang berjudul Sistem Biometrika untuk Identifikasi Menggunakan Teknik-Teknik pada Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola, Dr. Rizal menyampaikan sistem biometrika bermakna sistem atau teknologi pengenalan diri menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Terdapat dua jenis sistem biometrika yang dikenal, yaitu sistem biometrika berdasar sistem pada manusia yang dapat dilihat (vision-based) dan yang tidak dapat dilihat (nonvision-based). Sistem yang paling umum digunakan pada biometrika adalah vision-based atau bagian tubuh manusia yang dapat dilihat sebagai pembeda dan dapat diambil citranya.

“Penelitian ini tentang pengenalan lima ciri biometrika, yaitu sidik-jari, telapak tangan, iris mata, retina, dan wajah menggunakan teknik-teknik pada pengolahan citra dan pengenalan pola. Pengenalan pola yang dimaksud adalah pengenalan pola atas citra yang sedang ditinjau. Sistem pengenalan diri atau identifikasi merupakan sistem untuk mengenali identitas seseorang secara automatis dengan menggunakan teknologi komputer. Dari lima ciri iris biometrika tersebut, pengenalan tertinggi terjadi pada pengenalan telapak tangan dan iris mata. Dan dengan pemanfaatan sistem biometrika memungkinkan penerapan satu individu– satu pengenal atau single identity, sehingga seseorang tidak perlu lagi membawa berbagai identitas untuk dirinya,” jelasnya.

Pada kesempatannya dr. Zulfa menguraikan materi tentang Kelainan Perkembangan Seks di Indonesia: Proses Alami dan Implikasinya dari Pendekatan Multidisiplin Bertahap. Gangguan perkembangan seks atau Disorder of Sex Development (DSD) merupakan kelainan bawaan yang terjadi pada perkembangan kromosom, gonad, maupun anatomis genitalia interna atau eksterna. Fase determinasi merupakan fase awal perkembangan sistem reproduksi. Setiap gangguan pada fase ini sangat berpotensi menyebabkan terjadinya DSD. Kelainan ini sering bermanifestasi dalam bentuk organ genitalia eksterna yang tidak jelas laki-laki atau perempuan dan bisa juga menampilkan gambaran kedua jenis kelamin dalam satu individu.

“Pelayanan yang optimal pada anak dengan DSD membutuhkan tim multidisiplin yang dimulai sejak periode neonatus. Riwayat keluarga dan kehamilan, pemeriksaan fisik yang lengkap, dan penilaian anatomi genitalia dalam dan luar merupakan langkah awal dalam menegakkan diagnosa yang tepat. Pemeriksaan lanjutan berupa analisa hormon, patologi anatomi dan molekuler dilakukan untuk mendapatkan diagnosis final. Secara khusus tatalaksana anak DSD berfokus pada penentuan gender, terapi penunjang hormon, dan tatalaksana pembedahan yang pada akhirnya adalah mencapai kualitas hidup yang optimal dari pasien,” jelas dr. Zulfa.

Sementara Bagus Hario Setiadji, Ph.D. membahas mengenai  Pengembangan Metode Evaluasi Kondisi Jalan Untuk Optimalisasi Tingkat Kemantapan Jala. Menurutnya kemantapan jalan merupakan paramater yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai indikator kinerja yang ingin dicapai setiap tahun. Untuk dapat mengoptimalkan tingkat kemantapan jalan, kegiatan pengumpulan data kerusakan jalan dan evaluasi kondisi jalan, baik kondisi struktural dan fungsional, merupakan proses yang pertama kali harus dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting dari kondisi jalan sehingga jenis penanganan yang sesuai dapat ditetapkan.

“Naskah karya ilmiah ini disusun untuk menyampaikan beberapa usulan solusi yang telah diteliti untuk mengatasi permasalahan pelaksanaan pengukuran dan evaluasi kondisi jalan di jalan provinsi dan kabupaten atau kota. Terkait pengukuran dan evaluasi kondisi fungsional jalan, pengembangan metode survei telah dilakukan dengan penggunaan kamera outdoor untuk peningkatatan efisiensi dan efektivitas saat pengumpulan data kerusakan jalan, dan pengembangan indeks kerusakan Surface Distress Index (SDI) yang lebih akurat dibandingkan indeks kerusakan SDI yang ada saat ini,” terangnya. (Lin-Humas)

Share this :
Exit mobile version