Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (DPWK) Undip bekerja sama dengan Asia Pacific Network for Global Change Research (APN-GCR) mengadakan program bertajuk “Developing the Capacity of Student Scientists for Supporting Disadvantaged Communities to Cope with Flooding” (DECAF) pada Selasa(2/5/2023). Acara pembukaan secara simbolis sekaligus pemaparan materi perdana dari program ini dilaksanakan di Ruang Teater, Departemen PWK Undip.
DECAF merupakan proyek kerja sama yang dibiayai oleh APN-GCR dan dipimpin oleh Victoria University of Wellington (Selandia Baru) dengan menggandeng beberapa perguruan tinggi terkemuka di Asia Pasifik, antara lain Universitas Diponegoro (Indonesia), Spring University (Myanmar), Clemson University (Amerika Serikat), University of Nottingham Ningbo (Inggris/Tiongkok), dan Education University of Hong Kong (Hong Kong). Program ini bertujuan untuk memberikan persiapan bagi para peneliti mahasiswa untuk bisa menghadapi permasalahan banjir yang sering terjadi di Indonesia. Dalam proyek ini, nantinya para mahasiswa dari berbagai jurusan dan universitas akan mendapatkan serangkaian modul yang dikemas dalam bentuk kelas daring dan praktikum di lapangan untuk mempelajari tentang manajemen risiko banjir.
Sebanyak 256 (dua ratus lima puluh enam) peserta yang berasal dari berbagai jurusan akan mendapatkan dua fase aktivitas. Fase pertama berisikan rangkaian 6 kali kelas hybrid dan daring yang diisi oleh ahli dari Universitas Diponegoro, Victoria University of Wellington dan beberapa universitas mitra. Lalu untuk fase kedua, kelas disampaikan dalam bentuk praktik lapangan dan menggunakan 4 modul pelatihan yang akan diterapkan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam program ini, beberapa pihak lokal juga diajak sebagai mitra, seperti Dinas Pusdataru Jawa Tengah, BAPPEDA Kota Pekalongan, BPBD Kota Pekalongan, serta LSM Mercy Corps Indonesia dan Kemitraan.
Rukuh Setiadi, S.T., MEM. Ph.D., pengajar di Departemen PWK Undip sekaligus salah satu pengurus program ini mengatakan, “keberadaan program DECAF ini dirasa sangat bermanfaat bagi mahasiswa, terutama mahasiswa di Undip”. Menurutnya adanya program kolaborasi dengan universitas dari luar negeri ini bukan hanya mendorong adanya pembaharuan ilmu pengetahuan, namun juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswa yang ikut program ini untuk bisa melakukan kolaborasi multidisipliner dengan mahasiswa-mahasiswa dari bidang keilmuan yang berbeda-beda. “Program ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa di lndonesia pada umumnya, dan Undip pada khususnya. Dan lebih penting lagi, program ini mendorong kolaborasi multidisipliner dari mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Teknik, Prof. Ir. M. Agung Wibowo, M.M., M.Sc., Ph.D., menyambut baik adanya acara ini. Beliau berharap, program ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, namun juga bagi pemerintah dan masyarakat, terutama masyarakat di Kota Pekalongan. “Semoga program ini dapat bermanfaat, tidak hanya bagi mahasiswa saja, namun juga bagi pemerintah dan masyarakat di Kota Pekalongan,” harapnya.