Universitas Diponegoro

Calon Guru Besar FT dan FSM Presentasikan Makalah Ilmiah

Universitas Diponegoro menggelar presentasi makalah ilmiah tiga calon guru besar Undip yang diselenggarakan oleh Dewan Profesor Universitas Diponegoro, Kamis (22/6). Ketiga calon guru besar tersebut yaitu Ir. Eflita Yohana, M.T., Ph.D. dari Fakultas Teknik; Adi Darmawan, S.Si., M.Si., Ph.D. dan Dr. Endang Kusdiyantini, DEA. dari Fakultas Sains dan Matematika.

Ir. Eflita Yohana membawakan makalah yang berjudul  “Inovasi Pengering Semprot Temperatur Rendah untuk Mendukung Pengolahan Produk Pertanian Pasca Panen”. Ia menjelaskan ketika musim panen tiba harga produk pertanian ditingkat produsen cenderung rendah karena kelebihan pasokan, supply chain yang kurang baik, dan kemampuan pengolahan yang terbatas. Sifat produk umumnya tidak tahan disimpan dalam waktu lama dan karakteristik yang sensitive terhadap kondisi panas berisiko pada terjadinya kerusakan produk hasil panen. Sebuah jalan untuk mempertahankan kondisi produk hasil panen adalah dengan proses pengawetan.

“Sarana pengawetan dengan cara pengeringan, khususnya dengan spray drying di tingkat petani dan pelaku UMKM masih sangat terbatas, bahkan tidak ada, karena metode tersebut masih terkesan sebagai teknologi tinggi yang relatif mahal. Spray drying merupakan alat untuk mengubah konsentrat cairan menjadi partikel kering dengan merubah konsentrat cairan menjadi atomized droplet dan kemudian dilewatkan pada aliran udara panas untuk memungkinkan terjadinya perpindahan panas dan massa,” ungkapnya.

“Inovasi dan modifikikasi geometri CYCLONE dapat meningkatkan efisiensi, mempercepat proses pemisahan dan penurunan drop pressure. Pengaturan jarak vortex limitter terhadap vortex finder semakin jauh meningkatkan efisiensi pemisahan partikel sementara penambahan metal rod meningkatkan pressure drop. Inovasi vortex finder model metal rod ke bentuk taper meningkatan efisiensi pemisahan dan menurunkan drop pressure sedangkan penambahan pendingin pada silinder luar cyclone mempercepat pemisahan, menurunkan temperatur dan mereduksi risiko penggumpalan partikel,” lanjutnya.

Dalam makalahnya mengenai “Membran Silika untuk Pemisahan: Kemajuan, Tantangan, dan Aplikasi”, Adi Darmawan, Ph.D. mengatakan membran silika adalah teknologi yang menjanjikan untuk proses pemisahan, menawarkan berbagai keunggulan seperti selektivitas tinggi, stabilitas kimiawi, dan ukuran pori yang dapat diatur. Makalah ini memberikan tinjauan komprehensif tentang membrane silika, dengan fokus pada kemajuan yang dibuat, tantangan yang dihadapi, dan aplikasi membran silika. Teknologi membran menawarkan banyak keuntungan untuk proses pemisahan dibandingkan dengan teknik pemisahan konvensional di antaranya: (1) selektivitas yang tinggi, (2) energi yang efisien, (3) ramah lingkungan, (4) proses pengoperasian yang kontinu, (5) skalabilitas yang fleksibel, (6) keserbagunaan dan (7) potensi integrasi dengan berbagai teknik pemisahan lainnya.

“Membran silika telah muncul sebagai teknologi yang menjanjikan dan serbaguna untuk aplikasi pemisahan. Membran silika telah menunjukkan potensi besar dalam pemisahan gas, desalinasi, dan aplikasi pemisahan cairan lainnya. Penggunaan membran silika dapat berkontribusi pada proses pemisahan yang lebih berkelanjutan dan hemat energi, mengatasi tantangan global kelangkaan sumber daya, masalah lingkungan, dan meningkatnya permintaan air murni dan bahan kimia berharga,” jelasnya.

Sedangkan makalah yang diangkat Dr. Endang Kusdiyantini membahas tentang “Karakterisasi Pigmen Alami Karotenoid dari Mikroba untuk Pengembangan Bahan Kimia Hayati”. Karotenoid merupakan pigmen kuning, oranye dan merah yang terdistribusi luas di alam, dan senyawa ini mendapat perhatian yang besar karena manfaatnya untuk kesehatan manusia, seperti β-karoten yang berfungsi sebagai prekursor vitamin A, antioksidan, sehingga berperan besar untuk pertahanan terhadap kanker dan juga meningkatkan respon immun.

“Eksplorasi sumber-sumber pigmen yang baru terus dilakukan seiring dengan adanya peningkatan permintaan pigmen alami, terutama di bidang industri pangan, farmasi, dan kosmetik. Optimasi pertumbuhan dan produksi secara teknologi fermentasi perlu dikembangkan untuk skala industri dalam rangka memaksimalkan hasilnya. Pengembangan spesies perlu dilakukan misalnya secara bioteknologi, agar mendapatkan spesies yang unggul. Perkembangan pigmen merupakan tantangan tersendiri, terutama terkait dengan industri pangan yang mana harus sesuai dengan aroma, rasa, keamanan dan nilai nutrisi,” pungkasnya. (LW-Humas)

Share this :
Exit mobile version