Universitas Diponegoro

Karya Inovasi Tim FSM UNDIP Raih Best International Invention & Innovation dan Gold Medal dari National Research Council of Thailand

Tim mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (FSM Undip) yang diketuai oleh Erika Putri Juarsa (FSM, Bioteknologi angkatan 2021) dengan anggota Fitra Ari Aditya (FSM, Biologi angkatan 2021), dan M. Irfan Hakim (FSM, Kimia angkatan 2021) berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Best International Invention & Innovation dari National Research Council of Thailand dan mendapatkan Gold Medal dari event The 6th China (Shanghai) International Invention and Innovation Expo 2023 pada 15-17 Juni 2023 di Shanghai, China.

Sebelumnya tim mahasiswa FSM Undip telah melakukan berbagai persiapan yang matang selama 4 sampai 5 bulan menjelang kompetisi internasional dimulai. Dalam kompetisi Internasional tersebut, tim mahasiswa FSM Undip membuat sebuah karya inovasi yang berjudul Scar Fading Ointment Formulated with Nile Tilapia Collagen ( Oreochromis niloticus ) and Turmeric Curcumin ( Curcuma longa Linn).

“Inovasi yang kita bawa berupa produk yang namanya Samina, yaitu salep untuk membantu menyembuhkan luka dan memudarkan bekas luka. Salep ini diformulasikan dari kolagen yang diambil dari kulit ikan Nila Hitam dan Curcumin Kunyit,” ungkap Erika Putri Juarsa selaku ketua Tim saat dihubungi tim Humas, Kamis (22/06).

Erika beserta tim memilih bahan tersebut karena menurut beberapa Jurnal ilmiah kolagen manusia dan kolagen ikan Nila Hitam satu tipe. “Di Brasil juga sudah digunakan untuk pengobatan tradisional seperti luka terbakar yang ditempel dengan kulit ikan Nila Hitam untuk penyembuhannya dan sudah terbukti bisa menyembuhkan selama 10 hari,” lanjut Erika.

Selain itu, kolagen ikan Nila Hitam dipilih sebagai pengganti dari kolagen yang bersifat non Halal seperti kolagen Babi. “Di Indonesia yang mayoritas Muslim dilarang menggunakan kolagen Babi. Jadi kita mencari inovasi untuk pengganti bahan itu. Kemudian dicampur dengan Curcumin Kunyit,” ujarnya.

Kemudian Kunyit dipilih karena sudah dikenal sebagai anti bakteri dan anti inflamasi. “Salep ini ditujukan untuk menyembuhkan dan memudarkan luka pada tahap maturasi, dimana pada tahap maturasi itu biasanya gatal, jadi Curcumin Kunyit itu bisa digunakan untuk meredakan gatal,” tambah Erika.

Dengan hasil inovasi tersebut, tim mahasiswa FSM Undip berhasil meraih prestasi yang membanggakan berupa penghargaan sebagai Best International Invention & Innovation dan meraih Gold Medal.

“Perasaannya tentu tidak menyangka telah mendapatkan juara. Senang dan bangga juga bisa mengharumkan nama Prodi dan Fakultas, serta Undip di kancah internasional. Terima kasih kepada Undip dan teman-teman semua atas bantuan dan dukungannya selama ini sehingga saya dan tim bisa memperoleh prestasi ini,” kata Erika.

Erika menambahkan sebagai mahasiswa Undip harus tampil percaya diri dan mengembangkan diri dengan cara mengasah kemampuan, serta jangan cepat puas dengan hasil yang telah diperoleh. “Harus ada target yang dicapai. Tingkatkan inovasi dan sikap kompetitifnya sehingga optimis untuk meraih prestasi secara akademik dan non akademik,” pungkasnya.

Share this :
Exit mobile version