Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro menyelenggarakan kuliah umum bertema Jebakan Informal Dalam Demokrasi Indonesia, Senin (31/7) pekan lalu.
Hadir sebagai pembicara Prof. Ward Berenschot, guru besar Antropologi Politik, Universitas Amsterdam dan peneliti senior KITLV Leiden, sementara Dr. Fitriyah (Dosen Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan Fisip Undip) dan Wijayanto, Ph.D. (Dosen Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan Fisip Undip) sebagai pembahas. Diskusi diantarkan oleh Dr. Nur Hidayat Sardini (Ketua Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan Fisip Undip dan bertindak sebagai moderator adalah Dr. Bangkit Wiryawan (pengajar Komunikasi Pemerintahan Fisip Undip).
Kuliah umum ini menyajikan pendekatan baru untuk memahami tantangan yang dihadapi pemerintahan dan demokrasi di Indonesia sebagai ‘masalah tindakan kolektif’, situasi di mana setiap aktor politik seakan “tersandera” oleh sesuatu yang ada di luar kuasa mereka. Dalam persoalan pelik politik uang, politisi merasa bahwa mereka harus melakukan praktik jual beli suara karena pemilih memang meminta. Selain itu juga karena kuatir kalah dalam pemilu mengingat kompetitor mereka melakukannya. Pemilih merasa harus “meminta” uang atau patronase tertentu kepada politisi menjelang pemilu karena itu satu-satunya kesempatan untuk mendapatkan insentif dalam pesta demokrasi. Setelah pemilu usai mereka akan segera lupa pada janji mereka. Pengusaha merasa perlu untuk memodali politisi karena kuatir kebijakan politisi terpilih akan merugikan mereka tanpa “kickback” tersebut. (LW-Humas)