Universitas Diponegoro

Semarakkan Dies Natalis ke-58, Dosen Sastra Indonesia UNDIP Pentaskan Ketoprak “Darpo Kayun”

Jumat malam tanggal 25 Agustus 2023, sebuah Pentas Ketoprak berjudul “Darpo Kayun” digelar sebagai acara puncak rangkaian Dies Natalis ke-58 program studi Sastra Indonesia Undip. Berbeda dengan pentas ketoprak lainnya, pentas ini dibintangi oleh dosen dan berkolaborasi dengan sanggar Sri Mulyo, Jurang Belimbing, Tembalang, Semarang. Ketoprak “Darpo Kayun” ini disutradarai oleh Laura Andri R.M. dan Karnaan, serta didukung oleh Khotibul Umam dan Vikkirrahman Aulia sebagai stage manager.

Pentas ketoprak disaksikan oleh 600 orang penonton yang memenuhi Gedung Serba Guna Fakultas Ilmu Budaya Undip. Kehadiran Komunitas Gambang Semarang di bawah arahan Prof. Dr. Dewi Yuliati, M.A. sebagai pembuka acara turut menambah kemeriahan pementasan ketoprak. Acara dimulai pada pukul 20:30-22:30 WIB. Persiapan latihan selama 3 bulan terbayar tuntas dengan antusiasme penonton yang tinggi. Hal ini tampak dari jumlah penonton yang melebihi kapasitas kursi yang disediakan dan menonton hingga acara selesai.

Meski hanya berlatih dalam waktu singkat, penampilan para dosen tidak kalah dari para pemain sanggar Sri Mulyo. Tokoh utama lakon ini, yaitu Darpo dan Kayun, dimainkan oleh Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum. dan Dr. Alamsyah, M.Hum. Tokoh Darpo yang merupakan seorang pangeran dengan penasehatnya yang bernama Demang Losari. Tokoh Demang Losari ini dimainkan secara apik oleh Arido Laksono, S.S., M.Hum.

Ketiga peran inti yang menjalankan cerita ini didukung pula oleh peran Ibunda Pangeran Darpo-Kayun yang dimainkan oleh Dr. Sukarni Suryaningsih, M.Hum.; peran Patih Suryodipo oleh Dr. Dhanang R. Puguh, M.Hum.; peran Patih Toyomerto oleh Dr. Oktiva H. Chandra, M.Hum.; peran Nyai Patih Toyomerto oleh Laura Andri R.M., S.S., M.A.; peran Tumenggung Martonegoro oleh Drs. Ary Setyadi, M.S.; peran Taruno oleh M.Hamdan Mukafi, S.S., M.A.; peran Trusti oleh Indah S. Nofitasari, S.S. serta peran Resi oleh Drs. Suharyo, M.Hum. Tak hanya itu, peran lain juga mencuri perhatian penonton, yaitu pada adegan antara begal dan emban.

Adapun peran begal ini dimainkan oleh Drs. M. Hermintoyo, M.Pd. selaku ketua begal yang dibantu oleh begal lain yang dimainkan oleh Drs. Slamet Subekti, M.Hum. dan Herpin N. Khurosan, S.S., M.A. Peran emban dimainkan oleh Marta Widyawati, S.Hum, M.Hum., dan Siti Komariya, S.S., M.A serta pemain pendukung dari sanggar sri Mulyo yaitu Bagus Taufiqurrohman, S.S., Supriyanto, S.E., dkk. Dengan dukungan gamelan dan lampu, lakon “Darpo Kayun” menjadi sebuah tampilan pertunjukan yang tampak megah. Pementasan ini merupakan luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat IDBU. (Iptek Desa Binaan Undip).

Selaras dengan Dies Natalis Sastra Indonesia yang mengusung tema “Merawat Tradisi, Merayakan Keragaman”, ketoprak yang dipentaskan ini memberi bukti bahwa program studi Sastra Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk berpartisipasi merawat karya seni dan tradisi asli Indonesia yang kaya. Tidak hanya itu, antusiasme tinggi dari  penonton yang didominasi oleh mahasiswa  yang tinggi juga menunjukkan bahwa acara kebudayaan masih mendapatkan respon positif dari generasi muda. (Laura/FIB – ed.Humas Undip)

Share this :
Exit mobile version