Universitas Diponegoro

Dukung Indonesia Net Zero Emission 2060, FT UNDIP Bekerjasama dengan ERIC UGM dan MKI Gelar Seminar Nasional Bertajuk Transisi Energi

Guna mendukung percepatan transisi energi menuju Indonesia bebas emisi (net zero emission) 2060, Fakultas Teknik Undip bekerja sama dengan Engineering Research and Innovation Center (ERIC) Universitas Gajah Mada dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) menggelar Seminar Nasional bertema “Perspektif Akademik Menuju Industri Kelistrikan Yang Sehat Untuk Mendukung Transisi Energi” pada Kamis (19/10). Acara yang terselenggara secara hybrid di Engineering Hall, Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc., Fakultas Teknik Undip diawali sambutan dari Dekan FT Undip Prof. Ir. M. Agung Wibowo, M.M., M.Sc., Ph.D. Hadir pula Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc. selaku Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Kerja Sama Undip turut membuka Seminar Nasional.

Acara turut dihadiri oleh beberapa tokoh nasional, diantaranya adalah Direktur Manajemen Proyek dan EBT PT PLN, Wiluyo Kusdwiharto sebagai pembicara utama. Selain itu terdapat pembicara lain yang menyampaikan materi mengenai transisi energi, yaitu Guru Besar UGM, Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., Guru Besar Undip Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA., GM PLN UID Jateng & DIY M. Soffin Hadi, dan Ahli HAN dan Hukum Energi UGM Dr. Mailinda Eka Yuniza, S.H., LLM. Selain pembicara, acara ini juga dihadiri oleh tokoh nasional yang menjadi penanggap terhadap materi diskusi, diantaranya Ketua Umum MEBNI Ir. Arnold Soetrisnanto, Ketua Dewan Pakar MKI Bambang Praptono, Ketua Umum PJCI Ir. Eddie Widiono S., M.Sc., M.M., dan Guru Besar UI Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa, M.K., M.T. Sebagai moderator adalah Wakil Dekan Sumber Daya Dr. Ir. Abdul Syakur, S.T., M.T., IPU.

Dalam sambutannya, Ir. Soewondo Koesoemo selaku Ketua MKI Wilayah Jateng & DIY, menyampaikan bahwa transisi energi perlu untuk segera diwujudkan sehingga seminar ini menjadi penting. “Pemerintah mempunyai program target NZE pada tahun 2060. Salah satu upayanya adalah mendorong penggunaan pembangkit listrik menggunakan renewable energy. Mudah-mudahan (dari seminar ini) kita bisa menghasilkan masukan-masukan yang mengedepankan kepentingan bangsa,” ucapnya.

Industri kelistrikan merupakan sektor utama dalam proses transisi energi, oleh karena itu industri ini perlu diperhatikan agar dapat tumbuh dengan lebih cepat dan sehat. Para akademisi dan praktisi di bidang ketenagalistrikan hadir untuk saling diskusi dan memberikan pandangannya terkait bagaimana cara mendorong industri kelistrikan yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia, imbuhnya.

Menurut Ketua ERIC UGM, Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., upaya mengajak mahasiswa dan akademisi untuk ikut berdiskusi di seminar ini merupakan hal yang penting dalam mendukung proses transisi energi. Bagi beliau, sudah seharusnya transisi energi dijalankan oleh pemuda sebagai penerus bangsa. Transfer pengetahuan terkait transisi energi ini harus sering dilakukan. “Transisi energi harus milik generasi muda Indonesia. Generasi tua sekarang ambil keputusan dan mengantarkan (ke transisi energi), bukan ambil keputusan untuk meninggalkan beban (kepada generasi muda)”, ucap Prof. Tumiran.

Harapan terselenggaranya seminar nasional ini nantinya dapat menciptakan pemikiran yang strategis yang akan membantu pemangku kebijakan dalam membangun industri kelistrikan yang sehat dan berkelanjutan. Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Prof. Ir. M. Agung Wibowo, M.M., M.Sc., Ph.D. berharap agar seminar ini bisa berlanjut ke kerja sama – kerja sama lainnya antara akademisi dan industri untuk mendukung percepatan transisi energi kedepannya. “Semoga nanti seminar nasional ini dapat ditindaklanjuti dengan kerja sama MBKM antara akademisi dengan industri’, pungkas Prof Agung. (Diah, Sudanta-Humas)

Share this :
Exit mobile version