Universitas Diponegoro

Tiga Guru Besar FT UNDIP Dikukuhkan

Universitas Diponegoro (Undip) mengukuhkan 3 (tiga) guru besar yang berasal dari Fakultas Teknik pada Senin, 11 Desember 2023 di Gedung Prof. Soedarto, S.H., Tembalang pada Upacara Pengukuhan sebagai Guru Besar Universitas Diponegoro. Para dosen yang dikukuhkan sebagai guru besar yaitu Prof. Dr. Mohammad Tauviqirrahman, S.T., M.T. (Teknik Mesin); Prof. Ir. Eflita Yohana, M.T., Ph.D. (Teknik Mesin); dan Prof. Dr. Sri Hartini, S.T., M.T. (Teknik Industri).

Dalam pidato ilmiahnya yang berjudul “Inovasi Model Pelumasan dan Teknologi Modifikasi Permukaan sebagai Solusi Peningkatan Keandalan Bantalan Tulang Panggul Buatan dan Bantalan Luncur”, Prof. Dr. Mohammad Tauviqirrahman, S.T., M.T., menjelaskan bahwa proses pelumasan pada komponen-komponen mesin sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini akan menjamin keberhasilan fungsi komponen karena dapat mengurangi gesekan dan keausan. Salah satu produk berpelumas yang saat ini digunakan secara luas adalah bantalan.

“Pada aplikasi biomedik, bantalan tulang panggul buatan sering menghadapi kendala utama yaitu impingement berupa tumbukan antar komponen saat digunakan untuk gerakan intens seperti gerakan salat dalam komunitas muslim. Hal ini secara tidak langsung menyebabkan masa pakai bantalan menjadi lebih pendek. Pada aplikasi industri, bantalan luncur memiliki masalah utama berupa proses lengketnya pelumas yang ada dikarenakan gesekan yang besar. Selain itu, tingkat kebisingan bantalan luncur selama operasi juga cukup tinggi,” jelas Prof Tauviqirrahman.

Prof. Dr. Mohammad Tauviqirrahman, S.T., M.T. (kanan) saat menerima plakat Guru Besar / Profesor Undip, Senin (11/12).

Ia menambahkan masa pakai bantalan ini dapat ditingkatkan melalui berbagai teknologi modifikasi permukaan baik secara fisik, kimia atau kombinasi keduanya. Inovasi ini terbukti bisa mencegah tumbukan antar komponen dalam sambungan tulang panggul buatan selama gerakan salat.

Sementara itu Prof. Ir. Eflita Yohana, M.T., Ph.D. dalam presentasi karya ilmiahnya yang berjudul “Inovasi Sistem Pengering Semprot Temperatur Rendah untuk Mendukung Pengolahan Hasil Ekstraksi Daun Teh”, menjelaskan bahwa teh telah menjadi minuman yang memiliki banyak manfaat dan menjadi budaya di masyarakat Indonesia. Peningkatan produksi teh harus diikuti dengan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan. Melalui teknologi proses pengolahan pasca panen, maka peningkatan itu dapat dicapai.

Untuk lebih bersaing di pasar, perlu meningkatkan variasi produk teh yang telah diberi added value, salah satunya dengan cara membuat serbuk teh instan. “Teh instan ini akan memberikan kemudahan berupa proses penyajian dan faksibilitas penggunaan yang lebih luas. Pengolahan teh menjadi serbuk teh instan diperlukan teknologi pengering semprot atau spray drying. Sistem pengering semprot memiliki 3 (tiga) komponen penting, yaitu dehumidifier, ruang pengering, dan siklon,” kata Prof Eflita Yohana.

Prof. Ir. Eflita Yohana, M.T., Ph.D. (kanan) saat menerima plakat Guru Besar / Profesor Undip, Senin (11/12).

Selanjutnya Prof Sri Hartini menyampaikan materi ilmiah yang berjudul “Penerapan Manufaktur Ramping dan Berkelanjutan untuk Peningkatan Kinerja Perusahaan”. Manufaktur ramping dan berkelanjutan merupakan sistem yang menciptakan nilai bagi pelanggan dengan menghilangkan pemborosan secara konsisten dan mengadopsi proses yang ramah lingkungan, layak secara ekonomi dan aman bagi karyawan untuk menghasilkan produk hijau yang meningkatkan kinerja sosial. Selama ini integrasi manufaktur ramping dan berkelanjutan telah dilakukan namun masih secara parsial.

“Penerapan manufaktur ramping dan berkelanjutan perlu diawali dengan mengembangkan model pengukuran kinerja berbasis manufaktur ramping dan berkelanjutan agar holistik karena dilakukan berdasarkan informasi mengenai indikator yang belum efisien sehingga proses perbaikan lebih terarah.” jelas Prof Sri Hartini.

Ia menambahkan model evaluasi kinerja dan penerapan manufaktur ramping dan berkelanjutan dikembangkan untuk mengidentifikasi permasalahan pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial sehingga manajemen mempunyai arah dalam melakukan perbaikan. Alat analisis ini dikenal dengan nama sustainable-value stream mapping. Model penerapan dikembangkan sebagai alternatif metode untuk memberikan arah dalam mereduksi permasalahan. Manufaktur ramping dan berkelanjutan dapat meningkatkan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial sehingga terwujud manufaktur yang efisien, ramah lingkungan dan aman bagi manusia.

Prof. Dr. Sri Hartini, S.T., M.T. (kanan) saat menerima plakat Guru Besar / Profesor Undip, Senin (11/12).
Share this :
Exit mobile version