Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Sabun Cuci Tangan dari Ekstrak Daun Mangga

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim I Tahun Akademik 2023/2024 memamerkan hasil produk sabun cuci tangan dari ekstrak daun mangga pada acara Gelar Karya yang diselenggarakan di Gedung Prof. Soedarto SH kampus Universitas Diponegoro Tembalang pada Senin (19/2). Hasil produk yang dipamerkan ini merupakan salah satu program monodisiplin dari Josia Benardo Barimbing, mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik Undip yang mengikuti program KKN di Desa Pekiringanageng, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Dorongan untuk menciptakan inovasi ini bermula dari keinginan kepala desa agar penduduknya memiliki kesadaran lebih tinggi terhadap kebersihan. Desa Pekiringanageng yang dianugerahi beragam tanaman, termasuk pohon mangga dan rambutan, menjadi sumber inspirasi utama. Ide untuk menciptakan sabun cuci tangan pun muncul sebagai solusi. Menurut Josia, “sabun cair saat ini semakin diminati karena kepraktisan dan daya tariknya yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis sabun lainnya.” Keputusan untuk menggunakan daun mangga sebagai bahan utama bukan tanpa alasan. Daun mangga, yang sebelumnya mungkin dianggap kurang bernilai, kini diolah menjadi produk yang bermanfaat, mengingat masyarakat setempat sudah akrab dengan keberadaan dan karakteristiknya.

Ekstrak daun mangga memiliki kandungan alkaloid, saponin, fenol, kumarin, flavonoid, tanin, steroid, triterponoid, dan glikosida yang berfungsi sebagai senyawa antimikroba yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri maupun jamur. Kandungan flavonoid berfungsi sebagai anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan E.coli dan S.aureus, sintesis asam nukleat, metabolisme energi, dan menghambat fungsi membran sitoplasma.

“Inovasi ini juga diperuntukkan untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK dalam menjaga kesehatan khususnya melalui sabun cuci tangan, dengan diadakannya kegiatan untuk menyadarkan pentingnya mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,” ujarnya.

Program ini disambut dengan antusias oleh masyarakat, terutama ibu-ibu PKK Desa Pekiringanageng. Tim KKN juga memberikan penyuluhan tentang bahan dan alat serta menjelaskan cara membuat sabun cuci tangan dari ekstrak daun mangga, antara lain:

  1. Potong daun mangga menjadi ukuran lebih kecil
  2. Rebus daun mangga yang telah dipotong selama 5 menit hingga menjadi warna kuning keruh
  3. Setelah 5 menit, saring air ekstrak daun mangga dan dinginkan
  4. Tuang texapon 200 gram, ekstrak daun mangga, gliserol 20 ml, dan garam 40 gram ke dalam teko kemudian aduk hingga tercampur rata
  5. Setelah tercampur rata, tambahkan air matang hingga 2 L (jika dirasa kurang kental, tambahkan garam secukupnya)
  6. Diamkan hingga busa menghilang (1×24 jam) lalu pindahkan ke dalam botol sabun

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencuci tangan, terutama di Desa Pekiringanageng. Selain itu, diharapkan pula bahwa limbah organik yang sebelumnya dianggap tidak memiliki nilai akan dapat dimanfaatkan dan diolah dengan baik untuk meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. (Nina ed.Ut-Humas)

Share this :
Exit mobile version