Universitas Diponegoro

Pakar UNDIP Paparkan Pendekatan Ekofilantropi Hidrobiologi Pada Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan

UNDIP Semarang (Selasa, 02/04). Prof. Dr. Ir. Sutrisno Anggoro, M.S., guru besar kebanggaan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dengan kepakaran Sumber Daya Perairan telah melewati masa pengabdiannya. Pada gelaran Sidang Terbuka Purna Adi Cendekia bertempat di Gedung Prof. Soedarto, S.H., Kampus Undip Tembalang, ia berkesempatan menyampaikan orasi berjudul Pendekatan Ekofilantrofis Hidrobiologi untuk Mewujudkan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berkelanjutan.

Kegiatan Purna Adi Cendekia UNDIP merupakan salah satu agenda periodik akademik tahunan yang dilaksanakan oleh UNDIP dalam rangka penglepasan para Guru Besar yang telah resmi memasuki masa purna tugas.

Saat pidato orasi ilmiah purna adi cendekia, Prof Sutrisno menjelaskan bahwa kemajuan dalam bidang perikanan dan kelautan, baik akuabisnis penangkapan maupun pembudidayaan ikan (akuakultur) serta kegiatan iringannya (pengolahan hasil dan pemasaran), tidak terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan yang mendasarinya. Salah satu cabang ilmu pengetahuan itu adalah hidrobiologi. Pengetahuan mengenai hidrobiologi merupakan dasar untuk melangkah ke dalam pengelolaan sumberdaya perikanan yang sebenarnya.

Mempelajari hidrobiologi dalam bidang perikanan dan kelautan, berarti berusaha mengenal dan menguasai dasar-dasar bio-ekologi akuatik untuk keperluan praktis perikanan, baik untuk keperluan penangkapan ikan, pembudidayaan ataupun konservasi sumberdaya alam.

“Ilmu dan teknologi adalah kekuasaan yang dapat disalahgunakan, oleh sebab itu perlu dikontrol dengan ekofilantrofis agar sejalan dengan MEA (Moral-Etika-Agama) yang bersifat altruis dan tidak egois. Kemudian ekofil yang adil dan arif bertumpu keberpihakan pada ecological welfare (animal and plant welfare & human well-being), selanjutnya kesepadanan dan keselarasan daya dukung lingkungan dengan kebutuhan hidup manusia dan biota”, ucap Prof Sutrisno.

”Sebagaimana penerapan IPTEK yang lain, implementasi ekofilantrofis hidrobiologi dalam pengelolaan perikanan dapat menimbulkan dampak positip yang memberi rahmat dan manfaat, tetapi sebaliknya ada praktek-praktek penyimpangan ekofilantrofis yang berdampak negatif yang memicu bencana dan mudharat”, imbuhnya.

“Maka dari itu ekofilantrofi hidrobiologis berperan dalam mengontrol sekaligus mewujudkan pengelolaan perikanan berkelanjutan melalui penguatan dan pengamalan ruh ilmiah secara altruis dan tidak Egois. Untuk mewujudkan tatakelola perikanan berkelanjutan, penerapan hidrobiologi secara ekofilantrofis harus diintegrasikan dan disinergi paduserasikan dengan cabang ilmu lain secara trans dan multidisiplin”, ujar Prof Sutrisno. (DHW-Humas)

 

 

Share this :
Exit mobile version