Guru Besar Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP bidang Ilmu Makanan Ternak, Prof. Ir. Nyoman Suthama, M.Sc., Ph.D. telah memasuki masa purna tugas. Dalam rangka memberi penghargaan dan penghormatan atas sumbangsih dan dedikasi yang telah diberikan, UNDIP menggelar Sidang Terbuka Purna Adi Cendekia pada Kamis (04/04) di Gedung Prof. Soedarto, S.H., Kampus UNDIP Tembalang.
Pada acara tersebut Prof Nyoman berkesempatan menyampaikan pidato ilmiah yang berjudul “Aditif Alami untuk Produksi Daging Sehat: Mendukung Kesehatan Konsumen”.
Bahan makanan sehat menjadi faktor utama penunjang kesehatan. Hal tersebut sudah sejak lama menjadi perhatian masyarakat dunia. Di negara maju yang masyarakatnya sudah paham mengenai gizi percaya dengan pepatah bahwa “kondisi anda adalah makanan anda”, artinya makanan mempengaruhi kondisi tubuh/jasmani.
Prof Nyoman menjelaskan ide awal yang berkaitan dengan produk ternak sehat, khususnya daging, bermula saat seminar di Seoul, Korea Selatan pada tahun 1990. “Pada saat istirahat siang, diajak teman asli Korea makan siang di sebuah warung makan di pinggir jalan kecil. Warung makan tersebut menjual berbagai menu khas Korea Selatan, salah satunya adalah kimchi,” ucapnya.
Menurut beberapa literatur, kimchi mengandung bakteri baik, terutama Lactobacillus yang mampu menjaga kesehatan dan fungsi saluran pencernaan, sehingga pencernaan dan penyerapan nutrien berjalan dengan baik. Karbohidrat kompleks pada kimchi berperan sebagai prebiotik yang dapat menjadi “makanan” bagi bakteri baik, sehingga Lactobacillus berkembang maksimal.
“Program post-doc dan seminar di Kagoshima pada tahun 1998, kemudian disambung di Tokyo tahun 2004, tentang aplikasi probiotik dan prebiotik pada pakan dan pangan. Negara Jepang, melalui penemunya Dr. Minoru Shirota, berhasil menciptakan yakult sebagai hasil kultur bakteri Lactobacillus casei, pada susu. Latar belakang tersebut yang memperkuat gagasan pengembangan menggunakan ternak pada kondisi iklim berbeda di Indonesia (humid tropical),” ungkap Prof Nyoman.
Makanan yang berasal dari ternak seperti daging menjadi sumber protein dan sumber asam amino esensial, dan juga kaya akan mineral yang bermanfaat untuk komponen menu yang ideal dan seimbang sebagai pendukung kesehatan.
Menurut Prof Nyoman produksi daging sehat dan bergizi dikarenakan memiliki kandungan protein dan mineral Ca tinggi, tetapi lemak atau kolesterol rendah. Hal tersebut disebabkan karena ransum menggunakan sumber protein mikropartikel ditambah aditif berupa acidifier, probiotik dan/atau prebiotik secara tunggal maupun kombinasi. Selain itu. produk daging sehat dan bergizi tinggi dihasilkan dari ternak inang yang juga sehat.
“Semua aditif, seperti acidifier, probiotik dan prebiotik, dapat diberi julukan sebagai substansi “small but wonderful”, karena walaupun jumlahnya sedikit namun memiliki khasiat yang besar, seperti ternak inang menjadi sehat, produk berupa daging juga sehat dan bergizi yang akan berdampak pada kesehatan kosumen,” tutup Prof Nyoman.