Universitas Diponegoro

Menjadi Kampus Sehat, UNDIP Peduli Kesehatan Pegawai

Dengan mewujudkan komitmen pengembangan program kampus sehat di lingkungan Universitas Diponegoro, UPT Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) bekerjasama dengan Puskesmas Bulusan Tembalang mengadakan kegiatan posbindu PTM di Gedung UPT Perpustakaan dan UNDIP Press Lantai 1 (Kamis, 18/7) yang bertujuan untuk menskrining kesehatan para pegawai kantor pusat UNDIP.

Adapun Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular atau Posbindu PTM yang dilakukan oleh tim UPT K3L UNDIP merupakan peran serta UNDIP dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik serta sebagai salah satu program Kampus Sehat UNDIP yang telah mendapat dukungan dari Rektor.

Sebanyak 127 orang pegawai kantor pusat sangat antusias dalam mengikuti program posbindu PTM. Kegiatan posbindu PTM dibantu dengan mahasiswa Korps Sukarela (KSR) FKM UNDIP dan KSR UNDIP melakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan dan lingkar perut.

Bina Kurniawan, S.KM., M.Kes. selaku Ketua Tim Kampus Sehat UNDIP mengungkapkan kegiatan Posbindu PTM UNDIP sudah menjadi program rutin yang dilakukan baik di kantor pusat ataupun fakultas. Untuk kegiatan Posbindu di kantor pusat ditujukan untuk pegawai maupun dosen yang bekerja di kantor pusat termasuk pegawai dengan tugas tambahan. Harapannya ada gambaran yang spesifik terhadap kondisi kesehatan masing-masing pegawai sehingga bisa untuk kontrol diri.

“Posbindu sudah dilaksanakan hampir 2 tahun pada setiap bulan di minggu kedua/ ketiga dengan bergilir melibatkan beberapa unit. Harapannya sebagai deteksi dini untuk mengetahui kondisi kesehatan dari para pegawai tersebut terutama terkait pemeriksaannya yang meliputi gula darah, tensi, kolesterol, asam urat termasuk tinggi badan, berat badan dan lingkar perut untuk menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dan sebagai gambaran atau screening awal kondisi kesehatan pegawai UNDIP,” jelas Bina.

Sebenarnya di Posbindu disediakan dokter jika hasil pemeriksaan diluar/ diatas batas linearnya maka dilakukan konsultasi untuk tindakan berikutnya. Posbindu ini bersifat sebagai deteksi dini bukan layanan kesehatan maka dokter – dokter tersebut hanya berfungsi sebagai konsultasi. “Agar kuratif maksudnya tidak ada pemberian obat atau tindakan bahkan pemberian resep juga tidak diperbolehkan maka data yang ada dari hasil pemeriksaan tersebut bisa dibawa ke layanan kesehatan masing-masing. Misalkan ke puskesmas, klinik kesehatan sesuai Faskes I dari BPJSnya bahkan bila dikehendaki bisa ke rumah sakit,” lanjutnya.

Bina menyebutkan bahwa UPT K3L juga mempunyai program pengolahan data dimana data yang sudah terkumpul nantinya diolah agar dapat diketahui gambaran kondisi kesehatan pegawai di lingkungan UNDIP terutama di kantor pusat, selanjutnya akan mengadakan edukasi, literasi terkait kondisi yang tidak semestinya. Bagi yang kondisinya sehat dengan hasil pemeriksaan bagus tetap harus dijaga agar hasilnya tetap konstan dan kontinu dalam kesehatan yang prima.

“Berharap semua pegawai UNDIP selalu sehat, seandainya ada kondisi yang kurang sesuai dapat diperbaiki maksudnya dapat melakukan pemeriksaan kesehatan kembali bahkan kalau diperlukan dengan pengobatan. Selain itu, memberikan edukasi tentang pola hidup sehat dalam keseharian sehingga pegawai bisa melaksanakan kegiatan/ tugas dengan sebaik-baiknya,” pungkas Bina. (DHW-Humas)

 

Share this :
Exit mobile version