Pengkol, Jawa Tengah – Desa Pengkol, sebuah desa yang kaya akan potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai mengubah cara pengelolaan bisnis lokal. Salah satu mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024, Maya Simorangkir, program studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) telah memberikan kontribusi signifikan dengan memperkenalkan konsep digitalisasi pembukuan keuangan kepada para pelaku UMKM setempat dengan memanfaatkan aplikasi SIAPIK (Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan). Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan dan mempermudah manajemen usaha di era digital.
Kegiatan ini dimulai dengan survei langsung dan wawancara singkat yang dilakukan oleh tim KKN kepada para pelaku UMKM. Suwandi, salah satu pelaku UMKM di Desa Pengkol, mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha di desa tersebut. “Selama ini, kami belum menerapkan pembukuan keuangan yang terstruktur. Kebanyakan dari kami masih mencampur aduk keuangan usaha dengan keuangan pribadi, sehingga sulit untuk memantau perkembangan bisnis,” ujarnya.
Melalui survei tersebut, diketahui bahwa banyak pelaku usaha belum memahami pentingnya memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Untuk mempermudah komunikasi dan koordinasi, dibentuklah grup WhatsApp khusus bagi UMKM Desa Pengkol serta dilakukan kegiatan pelatihan serta pendampingan yang bertajuk “Pelatihan dan Pembukuan Keuangan untuk UMKM yang Ada di Desa Pengkol Dalam Rangka Meningkatkan Keterampilan Pengelolaan Keuangan Usaha dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal”.
Program ini dilaksanakan pada Sabtu, (27/07) di Gedung PKK dekat Balai Desa Pengkol. Dalam kesempatan ini, diperkenalkan aplikasi SIAPIK, sebuah platform pembukuan digital yang dirancang untuk menjadi SMART (Standar, Mudah, Aman, Sederhana, dan Handal). Para pelaku UMKM dilatih untuk mencatat transaksi keuangan menggunakan aplikasi tersebut, dengan simulasi transaksi sederhana sebagai latihan praktis.
Selain memberikan pelatihan, mahasiswa KKN juga melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pembukuan yang dilakukan oleh para pelaku UMKM melalui aplikasi SIAPIK. Tujuannya adalah memastikan penerapan pembukuan yang baik dan memantau kemajuan mereka dalam mengelola keuangan usaha secara digital.
Hasil dari kegiatan ini sangat positif. Para pelaku UMKM di Desa Pengkol kini lebih memahami pentingnya pembukuan keuangan, terutama dalam bentuk digital. Mereka menjadi lebih sadar akan pentingnya literasi keuangan untuk pertumbuhan dan stabilitas usaha. Inisiatif ini juga berhasil membangun komunitas yang lebih solid dan saling mendukung dalam pengembangan usaha. Dengan pembukuan yang lebih terstruktur dan transparan, risiko kesalahan pencatatan dapat diminimalisir, serta pengelolaan keuangan menjadi lebih mudah dan efektif.
Kegiatan KKN ini membuktikan bahwa dengan bantuan yang tepat, UMKM di Desa Pengkol dapat bergerak menuju masa depan yang lebih cerah dan stabil, serta siap menghadapi tantangan dunia usaha modern. (Maya Simorangkir/Yoyok)