Semarang, 29 Agustus 2024 – Departemen Teknik Elektro Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menyelenggarakan The 11th International Conference on Information Technology Computer and Electrical Engineering (ICITACEE). Konferensi ini berlangsung pada tanggal 29 Agustus 2024, di Hotel Ciputra, Semarang.
Acara bergengsi ini secara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik UNDIP, Prof. Jamari, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan global di era teknologi yang terus berkembang pesat. Prof. Jamari juga menyoroti peran UNDIP sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia yang terus berusaha mencapai visi sebagai World Class University melalui kegiatan-kegiatan ilmiah internasional seperti ICITACEE.
Dengan mengusung tema “Artificial Intelligence for a Better Future Life Environment,” ICITACEE 2024 menghadirkan sejumlah pembicara utama dari berbagai universitas dan institusi ternama, baik dari dalam maupun luar negeri.
Prof. Nooritawati Md Tahir dari Universiti Teknologi MARA (UiTM), Malaysia, memaparkan materi berjudul “AI-Driven in Gait Analysis – Opportunities and Challenges”. Dalam presentasinya, Prof. Nooritawati menjelaskan bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan untuk menganalisis cara berjalan (gait) manusia, yang sangat penting dalam diagnosis dan pemantauan berbagai kondisi medis. Ia juga membahas tantangan yang dihadapi dalam implementasi teknologi ini, termasuk masalah data, interpretasi hasil, dan adaptasi teknologi untuk berbagai populasi.
Ir. Hery Isnanto, CEO PT. Yamakubi Engineering Service, menyajikan topik “Artificial Intelligence (AI) in Military Decision-Making Training”. Materi ini menyoroti penggunaan kecerdasan buatan dalam pelatihan pengambilan keputusan militer, di mana AI dapat mensimulasikan situasi medan perang yang kompleks dan membantu komandan militer dalam membuat keputusan yang cepat dan tepat. Ir. Heri juga menguraikan bagaimana AI dapat mengidentifikasi pola dan skenario yang mungkin terlewatkan oleh manusia, meningkatkan efektivitas pelatihan militer.
Prof. Adian Fatchur Rochim dari Universitas Diponegoro dalam presentasinya, memberikan gambaran komprehensif mengenai perkembangan penelitian di bidang teknik elektro dan ilmu komputer di Indonesia. Ia memetakan area penelitian yang paling menonjol, kolaborasi internasional yang telah terbentuk, serta peluang dan tantangan yang dihadapi oleh peneliti Indonesia dalam kedua bidang tersebut.
Sedangkan dalam sesi online Dr. Awais Mahmood dari King Saud University, Arab Saudi menyoroti peran kecerdasan buatan dalam revolusi industri kesehatan, mulai dari diagnosa otomatis hingga personalisasi perawatan. Namun, ia juga mengangkat berbagai isu dan tantangan yang masih dihadapi, termasuk masalah etika, privasi data pasien, dan ketergantungan terhadap teknologi. Dr. Awais menekankan pentingnya kolaborasi antara peneliti, profesional medis, dan pembuat kebijakan untuk mengatasi tantangan ini.
Konferensi ini diselenggarakan oleh Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, dengan dukungan penuh dari berbagai institusi nasional dan internasional, termasuk IEEE Indonesian Section. ICITACEE 2024 juga melibatkan berbagai universitas mitra dari berbagai negara.
Selama penyelenggaraan, peserta konferensi yang terdiri dari para peneliti, akademisi, dan profesional dari berbagai disiplin ilmu berkesempatan mengikuti berbagai sesi presentasi, diskusi panel, dan networking. Selain itu, mereka juga diundang untuk menikmati keindahan dan kekayaan budaya Kota Semarang, menjadikan acara ini tidak hanya sebagai ajang pertukaran ilmu pengetahuan, tetapi juga pengalaman budaya yang berharga.
Sebagai penutup, Dr. Wahyudi sebagai ketua panitia menyampaikan bahwa ICITACEE 2024 dapat mendorong lebih banyak penelitian dan inovasi yang mampu menjawab tantangan global, serta memperkuat posisi UNDIP dalam kancah akademik internasional. Acara ini diharapkan menjadi katalisator bagi kolaborasi lebih lanjut antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam upaya bersama mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).