Universitas Diponegoro

IKATEKA UNDIP Bersama BKKPII Membahas Implementasi Industri Hijau dan Upaya Net Zero Emission Tahun 2050

Ikatan Alumni Teknik Kimia (IKATEKA) UNDIP, Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro bekerjasama dengan Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKKPII) menggelar Annual Meeting tahun 2024 dengan mengusung tema “Enhancing Process Safety Management & Green Industry Implementation to Strengthen NZE Acceleration” yang diselenggarakan di Muladi Dome Kampus UNDIP Tembalang, Semarang pada 26 – 28 September 2024. Sebanyak 24 tenant industrial exhibition turut memamerkan beragam produk unggulannya pada acara Annual Meeting BKKPII 2024 ini. Serangkaian acara lainnya meliputi kegiatan Opening Ceremony Annual Meeting BKKPII 2024 dilanjutkan dengan Green Industry Conference (26/09);  Process Safety Conference (27/09) dan hari terakhir kegiatan Funwalk & Penanaman Pohon di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) UNDIP (28/09).

Diketahui BKKPII adalah tempat/ wadah berhimpunnya para insinyur kimia Indonesia. Dimana IKATEKA UNDIP sebagai bagian didalamnya merupakan organisasi resmi menaungi alumni Teknik kimia Universitas Diponegoro yang berperan aktif dalam memberikan kontribusi kepada almamater baik melalui kegiatan sosial, seminar, pelatihan maupun kerjasama dengan industri.

Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Kerja Sama Universitas Diponegoro, Wijayanto, Ph.D. dalam sambutannya mewakili Rektor UNDIP menyampaikan bahwa forum yang luar biasa ini sesuai dengan temanya memiliki kebutuhan untuk membangun green industry/ industri hijau yang mengusung dari dorongan global untuk mengatasi tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, polusi dan kelangkaan sumber daya alam. Mewujudkan industri hijau memerlukan berbagai faktor kunci agar dapat berjalan secara efektif, efisien dan keberlanjutan. Peran insinyur teknik kimia dalam pengembangan green industry sangat krusial.

“Insinyur Teknik kimia sangat penting karena memiliki keahlian dalam merancang dan mengoptimalkan proses yang tidak hanya efisien tetapi juga berkelanjutan. Saya yakin dengan kongres ini akan melahirkan begitu banyak ide dan gagasan dalam menghadapi perubahan iklim dan kelestarian lingkungan. Peran Insinyur teknik kimia menjadi sangat vital dan transisi menuju industri yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ucap Wijayanto.

“UNDIP merupakan salah satu universitas kebanggaan Indonesia khususnya Jawa Tengah yang selalu berkomitmen dalam mencetak para insinyur keteknikan termasuk teknik kimia. Pendidikan yang diberikan selalu mendukung upaya pengembangan karakter yang COMPLETE (Comunicator, Profesional, Leader, Thinker, Entrepreneur dan Educator). Profil lulusan ini juga terlihat dari para sarjana teknik dan alumni UNDIP yang luar biasa sekaligus sebagai seorang komunikator yang handal. Dan untuk mendukung profil tersebut kami selalu bekerjasama dengan mitra internasional sehingga tujuan sebagai World Class University tercapai” imbuhnya.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini dan berharap kongres ini menjadikan media komunikasi antara perguruan tinggi khususnya prodi teknik kimia dan berbagai stakeholder kemudian bisa dikembangkan lebih banyak karena kita percaya bahwa Indonesia adalah negara yang terlalu besar untuk diurus sendirian sehingga kita harus berkolaborasi dengan melakukan inovasi,” ujar Wakil Rektor IV.

Sementara Ketua Panitia Annual Meeting 2024 BKKPII, Ir. Prayitno, S.T., MBA, IPM, ASEAN Eng., APEC Eng., ACPE menyatakan bahwa Annual Meeting ini adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh BKKPII untuk mendukung program pemerintah dalam akselerasi Net Zero Emission (NZE) pada 2050. “Kami mengharapkan dengan adanya annual meeting ini, ada kolaborasi nantinya antara perguruan tinggi, praktisi, juga government untuk mempercepat implementasi green industry,” kata Prayitno usai Pembukaan Annual Meeting BKKPII 2024.

Lebih lanjut Ir. Maryono, M.M., IPM. selaku Ketua BKKPII menambahkan hingga saat ini sudah ada 4.000 anggota di seluruh Indonesia. Annual Meeting kali ini adalah yang ketiga kalinya diadakan. Sebelumnya Annual Meeting pertama diadakan di Universitas Gajahmada (UGM) Yogyakarta, tahun berikutnya di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. “Kegiatan Annual Meeting ini tidak hanya konferensi tetapi juga ada Konvensi BKKPII yakni pemilihan pengurus baru dan wakil ketua baru,” ungkap Maryono.

Adapun Direktur Industri Kimia Hulu Ditjen IKFT Kemenperin RI, Ir. Wiwik Pudjiastuti, M.Si., menyebutkan bahwa dunia industri tidak lepas dari peran para insinyur salah satunya Teknik Kimia. Apalagi untuk mendukung perkembangan Green Industry di Indonesia, peran para insinyur sangat dibutuhkan.

Saat ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan Net Zero Emission (NZE) yang awalnya pada tahun 2060 mundur 10 tahun menjadi tahun 2050. Industri di Indonesia sendiri ditopang oleh 9 sektor yakni industri kimia, industri logam, industri kertas, industri keramik dan kaca, industri semen, industri tekstil, industri alat angkut, dan industri makanan minuman.

“Tentunya upaya-upaya kita sudah mulai dilakukan karena memang melalui beberapa kebijakan. Salah satunya yang sudah cukup lama kita mulai adalah dengan penerapan standar industri hijau.” lanjutnya.

“Jadi diharapkan dengan industri – industri tersebut menerapkan standar industri hijau dan mendapatkan sertifikasi industri hijau tentunya target capaian untuk industri termasuk target net zero emission bisa tercapai. Selain itu, adanya Annual Meeting ini diharapkan bisa menambah pengetahuan mengenai proses Safety Management. Juga bisa meningkatkan Value protection dalam seluruh bisnis di Indonesia,” pungkas Wiwik. (DHW-Humas)

Share this :
Exit mobile version