Universitas Diponegoro

UNDIP Jalin MoU dengan Universitas Maritim AMNI

Universitas Diponegoro (UNDIP) sepakat menjalin kerja sama dengan Universitas Maritim AMNI Semarang. Kerja sama secara resmi ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Kamis, 10 Oktober 2024 bertempat di Ruang Sidang Rektor Gedung Widya Puraya Kampus UNDIP Tembalang.

Kerja sama antara UNDIP dengan Universitas Maritim AMNI meliputi kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Rektor UNDIP Prof. Dr. Suharnomo S.E., M.Si., dengan Rektor Universitas Maritim AMNI Prof. Ir. Johannes Hutabarat, M.Sc., Ph.D.

Rektor UNDIP Prof. Dr. Suharnomo S.E., M.Si., menyambut baik atas kerja sama yang telah terjalin dengan Universitas Maritim AMNI. “Kami ucapkan terima kasih kepada Rektor beserta jajaran Universitas Maritim AMNI, kami berharap semoga MoU ini tidak menjadi Sleeping MoU dan dapat dilanjutkan dengan PKS-PKS mengenai riset atau kegiatan lainnya yang bermanfaat antara UNDIP dengan Universitas Maritim AMNI,” tutur Prof Suharnomo.

“Kerja sama tersebut sangat penting, kita bisa saling berkolaborasi banyak hal, seperti sertifikasi-sertifikasi untuk teman-teman. Dalam bidang kemaritiman, Universitas Maritim AMNI dapat diandalkan. Kemudian untuk PKS selanjutnya poinnya adalah mari kita bersama saling berkolaborasi dan bersinergi untuk banyak hal dari dua kekuatan yang memiliki keunggulan masing-masing,” tambah Prof Suharnomo.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Maritim AMNI Prof. Ir. Johannes Hutabarat, M.Sc., Ph.D. mengungkapkan bahwa ada beberapa potensi yang dimiliki Universitas Maritim AMNI yang dikolaborasikan dengan UNDIP.

“Ada beberapa peluang yang bisa kita lakukan, seperti salah satu contohnya kita sudah memiliki banyak diklat yang sudah berserfitikasi, dan yang non kemaritiman juga ada. Semoga kedepan ada tindak lanjut dengan PKS-PKS antar fakultas agar kolaborasi antara UNDIP dengan Universitas Maritim AMNI benar-benar terwujud dan terealisasi,” ungkap Prof Johannes Hutabarat.

Share this :
Exit mobile version