Universitas Diponegoro

Denik, Wisudawan SV UNDIP: Basket dan Akademik

UNDIP – Semarang(8/11). Denik Puput Wijayanti, satu dari peserta yang turut diwisuda pada prosesi upacara wisuda ke-176 yang digelar di Muladi Dome Gedung Serbaguna (GSG) UNDIP, Kampus Tembalang. Universitas Diponegoro telah menggelar upacara wisuda ke-176 yang berlangsung pada 4 s.d. 7 November 2024. Sebanyak 3.826 lulusan mengikuti upacara wisuda tersebut.  Dari total lulusan yang diwisuda, sebanyak 2.476 wisudawan atau 64,72% menyandang predikat Cumlaude.

Denik Puput Wijayanti menjadi salah satu wisudawan yang berhasil menyandang gelar Cumlaude. Ia diterima di Universitas Diponegoro pada tahun 2020 melalui jalur PSSB Vokasi jurusan D4 Manajemen dan Administrasi Logistik. Ia berhasil menyelesaikan kuliah selama 9 semester atau kurang lebih 3 tahun 11 bulan dengan memperoleh IPK 3,90.

Selama berkuliah ia mengikuti kegiatan HMMAL (Himpunan Mahasiswa Manajemen dan Administrasi Logistik) di divisi KMI. Selain itu ia juga sempat bekerja sebagai Admin di Temarasa Coffee and Garden.

Mengenyam pendidikan di Universitas Diponegoro menjadi pengalaman berharga. “Selama berkuliah, saya bertemu dengan dosen-dosen yang masyaAllah hebat, dan ada dosen praktisi yang sudah sukses di dunia logistik bahkan ditingkat ASEAN, tetapi tidak pelit ilmu dan tetap rendah hati,” ungkapnya.

Ia menceritakan bahwa mulai dari SMP ia menggeluti bidang olahraga terutama basket dan memenangkan beberapa kejuaraan ditingkat kabupaten dan provinsi, seperti Juara 3 Basket Putri POR Pelajar tingkat Kabupaten Bojonegoro tahun 2018; Juara 2 Basket Putri di event Semen Indonesia Basketball Championship (SIBC) tahun 2018; Juara 1 Basket Putri POR Pelajar tingkat Kabupaten Bojonegoro tahun 2019; ada juga di bidang olahraga lain seperti handball mendapat Juara 3 Handball Putri PORPROV JATIM tahun 2022. Serta kejuaran lain seperti Juara Harapan 1 Story Telling tingkat Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016.

Sebelum kompetisi tentu saja banyak yang perlu disiapkan, mulai dari fisik, mental, dan kesehatan. Biasanya menjelang perlombaan 6 bulan sebelumnya, sudah dilatih fisik dan banyak sparing dengan tim-tim basket dari daerah lain untuk mempersiapkan mental. Selama kurang dari 3 bulan disiapkan tempat karantina khusus untuk latihan rutin dan memperbaiki gizi. Bila sebelumnya latihan 3x seminggu, maka pada masa karantina itu kegiatan latihan 5-6x seminggu dengan 2 hari rest atau diisi dengan olahraga ringan. Rasa capek dan letih saat latihan terbayarkan dengan rasa bahagia kala menjadi juara.

Untuk sesama generasi muda, ia berpesan untuk mengurangi scroll tiktok/sosmed atau main gadget berlebih. “Coba untuk mencari bakat yang terpendam di diri kalian, explore hal-hal baru dengan orang-orang baru supaya menambah relasi. Tekun kuliah dan coba untuk mencari kegiatan dan pengalaman bermanfaat lainnya,” ujar Denik. (Ut & DHW-media relations)

Share this :
Exit mobile version