Universitas Diponegoro

UNDIP Mendukung Barantin Menjaga Negeri dengan Riset dan Ilmu Pengetahuan

Semarang – Universitas Diponegoro mendapat kepercayaan untuk kolaborasi bersama Badan Karantina Indonesia (Barantin) dalam penyelenggaraan kegiatan Barantin Goes to Campus bertajuk “Karantina Menjaga Negeri” pada Selasa, 17 Desember 2024. Acara dengan konsep Kuliah Umum dan Dialog Bersama Barantin telah sukses mengundang antusiasme 399 mahasiswa gabungan dari Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) maupun Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) yang datang ke Gedung Prof. Sudarto, S.H., Kampus UNDIP Tembalang.

Barantin Goes to Campus merupakan inisiatif strategis Badan Karantina Indonesia untuk meningkatkan sinergi dengan dunia akademisi, terutama mahasiswa. UNDIP menjadi salah satu dari sepuluh perguruan tinggi negeri (PTN) yang menjadi target kegiatan ini.

Acara yang dimoderatori oleh Megy Lidya, Presenter TVRI Jawa Tengah semakin menarik dan interaktif dengan kehadiran narasumber berkompeten diantaranya Deputi Bidang Karantina Ikan Barantin, Dr. Drama Panca Putra, S.H., S.Pi., M.Si.; Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Riyono, S.Kel., M.Si. dan Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) UNDIP, Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D.

Prof Sugiharto selaku Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) UNDIP pada kesempatannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan penyelenggaraan acara Barantin Goes to Campus (BGTC) di UNDIP yang melibatkan 2 (dua) Fakultas yaitu FPP dan FPIK. Berharap mahasiswa UNDIP bisa diprioritaskan dan dimudahkan jika ada rekrutmen Barantin.

Pada presentasinya berjudul “UNDIP Bersama Karantina Menjaga Negeri”, Prof Sugiharto juga menuturkan bahwa prestasi FPP yang patut dibanggakan dimana termasuk 3 (tiga) Fakultas Terbaik yang ada di UNDIP berdasarkan pada QS WUR tahun 2023 FPP sudah masuk perankingan 351 di Dunia, begitu juga menjadi 5 Besar di Indonesia dengan menduduki posisi pertama. Selain itu FPP UNDIP memiliki 7 Prodi terakreditasi Unggul semua dari BAN PT dan 4 diantaranya terakreditasi Internasional. Berharap tahun depan seluruh prodi sudah terakreditasi Internasional semua.

“Banyak laboratorium yang dipunyai FPP untuk didedikasikan dan berbagai fasilitas lainnya yang dimiliki seperti Teaching Farm, Pountry Close House dan Greenhouse termasuk lab molekular yang satu-satunya dimiliki UNDIP. Dengan visi FPP yang sesuai tagline Research and Entrepreneur Faculty, yang diharapkan tidak hanya sebagai tempat research unggulan melainkan juga menghasilkan alumni FPP yang sekaligus pandai dalam hal enterprenur,” jelasnya.

“Kami sangat yakin bisa berkolaborasi dengan Barantin nantinya, mudah-mudahan bisa saling mendukung bagi kedua belah pihak. Dimana FPP telah banyak melakukan kerja sama yang terjalin dengan banyak tempat baik itu universitas luar negeri, institusi pemerintah maupun perusahaan,” ucap Dekan FPP.

Sementara dalam paparan kuliah umum, Dr. Drama Panca Putra menerangkan mengenai pengenalan Badan Karantina Indonesia sebagai salah satu unit Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) di bawah Presiden Republik Indonesia. Adapun tugas dan fungsi Barantin meliputi pengawasan keamanan dan pengendalian mutu pangan dan pakan asal hewan, ikan dan tumbuhan serta produknya.

Ia juga menyatakan pentingnya menjalin kolaborasi dan dukungan bersama kalangan akademisi dalam upaya penyelenggaran riset, ilmu pengetahuan dan teknologi kekarantinaan sekaligus peningkatan kompetensi sumber daya manusia sebagai kunci keberhasilan organisasi.

“Sebagai lembaga baru, Barantin membutuhkan SDM, dan melihat UNDIP bukanlah universitas yang biasa dimana kelak berpotensi untuk direkrut menjadi barisan karantinawan/wati. Diharapkan para mahasiswa nantinya ada ketertarikan untuk bergabung dengan Barantin sehingga mampu menjadi penjaga kedaulatan pangan dan kedaulatan bangsa kita dengan harapan bisa memberikan perubahan yang lebih terhadap negara RI kedepannya,” ujar Drama Putra.

Lebih lanjut, Riyono, S.Kel, M.Si. selaku Anggota Komisi IV DPR RI mengatakan dirinya termasuk alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP tahun 1998 hingga menjalani pendidikan S2 Agribisnis konsentrasi wilayah pesisir dan S3 Ilmu Kelautan di UNDIP. Ia juga berkeinginan mengajak jejaring UNDIP di pusat agar semakin kuat dalam rangka bersinergi dan berkolaborasi membangun Indonesia.

“Pada kegiatan BGTC ini sebagai bagian dari upaya melakukan kolaborasi bagaimana kedepan UNDIP bersama Barantin mengawal program swasembada pangan nasional yang merupakan cita-cita Presiden RI” paparnya.

Dukungan kebijakan legislatif terus diupayakan guna memperkuat peran Badan Karantina Indonesia. “Barantin diharapkan menjadi border yang terdepan untuk melindungi dan menjaga negeri kita dari apapun yang masuk baik itu produk pangan, hewan, ikan dan tumbuhan agar aman dan terlindungi dari berbagai macam penyakit. Serta mahasiswa juga dapat menjadi agen perubahan yang membantu sosialisasi pentingnya karantina dalam menjaga kualitas produk pangan dan keamanan hayati,” ujar Riyono.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan terjalin kolaborasi dan dukungan bersama di kalangan civitas academica UNDIP juga semakin memperkuat kewenangan Barantin dalam penyelenggaran riset, ilmu pengetahuan dan teknologi kekarantinaan demi masa depan bangsa yang berkelanjutan. (DHW)

Share this :
Exit mobile version