Universitas Diponegoro

Wujudkan SDM Berkelas Dunia: UNDIP Sosialisasikan Beasiswa LPDP Perancis 2025

UNDIP, Semarang (03/02) – Direktorat Reputasi Kemitraan dan Konektivitas Global Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan Sosialisasi Program Beasiswa LPDP France 2025 pada hari Senin, 3 Februari 2025, bertempat di Gedung Art Center, Kampus UNDIP Tembalang. Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai peluang beasiswa untuk melanjutkan studi di Perancis, khususnya melalui Program Beasiswa LPDP.

UNDIP sebagai perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. UNDIP selalu aktif dalam berbagai kerjasama internasional dan mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkompeten di tingkat global.

Kegiatan sosialisasi dibuka langsung oleh Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D., selaku Wakil Rektor Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Komunikasi Publik UNDIP. Dalam sambutannya, Wijayanto mengapresiasi pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, serta mendukung para dosen maupun mahasiswa UNDIP dalam mengakses peluang beasiswa global.

“Sosialisasi ini menjadi awal terjalinnya kolaborasi antara UNDIP dengan perguruan tinggi di Perancis melalui Atase. Semoga setelah kolaborasi terjalin, akan ada banyak dosen muda UNDIP yang melanjutkan jenjang pendidikannya di kampus-kampus terbaik di Perancis,” sambut Wijayanto.

Sebagai bagian dari acara, berbagai pihak yang terlibat dalam program beasiswa ini memberikan pemaparan materi yang sangat berguna bagi peserta yakni dosen dan mahasiswa UNDIP. Antoine Bricout selaku Atase Kerja Sama Pendidikan dan Universitas Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, yang memberikan informasi terkait kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Perancis serta kesempatan yang dapat dimanfaatkan melalui program ini.

“Kegiatan ini merupakan kesempatan yang bagus untuk mengenalkan Perancis sebagai negara tempat berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Program spesial beasiswa LPDP Perancis ini merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan wujud kolaborasi kedua negara, Indonesia dan Perancis. “Semoga acara ini bisa memberi insight dan membuka ketertarikan mahasiswa Indonesia tentang kuliah di Perancis,” harap Antoine.

Selain itu, Francois Dabin, Direktur Institut Francais Indonesia (IFI) Yogyakarta, memaparkan tentang profil IFI Yogyakarta sebagai pusat bahasa dan budaya Perancis yang dapat mendukung para calon mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk studi di Perancis. Jadi jika dosen dan mahasiswa UNDIP nantinya tetap bisa menempuh pendidikan di Perancis meski tidak fasih dalam bahasa Perancis.

“IFI sebagai French Counselor Center yg bertujuan untuk mempromosikan Budaya Perancis dan sebagai jembatan kerja sama antar Perancis dan Indonesia. Kegiatan IFI antara lain melayani pelatihan bahasa, tes kemampuan bahasa Perancis, memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan seni budaya,” jelas Francois.

Ia juga menyebutkan bahwa Perancis mencoba berkolaborasi dengan Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki program LPDP yang menyediakan 198 program master dengan 100% pengajaran dalam bahasa Inggris pada 27 Universitas di Perancis, Berbagai sekolah tinggi dan politeknik yang tersedia di Perancis yang melaksanakan studi di bidang yang sangat spesifik seperti Bisnis, Teknik, Ekonomi, Energi Nuklir.

Pada sesi selanjutnya, Agung Riantiarno, Penanggung Jawab Campus France Yogyakarta, menyampaikan pemaparan mengenai proses aplikasi dan persyaratan studi di Perancis. “Campus France merupakan layanan resmi kedutaan yang memfasilitasi dan mempersiapkan mahasiswa untuk melanjutkan studi di Paris, Perancis. Terdapat 260 kantor di dunia termasuk Indonesia sebanyak 5 kantor yang berada di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan juga di Medan. Untuk wilayah Jawa Tengah sendiri akan berkaitan dengan Kampus Kongs yang ada di Yogyakarta,” ungkapnya.

Perancis menjadi negara dengan inovasi dan research yang sampai saat ini telah menerima 71 penghargaan nobel sehingga mahasiswanya bisa mendapatkan dosen-dosen yang expert di bidangnya. Tiga aspek yang bisa didapatkan jika berkuliah di Perancis yakni kualitas pendidikan yang baik, internship program serta kerja sama antara kampus dan sektor industri di mana terdapat program yang pengajarannya dalam bahasa inggris, jadi tidak bahasa Perancis.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Pulung Widhi Hari Hananto, S.H., M.H., LL.M., Wakil Direktur Kemitraan dan Konektivitas Global UNDIP, di mana para peserta dapat mengajukan pertanyaan terkait program beasiswa dan studi di Perancis.

Kegiatan ini merupakan langkah konkret dari Universitas Diponegoro dalam memperluas akses global bagi mahasiswa dan memperkuat kemitraan internasional, terutama dalam bidang pendidikan tinggi. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan semakin banyak dosen dan mahasiswa UNDIP yang dapat memanfaatkan peluang beasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri, khususnya di Perancis. (DHW & Marta)

Share this :
Exit mobile version