Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN UNDIP Wujudkan SDG’s melalui Kolaborasi dan Inovasi dalam Gelar Karya di Kabupaten Sukoharjo

UNDIP, Semarang (09/02). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tim I Universitas Diponegoro TA 2024/2025 sukses mengadakan gelar karya bertajuk “Mewujudkan SDG’s melalui Kolaborasi dan Inovasi” guna memperkenalkan potensi desa dan menunjukkan beragam hasil kreativitas, inovasi dan dedikasi dalam bentuk produk atau jasa yang bertempat di Taman Budaya Suryani Sukoharjo (TBSS), Bangunsari, Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo pada hari Kamis, 6 Februari 2025.

Dengan terlaksananya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan mahasiswa mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar maupun pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Begitu pula yang dilakukan oleh 401 mahasiswa UNDIP yang tersebar pada 42 desa di 4 (empat) kecamatan yakni Bendosari, Nguter, Tawangsari dan Polokarto dengan menghadirkan 42 stan pameran yang saling unjuk hasil program kerja, inovasi maupun produk unggulan masing–masing daerah.

Mewakili Bupati Sukoharjo, RM. Suseno Wijayanto, S.H., M.H. selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan PemKab Sukoharjo menyampaikan apresiasinya pada mahasiswa UNDIP yang telah melaksanakan pengabdian di tengah masyarakat kabupaten Sukoharjo. “Program KKN merupakan bentuk nyata dari sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” ucapnya.

Suseno juga menegaskan peran mahasiswa sangatlah strategis sebagai agen perubahan, pemikir yang kritis dan inovator yang mampu memberikan solusi atas berbagai tantangan yang sedang dihadapi. “Kehadiran mahasiswa UNDIP di berbagai wilayah di kabupaten Sukoharjo ini telah memberikan dampak positif dalam menciptakan kesejahteraan dan pembangunan masyarakat baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan lingkungan maupun teknologi,” tutur Suseno.

Sementara Kepala Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) UNDIP, Adnan Fauzi, S.T., M.Kom. pada sambutannya menyebutkan bahwa kegiatan KKN ini nantinya dapat menjadi media belajar bagi mahasiswa UNDIP terkait permasalahan yang ada di masyarakat, termasuk masalah pembangunan sehingga peka terhadap situasi di sekitarnya ketika sudah terjun di masyarakat.

“Tentunya dengan belajar dan terjun langsung di masyarakat, mahasiswa KKN mampu mengimplementasikan ilmu yang sudah diperoleh dengan berkontribusi di daerahnya,” ujar Adnan.

“Memang dalam kegiatan KKN biasanya terdapat acara gelar karya atau semacam monitoring dan evaluasi. Mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi dengan pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam keikutsertakan semacam lomba inovasi seperti Krenova atau IGA (Inovasi Government Award) dan bisa dimodifikasi lagi. Begitupun dengan pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) melalui UNDIP sehingga dapat saling berkolaborasi dan kerjasama,” harap Adnan.

Lebih lanjut Ketua Pelaksana acara Gelar Karya Kabupaten Sukoharjo, Diandra Indira Kaylana sekaligus perwakilan mahasiswa menjelaskan tema yang diusung dimaksudkan agar masing-masing desa menunjukkan program kerja unggulan yang menonjolkan salah satu dari ke 17 poin SDG’s. “Dengan diadakannya acara bertema SDG’s kami berharap dapat berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk memajukan tiap-tiap desa yang menjadikan tempat kami melakukan KKN,” ungkap Diandra.

Sebagai informasi gelar karya berlangsung meriah disemarakkan dengan penampilan tarian Gambyong dan hiburan musik oleh mahasiswa KKN serta menghadirkan stan/ booth yang dihias menarik. Adapun stan pameran tersebut diantaranya alat praktis pemupuk cabai, alat praktis penanam biji gambas & melon dari desa Toriyo, kecamatan Bendosari; Masterplan Desa Wisata Edukasi Jamu Desa Nguter; Alarm gas sederhana untuk meningkatkan keamanan UMKM di desa Nguter; Sensor ldr pada lampu jalan; rambu rambu jalan pada desa Daleman; Alat penyebar pupuk sederhana; Fitting lampu otomatis berbasis sensor cahaya pada desa Pondok, kecamatan Nguter; Eco-repel: spray alami anti nyamuk berbahan daun pepaya dan kemangi; pengenalan eco-pest dengan konsep “alam untuk alam”; pengolahan barang sampah menjadi eco friendly; sustainable toys: produk mainan edukasi anak-anak berbasis energi baru terbarukan dari desa Dalangan, kecamatan Tawangsari; Si Ngibrit: Inovasi Alat Pembasmi Hama Tikus dengan Teknologi Gelombang Ultrasonik dari desa Godog; Katalog Produk pada UMKM Batik; Pakan suplemen mineral blok pada desa Jatisobo kecamatan Polokarto.

Acara ini turut dihadiri oleh Bapperida, Camat Bendosari, Koramil Bendosari, Polsek Bendosari, Camat Nguter, Camat Polokarto, Camat Tawangsari dan beberapa Kepala Desa di Bendosari. (DHW)

Share this :
Exit mobile version