UNDIP, Semarang (28/2) – Dewan Profesor Universitas Diponegoro (UNDIP) bersama Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB PTNBH) menyelenggarakan kegiatan Kuliah Bestari secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui Official YouTube UNDIPTV pada Jumat, 28 Februari 2025. Dalam kegiatan ini, UNDIP bertindak sebagai tuan rumah, menghadirkan diskusi ilmiah mengusung tema “Infrastruktur, Riset, dan Inovasi untuk Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia”.
Hadir sebagai narasumber, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Ir. Diana Kusumastuti, M.T., dalam paparannya berbicara tentang “Infrastruktur Berbasis Masyarakat untuk Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia”. Dijelaskan saat ini, Indonesia menghadapi tantangan perubahan iklim yang harus segera dimitigasi. Sebagai bagian dari komitmen dalam Paris Agreement, Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca (GHG) sebesar 30,11%. Dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, Kementerian Pekerjaan Umum menerapkan konsep infrastruktur berkelanjutan yang ramah lingkungan dan tangguh. Salah satu isu penting yang dibahas adalah pengembangan infrastruktur berbasis masyarakat yang berperan dalam mendorong swasembada pangan, mengingat Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar dalam sektor ini.
Rektor UNDIP Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. menyampaikan bahwa pencapaian gelar Guru Besar bukan sekadar sebuah prestasi akademik, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana para Guru Besar tersebut dapat mendorong perkembangan ilmu pengetahuan serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Menjadi Guru Besar memiliki peran penting dalam membangun reputasi akademik, namun yang lebih penting adalah bagaimana kita tidak boleh menjadi menara gading yang terpisah dari permasalahan di masyarakat. Teknologi dan inovasi yang dikembangkan harus dibawa ke tengah masyarakat, bukan hanya berhenti di laboratorium, agar dapat memberikan manfaat yang nyata dan solusi bagi tantangan yang ada”, kata Prof. Suharnomo.
Ketua Majelis Dewan Guru Besar PTNBH Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. mengungkapkan bahwa kegiatan Kuliah Bestari bertujuan untuk membahas isu-isu aktual yang krusial dalam menyelesaikan permasalahan di lapangan. Diskusi ini didasarkan pada pemikiran ilmiah serta hasil riset dan inovasi, sehingga dapat menghadirkan solusi yang relevan dan berdampak bagi masyarakat.
Webinar yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Ir. Erni Setyowati, M.T., ini mengundang 3 (tiga) narasumber, yaitu Wakil Menteri Pekerjaan Umum Ir. Diana Kusumastuti, M.T.; Ketua Dewan Profesor dan Guru Besar Fakultas Teknik UNDIP Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA.; dan Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim (BRIN) Prof. Ocky Karna Radjasa M.Sc., Ph.D.
Narasumber kedua Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA yang menjabat Ketua Dewan Profesor sekaligus Guru Besar Fakultas Teknik menegaskan bahwa UNDIP berkomitmen dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060. Upaya ini dilakukan melalui efisiensi dan konservasi energi, penerapan teknologi ramah lingkungan, serta pengembangan infrastruktur hijau di lingkungan kampus. Berbagai langkah konkret telah diimplementasikan, seperti audit pemakaian energi listrik, pembangunan Green Building, integrasi moda transportasi ramah lingkungan, dan penggunaan peralatan hemat energi. Selain itu, UNDIP juga memanfaatkan Solar PV untuk penerangan, menerapkan perilaku hemat energi, serta mengembangkan sistem daur ulang dan pemanfaatan kembali sampah. Upaya konservasi lingkungan pun menjadi prioritas dengan pengelolaan ruang terbuka hijau, rehabilitasi ekosistem mangrove di Teluk Awur Jepara, serta perlindungan biodiversitas di lingkungan kampus.
Dalam bidang energi terbarukan, UNDIP telah mengembangkan berbagai inovasi berkelanjutan. Miniplant Biodiesel yang dikembangkan Program Studi D-4 Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) berhasil melakukan uji coba bahan bakar biodiesel berbasis minyak jelantah pada mobil operasional kampus. Selain itu, UNDIP juga membangun instalasi biogas berkapasitas 50 meter kubik untuk mengolah limbah kotoran sapi menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Energi listrik berbasis Solar PV turut diterapkan sebagai sumber energi alternatif. Tak hanya itu, UNDIP juga menghadirkan teknologi desalinasi air laut dengan kapasitas 200.000 liter per hari untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat sekitar di Sayung Demak, dan Teluk Awur Jepara. Melalui berbagai inisiatif ini, UNDIP terus berupaya memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan lingkungan yang lebih hijau.
Sementara pemateri ketiga, Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim (BRIN) Prof. Ocky Karna Radjasa M.Sc., Ph.D. menjelaskan bahwa perubahan iklim telah memberikan dampak yang signifikan terhadap ekosistem laut, perikanan, dan sumber daya air. Hal tersebut menyebabkan perubahan pola cuaca, peningkatan suhu laut, serta penurunan kualitas lingkungan perairan. Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan strategi mitigasi dan adaptasi yang berbasis riset untuk memahami dan mengatasi dampaknya secara lebih efektif. Kolaborasi internasional juga menjadi aspek penting dalam upaya ini, karena perubahan iklim bersifat global dan memerlukan kerja sama lintas negara dalam pengembangan solusi yang berkelanjutan.
Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah pemanfaatan teknologi, seperti modifikasi cuaca untuk mengelola curah hujan dan ketersediaan air, budidaya berkelanjutan yang dapat meningkatkan ketahanan sektor perikanan terhadap perubahan lingkungan, serta teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) yang berperan dalam mengurangi emisi karbon dan menekan laju pemanasan global. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dampak perubahan iklim dapat diminimalisir, sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem dan ketahanan pangan di masa depan.