Universitas Diponegoro

UNDIP Dorong Etika AI: Menggali Peran Kecerdasan Buatan dalam Dunia Akademik

UNDIP, Semarang (29/04) – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Universitas Diponegoro menunjukkan komitmennya dalam menjaga integritas akademik dengan mendorong pemanfaatan AI secara bijak dan etis. Melalui Webinar Seri ke-64 bertajuk “Prompt AI untuk Akademik dalam Menunjang Publikasi Ilmiah”, UNDIP tidak hanya membuka ruang literasi digital bagi sivitas akademika, tetapi juga mengajak seluruh peserta untuk merefleksikan peran AI sebagai mitra kritis—bukan pengganti—dalam proses berpikir ilmiah.

Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis UNDIP untuk membangun budaya akademik yang adaptif terhadap teknologi, namun tetap berpijak pada nilai kejujuran dan tanggung jawab ilmiah. Acara ini digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Selasa, 29 April 2025 dan diikuti 1000 peserta dari berbagai kalangan yang antusias mengikuti hingga akhir sesi tanya jawab.

Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T., akademisi yang menjadi pembicara sekaligus praktisi Hidrogeologi Institut Teknologi Bandung (ITB) membawakan materi berjudul “AI dengan IA: Menggunakan AI-Generatif dengan Integritas Akademik.”

Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Aris Puji Widodo, S.Si., M.T., Direktur Sistem dan Teknologi Informasi UNDIP, yang mewakili Wakil Rektor Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Hukum, dan Organisasi. Dalam sambutannya, Dr. Aris menegaskan pentingnya etika dalam pemanfaatan AI, khususnya dalam menunjang kegiatan publikasi ilmiah.

“UNDIP mendukung penuh pemanfaatan teknologi ini untuk memperkuat budaya akademik yang inovatif dan adaptif,” ujarnya.

Dr. Aris juga menyampaikan harapannya agar webinar ini menjadi ruang diskusi yang kritis dan reflektif mengenai peran AI dalam dunia akademik. Ia menegaskan bahwa AI bersifat sebagai co-pilot dalam proses akademik, di mana pengguna tetap menjadi penentu utama atas hasil yang dihasilkan oleh teknologi tersebut.

Dalam presentasinya, Dr. Dasapta menekankan penggunaan AI harus tetap menjunjung tinggi prinsip integritas akademik. Ia mengingatkan bahwa AI bukanlah alat pengganti dalam pengambilan keputusan kritis, melainkan sebagai asisten dalam mempercepat dan mempermudah proses penelitian dan publikasi.

“AI bisa menjadi alat bantu yang luar biasa, tetapi penggunaannya harus tetap jujur dan bertanggung jawab. Kita harus tahu dengan jelas untuk apa kita menggunakannya,” tegasnya.

Ia juga menyoroti batasan penggunaan AI, seperti larangan menghasilkan data palsu atau mengklaim karya AI sebagai hasil orisinal manusia tanpa penjelasan. Selain itu, penggunaan AI dalam ujian juga dilarang karena bertentangan dengan prinsip kejujuran akademik.

Lebih jauh, Dr. Dasapta memperkenalkan teknik prompting yang efektif untuk menghasilkan keluaran AI yang relevan, akurat, dan etis. Menurutnya, kunci penggunaan AI terletak pada bagaimana perintah atau prompt disusun secara kritis dan kontekstual.

“Pemanfaatan Prompt AI dalam konteks akademik dapat mendukung berbagai tahapan penelitian, mulai dari eksplorasi topik hingga penyusunan naskah ilmiah,” jelasnya.

Webinar ini diharapkan dapat membekali peserta dengan pemahaman mendalam tentang penggunaan AI secara bijak dan berintegritas dalam dunia akademik. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya UNDIP dalam mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah di tingkat nasional maupun internasional. (DHW & Sania; ed. NH)

Share this :
Exit mobile version