Universitas Diponegoro

SDGs Center LPPM UNDIP Soroti Tata Kelola dan Inovasi Lingkungan untuk Industri Berkelanjutan

UNDIP, Semarang (28/05) – SDGs Center–LPPM Universitas Diponegoro kembali menyelenggarakan Webinar Nasional dalam rangkaian UNDIP Sustainability Talks, kali ini memasuki Seri ke-4 dengan tajuk “Mendorong Industri Berkelanjutan melalui Tata Kelola & Inovasi Lingkungan.” Kegiatan ini digelar secara daring melalui platform Zoom dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, praktisi industri, mahasiswa, hingga pemerhati lingkungan.

Webinar ini bertujuan mengupas tuntas bagaimana tata kelola lingkungan yang baik serta inovasi berbasis ekosistem dapat menjadi kunci transformasi sektor industri menuju arah yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, dan adaptif terhadap tantangan perubahan iklim.

Kegiatan dibuka dengan sambutan Rektor Universitas Diponegoro, yang diwakili oleh Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik, Dr. Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mengawal proses transisi industri melalui penelitian, kolaborasi multipihak, serta edukasi publik yang berkelanjutan.

Materi pertama disampaikan oleh Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc., Deputi Bidang Tata Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dengan tajuk “Penguatan Tata Kelola Lingkungan dan Ekosistem untuk Mendukung Transisi Menuju Net Zero Emission.” Dalam paparannya, Ir. Sigit menekankan bahwa transisi menuju Net Zero Emission adalah keniscayaan di tengah krisis iklim yang ditandai oleh cuaca ekstrem, kenaikan suhu global, dan ancaman terhadap ketahanan sosial-ekonomi. Ia menyebut bahwa emisi dari sektor energi, industri, transportasi, dan pertanian harus ditekan melalui teknologi bersih dan pemulihan ekosistem.

Tata kelola lingkungan yang kolaboratif menjadi kunci, di mana negara berperan sebagai fasilitator dalam sistem yang melibatkan masyarakat sipil, dunia usaha, dan komunitas lokal. Ir. Sigit juga menyoroti pentingnya sistem Pembayaran Jasa Lingkungan (PJLH) serta prinsip-prinsip kelembagaan Ostrom untuk memastikan pengelolaan sumber daya alam yang adil, adaptif, dan berkelanjutan.

Dr. Gesang Setyadi, S.T., M.B.A., selaku Vice President Environmental PT Freeport Indonesia (PTFI), memaparkan komitmen PTFI dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan memulihkan ekosistem di wilayah operasionalnya di Papua. Sebagai anggota ICMM dan The Copper Mark, PTFI menerapkan berbagai strategi, seperti penggunaan energi terbarukan efisiensi energi, serta pengurangan konsumsi bahan bakar fosil. Dalam aspek pemulihan lingkungan, PTFI memiliki program pengelolaan tailing yang ketat, rehabilitasi mangrove sejak 2004, pembangunan struktur E-Groin dan Geotube. Monitoring berkelanjutan dan kolaborasi riset juga dilakukan untuk memastikan efektivitas pemulihan. Seluruh upaya ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan mendukung pencapaian SDGs.

Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph.D., Guru Besar Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro sebagai pembicara ke-3 memaparkan pentingnya mewujudkan bisnis berkelanjutan melalui inovasi. menjelaskan bahwa bisnis berkelanjutan harus mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk menciptakan nilai jangka panjang. Ia menekankan peran penting inovasi, baik eco-inovasi, inovasi sosial, maupun model bisnis sirkular dalam merespons tantangan seperti perubahan iklim dan tekanan regulasi. Ia juga menyoroti bahwa PROPER dari KLHK dan peningkatan ESG Risk Rating menjadi indikator penting dalam mendorong industri menuju praktik yang lebih bertanggung jawab dan kompetitif.

Webinar ini dipandu oleh Dessy Ariyanti, S.T., M.T., Ph.D., Sekretaris SDGs Center UNDIP, yang memandu jalannya diskusi interaktif antar pembicara dan peserta. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan tanggapan yang muncul selama sesi berlangsung.

Sebagai penutup, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si., Ketua SDGs Center UNDIP, secara simbolis menyerahkan sertifikat digital kepada para narasumber sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam berbagi wawasan dan pengalaman sekaligus memberikan closing statement untuk menutup acara ini.

Melalui forum ini, diharapkan semakin banyak pelaku industri dan pemangku kepentingan lainnya yang terinspirasi untuk menerapkan tata kelola yang bertanggung jawab dan inovasi ramah lingkungan demi mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Share this :
Exit mobile version