Universitas Diponegoro

Paparan Keilmuan Calon Guru Besar FT UNDIP: Inovasi Pengolahan Limbah dan Beton Ramah Lingkungan

UNDIP, Semarang (28/06) — Fakultas Teknik Universitas Diponegoro kembali mencatatkan langkah penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi nyata bagi masyarakat. Dua dosen terbaiknya, Dr. Diana Puspita Sari, S.T., M.T. dari Departemen Teknik Industri dan Dr. Ir. Purwanto, M.T., M.Eng. dari Departemen Teknik Sipil, menyampaikan presentasi ilmiah dalam Sidang Pleno Calon Guru Besar yang diselenggarakan oleh Dewan Profesor UNDIP pada Kamis, 26 Juni 2025 di Ruang Sidang Senat Akademik Lantai 3, Gedung SA-MWA Kampus UNDIP Tembalang.

Acara ini menjadi tonggak penting dalam proses pengusulan jabatan akademik tertinggi bagi kedua akademisi tersebut. Dengan penuh semangat dan komitmen keilmuan, keduanya menghadirkan paparan inovatif yang menjawab tantangan nyata dalam isu lingkungan dan ketahanan struktur bangunan.

Sidang dibuka oleh Sekretaris Dewan Profesor UNDIP, Prof. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si. dan dipimpin secara langsung oleh Ketua Dewan Profesor UNDIP, Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA. Dalam prakatanya, Prof. Denny memberikan sekilas profil calon guru besar yakni Dr. Diana dengan formasi kepakaran sustainable supply chain. Selanjutnya profil  Dr. Ir. Purwanto dengan formasi guru besar green concrete.

Pada presentasinya yang berjudul “Pengelolaan Limbah dalam Rantai Pasok Berkelanjutan: Arah Baru untuk Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab Berbasis Ekonomi Sirkular”, Dr. Diana menyoroti bagaimana limbah baik dari rumah tangga, pertanian, hingga industri dapat diolah secara sistematis menjadi sumber daya bernilai tambah melalui prinsip ekonomi sirkular dan inovasi rantai pasok berkelanjutan.

Penelitiannya mencakup peta jalan pengelolaan limbah secara bertahap dan komprehensif, dari limbah elektronik dan rumah tangga, hingga limbah pertanian dan furnitur. Berbagai pendekatan dilakukan, termasuk penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), eco-design, reverse logistics, eco-efficiency assessment, dan penggunaan teknologi seperti SimaPro untuk evaluasi dampak lingkungan.

“Pengelolaan limbah tidak bisa lagi hanya dilihat sebagai kegiatan pembuangan. Ini adalah peluang untuk membangun sistem ekonomi hijau yang mampu menciptakan lapangan kerja, menjaga ekosistem, dan memperkuat daya saing industri lokal,” tegasnya.

Penelitian Dr Diana juga menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah untuk bahan baku furnitur ramah lingkungan menghasilkan indeks efisiensi ekologis yang menjanjikan, meski tantangan seperti resistensi organisasi, keterbatasan data, dan ketimpangan teknologi masih perlu diatasi secara lintas sektor.

Sementara itu, Dr. Ir. Purwanto, M.T., M.Eng. mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Aplikasi Beton Ramah Lingkungan SCGC Haunch sebagai Strengthening Balok Struktur.” Fokus risetnya adalah pemanfaatan limbah FABA (Fly Ash dan Bottom Ash) untuk menghasilkan Self-Compacting Geopolymer Concrete (SCGC) sebagai alternatif beton konvensional yang lebih ramah lingkungan dan tahan gempa.

Dalam uji laboratorium, SCGC terbukti mampu meningkatkan kapasitas dan daktilitas balok struktur hingga 1,73 kali lipat dibandingkan beton konvensional. Tidak hanya kuat, material ini juga mampu mereduksi emisi CO₂ secara signifikan serta tahan terhadap lingkungan agresif seperti daerah pantai atau laut.

“Beton geopolimer tidak hanya menjawab tantangan kekuatan dan ketahanan struktur, tapi juga menyuguhkan solusi konkret dalam pengelolaan limbah industri serta tahan lama untuk perkuatan struktur bangunan di wilayah rawan gempa seperti Indonesia. Ini adalah jawaban untuk konstruksi masa depan yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Dr. Purwanto juga menekankan pentingnya sosialisasi penggunaan beton ramah lingkungan kepada para pemangku kepentingan, agar teknologi ini dapat diadopsi secara luas dalam pembangunan infrastruktur nasional.

Kedua presentasi ini memperlihatkan kiprah UNDIP yang kian fokus pada pembangunan berkelanjutan dan solusi berbasis teknologi ramah lingkungan sebagai upaya mendukung keunggulan akademik yang relevan dengan tantangan zaman. Dewan Profesor UNDIP menyambut baik kontribusi keilmuan yang ditawarkan oleh kedua calon guru besar, seraya berharap inovasi mereka dapat membawa manfaat lebih luas bagi bangsa dan dunia. (Komunikasi Publik/UNDIP/DHW)

Share this :
Exit mobile version