UNDIP, Semarang (05/04) – Universitas Diponegoro (UNDIP) tidak hanya dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap kelestarian lingkungan dan satwa. Salah satu bentuk nyata komitmen tersebut adalah adanya penangkaran satwa Rusa Timor di lingkungan kampus UNDIP Tembalang. Tempat ini tidak hanya menjadi lokasi pemeliharaan, pengembangbiakan, dan sarana penelitian satwa, tetapi juga menawarkan pengalaman ekowisata edukatif yang menarik bagi mahasiswa maupun masyarakat umum.
Mengenal Rusa Timor, Satwa Khas Wallace
Rusa Timor, dengan nama latinnya Cervus Timorensis, merupakan salah satu spesies rusa asli Indonesia yang tersebar di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Maluku. Dalam klasifikasi fauna Indonesia menurut Wallace, Rusa Timor diberi kode F, yang berarti hewan tersebut termasuk dalam Fauna Peralihan (Fauna Wallace).
Hewan ini dikenal dengan tubuhnya yang ramping, tanduk bercabang pada rusa jantan, serta kemampuannya beradaptasi di berbagai lingkungan. Namun, keberadaannya semakin terancam akibat perburuan liar dan hilangnya habitat alami. Sebagai upaya pelestarian, berbagai upaya konservasi dilakukan. Salah satunya melalui penangkaran Rusa Timor di UNDIP – termasuk konservasi ex-situ (di luar habitat alami).
Penangkaran Rusa Timor di UNDIP mulai dilakukan pada tahun 2014, berawal dari empat ekor rusa atau dua pasang rusa pejantan dan betina yang mulai dikembangbiakkan sebagai bagian dari upaya konservasi. Seiring berjalannya waktu, populasi rusa di penangkaran ini terus berkembang pesat. Dengan pemantauan ketat dan perawatan yang sesuai, jumlahnya sempat mencapai 70 ekor. Namun dinamika alami dalam kelompok satwa liar tetap terjadi. Beberapa pejantan terlibat dalam perkelahian sengit untuk memperebutkan betina, yang akhirnya mengakibatkan kematian beberapa ekor rusa. Fenomena ini merupakan bagian dari perilaku alami rusa di alam liar maupun di penangkaran.
Hingga Maret 2025, jumlah populasi rusa yang hidup mencapai 60 ekor, tiga diantaranya rusa generasi awal masih bertahan hidup (2 pejantan, 1 betina). Selebihnya, rusa generasi kedua, ketiga hingga keempat. Hal ini menunjukkan keberhasilan program penangkaran dalam meningkatkan populasi Rusa Timor.
Serunya Berkunjung ke Penangkaran Rusa Timor di UNDIP
Bagi pengunjung yang ingin menikmati wisata edukatif di Penangkaran Rusa Timor UNDIP, terdapat beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan, antara lain: mengamati kehidupan rusa dari dekat, mengenal lebih jauh perilaku serta habitatnya, dan memberi makan rusa.
Menurut pengamat rusa, sekaligus dosen Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) UNDIP, Ir. Daud Samsudewa, S.Pt., M.Si., Ph.D., IPM, pengunjung penangkaran rusa di UNDIP perlu memperhatikan proses konservasi.
“Bukan hanya masyarakat Tembalang yang boleh mengunjungi namun juga masyarakat daerah lain. Namun, menjadi sangat penting untuk pengunjung memperhatikan proses konservasi seperti menjaga ekosistem alami agar tetap berfungsi dengan baik, melindungi dan memperhatikan kesehatan satwa dengan memberi makanan yang diijinkan yaitu sayuran dan rumput,” jelas Daud.
Lebih lanjut Daud menjelaskan, bahwa pengunjung harus menghindari tindakan yang dapat mengancam jiwa satwa, seperti memberi plastik atau buah yang berbiji keras, yang dapat mengakibatkan gangguan pencernaan bahkan dapat menyebabkan kematian karena bahan tersebut tidak dapat dicerna.
“Jangan beraktivitas yang dapat menimbulkan suara keras dan menyebabkan stres pada rusa Timor seperti menyalakan petasan, knalpot brong, dan sebagainya. Pengunjung di larang masuk ke dalam kandang, cukup melakukan aktivitas dari luar kandang,” demikian pesan Daud.
Lokasi penangkaran rusa Timor di dalam area waduk pendidikan UNDIP. Untuk menjaga lingkungan penangkaran aman dan nyaman bagi satwa, pengunjung hanya diperbolehkan mendekati kandang rusa dengan berjalan kaki dari pintu gerbang masuk waduk.
Mendukung Pemeringkatan UI GreenMetric
Keberadaan penangkaran rusa ini juga menjadi bagian dari komitmen UNDIP dalam menjaga lingkungan, sekaligus berkontribusi dalam pemeringkatan UI Greenmatric. Sebuah sistem pemeringkatan universitas dunia berdasarkan komitmen dan aksi nyata dalam bidang keberlanjutan lingkungan. Beberapa indikator UI Greenmetric yang didukung oleh keberadaan penangkaran rusa ini antara lain: membantu meningkatkan keanekaragaman hayati di lingkungan kampus, memberikan kesempatan penelitian bagi mahasiswa dan akademisi dalam bidang konservasi satwa, dan menjadikan UNDIP sebagai kampus yang ramah lingkungan dan berbasis konservasi. Hal inilah yang menjadikan UNDIP menduduki peringkat 2 selama 5 tahun berturut-turut sebagai salah satu universitas paling berkelanjutan dunia.
Dengan konsep ekowisata edukatif, maka Penangkaran Rusa Timor di UNDIP tidak hanya menjadi tempat pelestarian satwa, tetapi juga media pembelajaran yang bermanfaat bagi berbagai kalangan. Melalui kunjungan ke tempat ini, masyarakat tidak hanya bisa menikmati pengalaman berinteraksi langsung dengan rusa, tetapi juga turut berperan dalam mendukung upaya konservasi. Ayo, rasakan pengalaman seru berwisata edukatif di pusat konservasi ini, dan jadilah bagian dari upaya pelestarian satwa Indonesia! (Ninok & Indra)