Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro bekerja sama dengan Asian Center for Journalism menggelar acara bertajuk Asian Women Journalist for Media Freedom, selama 3 hari (25-27 Oktober 2023) di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undip-Tembalang. Dalam acara ini juga mempertemukan jurnalis wanita senior dari Filipina, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Nepal, dan India.
Tujuan dari kegiatan adalah untuk memberikan tempat dimana pimpinan media massa dapat berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi oleh jurnalis wanita, termasuk pelecehan seksual, kekerasan daring/luring, serta masalah kesejahteraan.
Tantangan yang telah dialami oleh jurnalis perempuan menjadi fokus utama pada workshop. Diskusi juga menjadi masukan bagi kajian penelitian yang akan ditulis bersama oleh ACFJ dan Departemen Komunikasi AdMU serta Departemen Komunikasi Undip.
Pada hari pertama, Dr. Sunarto, M.Si. (Dosen FISIP Undip) sebagai salah satu pembicara membawakan materi berjudul “Gender Equality in the Indonesia Newsroom”. Ia menjelaskan gaya kepemimpinan jurnalis perempuan profesional yang peka terhadap isu gender ditunjukkan melalui upaya para pemimpin perempuan di media dalam memberdayakan potensi individu seluruh anggotanya tanpa terkecuali melalui praktik kepemimpinan demokratis dan egaliter yang mendorong seluruh anggota tim redaksi, khususnya jurnalis perempuan, untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. dengan menyatakan pandangan dan pendirian yang mengarah pada kepentingan organisasi.
“Dalam kasus tertentu, para pemimpin perempuan ini memberikan perlakuan khusus kepada jurnalis perempuan terkait dengan persoalan kodrat perempuan,” lanjutnya.
Sementara Luviana Ariyanti, M.Si. (Aktivis Gender Aliansi Jurnalis Independen/AJI) membahas mengenai “Sexual Harrasment of Women Journalist in Indonesia Media” mengisahkan mengenai kasus pelecehan seksual yang dialami oleh jurnalis perempuan. (LW/Wigas-Humas)
