, ,

Prof Bambang Susantono Bahas “Membangun Kota Masa Depan Yang Layak Huni dan Berkelanjutan” Pada Dies Natalis Ke – 32 DPWK UNDIP

UNDIP, Semarang (28/9) – Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (DPWK) Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan serangkaian acara dalam rangka Dies Natalis Ke – 32 salah satunya yakni “Road To Lingkar Plano HMTP UNDIP 2024” yang sekaligus dengan bangga menghadirkan Prof. (H.C.) Ir. Bambang Susantono, M.C.P., M.S.C.E., Ph.D., atas  Peluncuran Bukunya “Membangun Kota Masa Depan Yang Layak Huni dan Berkelanjutan” bertempat di Ruang B.201 (Ruang Seminar) Gedung B Lantai 2 Departemen PWK FT, Kampus UNDIP Tembalang.

Acara ini terselenggara sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi Prof (HC) Bambang Susantono selaku Utusan Khusus Presiden untuk Kerjasama Internasional Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebelumnya beliau bertugas sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) periode Maret 2022 – Mei 2024, Wakil Presiden Bidang Manajemen Pengetahuan dan Pembangunan Berkelanjutan di Asian Development Bank (ADB) pada tahun 2015 – 2022, dan Wakil Menteri Perhubungan 2009 – 2014 serta Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 2007 – 2009.

Diketahui Prof Bambang meraih gelar Guru Besar Kehormatan di bidang kota layak huni dan berkelanjutan (Livable and Sustainable) dari Universitas Diponegoro. Beliau memperoleh gelar doktoral (Ph.D.) di bidang perencanaan infrastruktur dan dua gelar master di bidang teknik transportasi (Master of Science in Engineering) serta perencanaan kota dan wilayah (Master of City and Regional Planning) dari University of California at Berkeley. Selain itu, beliau juga meraih gelar sarjana teknik sipil dari Institut Teknologi Bandung.

Prof Bambang menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat atas penyelenggaraan acara peluncuran buku. Pada sesi diskusi interaktif dengan moderator Dr. Anang Wahyu Sejati, S.T., M.T. (Dosen DPWK UNDIP), Prof Bambang memberikan pemaparan yang menyatakan kota – kota di Indonesia kedepannya bertransformasi menjadi smart green dan inklusif yang perencanaannya harus memenuhi kebutuhan semua warganya (accestable/ gampang sekaligus happy city).

“Seperti halnya dengan IKN yang dibangun hampir dari nol dimana wajah kotanya ada dua yaitu wajah kota yang modern/ formal (istana, bangunan, smartbuilding) dan kota tradisional yang masih informal (tata ruang/letak). Ketika membuat master plan, happy city maksudnya tidak hanya livable (layak huni dan berkelanjutan) melainkan juga loveable (dicintai). Sehingga happy city bisa diukur melalui level of citizen satisfaction (kepuasan dalam mengikutsertakan semua warganya/ no one left behind) yang sesuai dengan prinsip dari SDG’s untuk berada di kota tersebut yang sebetulnya ada di IKN,” papar Prof Bambang.

Sementara Prof. Dr.-Ing. Wiwandari Handayani, ST, MT, MPS selaku Ketua Departemen PWK FT UNDIP berkesempatan memberikan tanggapannya terkait kota layak huni dan penduduk berarti kota yang dicintai oleh seluruh warganya apabila seluruh warganya merasa memiliki dimana juga harus terlibat pembangunan didalamnya. Sehingga kemudian dari rasa memiliki tersebut akan menumbuhkan kebahagiaan.

Menurut Prof Bambang, membangun kota itu harus memenuhi konsep 3D yakni Design (Desain), Density (Kepadatan), dan Diversity (Keberagaman). Dan yang terakhir semua kota ingin menjadi smart city (5D) dengan tambahan adanya Digitalization (Digitalisasi), dan Decarbonization (Dekarbonisasi).

Beliau menambahkan membangun IKN bukan hanya membangun kotanya sendiri tetapi membangun kota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia, di luar Jawa harus Indonesia centris.

“Maka daerah – daerah yang berhubungan atau berinteraksi seharusnya memiliki keuntungan sebagai daerah mitra. Membangun pusat – pusat pertumbuhan baru yang akan menjadi penghela dari perekonomian di masa depan. Sehingga menjadikan IKN sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan dari suatu area yang memberi manfaat dan berperan penting (linkages dan multiplier effect) sekaligus ikonik untuk masing – masing kota/ daerah lainnya,” ujar Prof Bambang.

“Membangun kota berarti membangun masyarakatnya” pungkas Prof Bambang dalam quote di akhir sesi diskusi. Selanjutnya pada penutupan acara dilakukan penyerahan simbolis buku “Membangun Kota Masa Depan yang Layak Huni dan Berkelanjutan” kepada Ketua Departemen PWK FT UNDIP dan penyerahan sertifikat serta plakat kepada pembicara yang hadir (Dr. Aretha Aprilia selaku Head Of Nature, Climate and Energy Unit, UNDP Indonesia).

Sekilas beberapa buku hasil karya dari Prof Bambang Susantono diantaranya yakni Strategi Dalam Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah; Memacu Infrastruktur Ditengah Krisis; Revolusi Transportasi; 1001 Wajah Transportasi Kita; Strategi Dalam Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah; Revolusi Transportasi. (DHW – Humas)

Share this :

Category

Arsip

Related News