Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro bekerja sama dengan ACIAR (Australian Centre for International Agricultural Research), Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB dan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Kementerian Pertanian mengadakan pertemuan secara nasional untuk pemangku kepentingan sapi perah dan industri susu di Indonesia.
Pertemuan secara nasional tersebut terbagi dalam dua kegiatan, yaitu pembentukan Dairy Policy Advisory Committee (DPAC) dan National Inception Meeting. DPAC dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2024 di Mercure Hotel sedangkan National Inception Meeting dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2024 di Aryaduta Menteng Hotel Jakarta.
Dairy Policy Advisory Committee (DPAC) adalah komite penasihat kebijakan untuk sektor sapi perah dan persusuan Indonesia yang anggotanya terdiri dari Kementerian Koordinator Perekonomian; Kementerian Pertanian, Kementerian Pangan; Bappenas; Kementerian Koperasi dan UKM; Kementerian Perindustrian; Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS); Perguruan Tinggi (UNDIP dan IPB) dan Tim IndoDairy 2 yang terdiri dari pakar dari Indonesia dan Australia. Tujuan pembentukan DPAC ini adalah untuk memberikan masukan kepada pemerintah dari hasil penelitian IndoDairy 2 dalam penetapan kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah berskala kecil melalui peningkatan kelembagaan koperasi susu. Dalam pertemuan DPAC tersebut disepakati bahwa pertemuan DPAC akan dilaksanakan dua kali dalam satu tahun sehingga dapat memperkaya arahan, masukan dan informasi dalam memajukan sektor susu di Indonesia sehingga dapat mendukung pemerintah dalam penyediaan bahan baku susu segar dalam negeri.
National Inception Meeting merupakan pertemuan berskala nasional yang bertujuan untuk memperkenalkan tujuan dan gambaran umum mengenai kolaborasi penelitian antara pemerintah Indonesia dan Australia melalui yang kemudian dikenal dengan program IndoDairy 2. National Inception Meeting yang bertemakan “Sinergi dan Kolaborasi untuk Kemajuan Sektor Persusuan dan Persapiperahan di Indonesia” dihadiri oleh Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas; Country Manager ACIAR; Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian; Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM; Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian; Deputi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI); Ketua Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture (PISAgro); Ketua Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS); Milk Procurement Manager PT Frisian Flag Indonesia; Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI); dan Tim Peneliti dari Central Queensland University; University of Adelaide; University of Melbourne; IPB; UNDIP dan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Kementerian Pertanian.
Project Leader IndoDairy 2 dari FPP UNDIP, drh. Dian Wahyu Harjanti, Ph.D., menyatakan bahwa perlunya sinergi dan kolaborasi antar semua stakeholder dalam memajukan sektor persusuan di Indonesia karena semua pihak mempunyai tugas dan fungsi yang saling mendukung keberhasilan program antar institusi yang berkepentingan. Dian menambahkan bahwa tim dari FPP UNDIP terdiri dari 3 orang dosen yang kompeten dalam mensupport project Indodairy 2 ini, yaitu : Siwi Gayatri, Ph.D., Kadhung Prayoga, M.Sc., dan Dr. Ari Prima. Diharapkan dengan adanya tim ahli yang solid dari UNDIP , project kerjasama ini dapat mendorong peningkatan produksi susu di dalam negeri, khususnya di Jawa Tengah.