UNDIP, Semarang (28/5) – Dalam upaya mendorong kesadaran lingkungan global, mahasiswa Universitas Diponegoro, Felicia Hestiawan, bersama mahasiswa asing dari Polandia, Vietnam, dan Uzbekistan, melaksanakan kegiatan kolaboratif bertajuk pembuatan Ecobrick sebagai solusi kreatif pengelolaan sampah plastik pada Rabu, 28 Mei 2025. Kegiatan ini bertempat di Aula Kantor Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, dan melibatkan diskusi serta praktik langsung pembuatan Ecobrick sebagai bentuk aksi nyata penanganan limbah plastik.
Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP), Felicia Hestiawan, menggandeng para ibu PKK di Kelurahan Sumurboto dalam sebuah kegiatan edukatif bertema “Dari Plastik Jadi Aksi”. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, dalam pengolahan limbah plastik melalui pembuatan ecobrick-botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik non-organik dan non-daur ulang.
Acara ini dibuka dengan pemaparan Felicia mengenai kondisi darurat sampah plastik di Indonesia dan pengelolaannya yang masih minim. “Dengan ecobrick, kita tidak hanya mengurangi beban lingkungan, tetapi juga memberi nilai tambah dari sampah rumah tangga,” jelasnya.
Kegiatan ini didampingi oleh dosen pendamping Maal Naylah, S.E., M.Si. yang turut memberikan pernyataan, “Pelatihan pengolahan limbah sampah plastic tiap rumah tangga menjadi barang yang memiliki nilai tambah seperti botol ecobrick yang kemudian dimanfaatkan menjadi kursi stool atau menjadi pengganti brick/batu bata ini keren sekali”. “Apalagi pesertanya para kader penggerak PKK, dipastikan dapat memberikan magnitude lebih luas dengan mengajarkan dan mempraktekkan di lingkungan RT masing-masing”, tambahnya.
Setelah sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan ecobrick. Para ibu PKK tampak antusias saat belajar mengenal bahan pembuatan ecobrick, memadatkan plastik ke dalam botol, dan memahami standar kualitas ecobrick yang baik. Tidak hanya berhenti pada edukasi, hasil ecobrick yang dikumpulkan dalam kegiatan ini langsung diimplementasikan menjadi kursi duduk sederhana yang dapat digunakan untuk kegiatan warga. Kegiatan dengan ibu PKK di Kelurahan Sumurboto ditutup dengan kesan pesan dan juga dokumentasi.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari gerakan lebih luas dalam pengurangan sampah plastik berbasis masyarakat, sekaligus memperkuat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari. (Komunikasi Publik/UNDIP/ Felicia H)