, ,

Summer Course on Hydrogeology 2024, Kolaborasi Teknik Geologi UNDIP dengan RWTH Aachen University

Semarang, 1 Agustus 2024 – Departemen Teknik Geologi FT UNDIP menyelenggarakan kegiatan Summer Course pada 25 – 30 Juli 2024 di Kota Semarang dan Kabupaten Jepara. Kegiatan ini menggandeng universitas partner dari Jerman, yaitu RWTH Aachen University. Selain, itu kegiatan turut menggandeng Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada yang turut mengirimkan perwakilan mahasiswanya. Kegiatan diikuti oleh 39 peserta yang terdiri dari 22 peserta hadir secara fisik dan 17 peserta online melalui platform Zoom. Peserta merupakan campuran mahasiswa dari berbagai universitas yaitu asal Indonesia, Jerman, Arab Saudi, Tiongkok, Malaysia, Brazil, dan Inggris. Topik yang diambil dikhususkan pada bidang ilmu Hidrogeologi, dengan judul kegiatan “Hydrogeology of saltwater intrusion in the northern Java coastal area: case study Semarang and Jepara, Central Java”.

Intrusi air laut merupakan fenomena alam yang memungkinkan masuknya air laut ke dalam akuifer. Eksploitasi sumber daya air selama puluhan tahun di daerah pesisir menurunkan muka air tanah dan memungkinkan pertemuan antara air laut dan air tawar untuk bergerak ke daratan. Oleh karena itu, kualitas air tanah akan menurun dan tidak berguna lagi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Upaya penelitian dan investigasi harus diupayakan untuk lebih memahami aliran akuifer pesisir untuk menghindari degradasi lebih lanjut. Dalam program ini, peserta diajak menyelidiki konsep hidrogeologi yang berkaitan dengan intrusi air laut serta menjelaskan kasus-kasus spesifik di Semarang dan Jepara, Jawa Tengah, yang kondisinya semakin cepat akibat penurunan permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut. Kegiatan ini penting untuk memahami permasalahan lingkungan dan pengelolaan sumber daya air di wilayah pesisir sesuai salah satu agenda Sustainable Development Goals.

Rangkaian kegiatan dimulai pada 25 Juli 2024 dengan acara pembukaan serta kuliah terkait topik Summer Course. Prof. Dr. Jamari selaku Dekan Fakultas Teknik, menyambut pada peserta dan tamu undangan dengan hangat serta mendukung penuh terlaksananya kegiatan. Materi pertama disampaikan oleh Najib, Ph.D, narasumber dari Teknik Geologi sekaligus ketua panitia, dengan judul materi “Regional Geology of Central Java Lowland and Coastal Area”. Selanjutnya, materi “Saltwater Intrusion in Urban Area on Northern Coast of Java” disampaikan oleh Prof. Dr. Agus Setyawan dari Departemen Fisika. Materi terakhir oleh Prof. Thomas Rüde dari RWTH Aachen University mengenai “Sampling and Parameters in Coastal Aquifers”. Setiap sesi diselingi dengan tanya jawab dan diskusi baik dari peserta di kelas maupun yang hadir secara online.

Pada hari kedua, 26 Juli 2024, peserta diajak melakukan observasi, pengukuran, dan pengambilan sampel di lapangan. Objek yang diamati dan diambil datanya adalah sumur gali, kolam, dan sumur dalam di Kecamatan Tugu dan Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Peserta dibagi dalam empat kelompok dan dipisah dalam dua grup agar pengamatan lebih efektif. Sebelum mengambil data, peserta diajari bagaimana melakukan kalibrasi alat pengukuran. Prof. Rüde menjelaskan bahwa pengukuran parameter air tanah di lapangan harus dilakukan dengan tepat dan rinci, serta memperhatikan kondisi geologi. Setelah melakukan pengambilan data dan sampel, peserta diajak untuk melakukan penanaman mangrove di kawasan Pantai Tapak. Penanaman mangrove menjadi salah satu upaya masyarakat lokal untuk mengkonservasi kawasan pesisir yang terdampak abrasi.

Rombongan berpindah ke Kabupaten Jepara pada 27-28 Juli 2024, meliputi Kecamatan Kedung, Bandengan, Tahunan, dan Mlonggo. Kegiatan yang dilakukan di Jepara ini masih sama dengan sebelumnya, yaitu pengambilan data dan sampel air tanah dari sumur gali warga di daerah pesisir. Di wilayah Jepara, dapat diamati variasi karakteristik fisika dan kimia air tanah yang disebabkan oleh adanya perbedaan jenis batuan yang menyusun akuifer. Di sela-sela kegiatan, para peserta dan dosen bersosialisasi dalam aktivitas santai yaitu bermain di pantai, olahraga bersama, dan malam keakraban di kawasan Pantai Blebak, Jepara.

Setelah kembali ke Semarang, pada 29 Juli 2024 para peserta melakukan analisis laboratorium terhadap sampel air tanah yang diambil sebelumnya. Kegiatan dilakukan di Laboratorium Geologi Tata Lingkungan, Teknik Geologi untuk mendeterminasi karakteristik kimia yang menjadi parameter dalam analisis intrusi air laut. Peserta di bawah arahan Prof. Rüde bekerja dengan cermat bergantian, sehingga setiap anggota kelompok dapat melakukan analisis spektrometri pada sampel. Analisis dilanjutkan dengan pengolahan data secara berkelompok untuk dipresentasikan hari berikutnya.

Sebelum melakukan presentasi, peserta diberikan waktu untuk kembali mendiskusikan hasil kerja mereka pada 30 Juli 2024. Panitia turut mengundang perwakilan dosen dan mahasiswa dari berbagai departemen di UNDIP. Akhirnya, peserta mempresentasikan apa yang telah dikerjakan di hadapan pembimbing, dosen, tamu undangan, dan para peserta online. Setiap kelompok menyampaikan dengan baik serta mendiskusikan pertanyaan yang diberikan, sebagai hasil dari pengetahuan yang mereka peroleh selama beberapa hari terakhir. Sesi ini diakhiri dengan ucapan kesan, pesan, dan ucapan terima kasih dari Dr. Najib selaku ketua panitia dan Prof. Rüde selaku pembimbing dari universitas partner, tidak lupa mengenang Alm. Prof. Thomas T Putranto yang sebelumnya telah menginisiasi kegiatan. Rangkaian kegiatan ditutup dengan wisata dan tur Kota Semarang. Peserta diajak untuk berwisata belanja batik serta mengunjungi tempat bersejarah yaitu Klenteng Sam Poo Kong dan Kawasan Kota Lama. Acara makan malam di Kota Lama Semarang menjadi penghujung kegiatan Summer Course ini.

Kegiatan selama 6 hari berjalan dengan lancar. Antusiasme peserta dan dedikasi para narasumber patut diapresiasi. Manfaat dari kegiatan telah tercapai kolaborasi antar universitas dalam berbagi ilmu dan keahlian yang mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, interaksi mahasiswa Jerman, Arab Saudi, mahasiswa lokal UGM dan UNDIP terlihat hangat dalam mempelajari karakter dan budaya satu sama lain. Hal tersebut memungkinkan terjalinnya jejaring dan kolaborasi keilmuan lebih lanjut tidak hanya di internal universitas namun juga bagi mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Share this :

Category

Arsip

Related News