Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Kolaborasi Dosen FT & FEB di Kedaireka, Mengubah Eceng Gondok Menjadi Green Building Material

Eceng gondok, yang dulu dianggap gulma pengganggu perairan, kini menjadi bahan utama inovasi keramik canggih yang mampu meredam kebisingan hingga 90 persen. Tim gabungan Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (UNDIP) berhasil mengubah masalah lingkungan ini menjadi solusi berkelanjutan.

Green Building atau bangunan ramah lingkungan kini menjadi fokus utama di industri konstruksi global. Inovasi terbaru yang mendukung konsep ini adalah Hexagonal Ceramic Interlocks (Hexara Ceramics), sebuah produk inovatif hasil kerja sama Program Kedaireka tahun 2023-2024 yang melibatkan tim gabungan dari Prodi Arsitektur, Teknik Kimia, dan Bisnis Digital UNDIP bersama industri.

Tim peneliti UNDIP berhasil mengembangkan teknologi yang mengubah eceng gondok—tanaman air yang banyak ditemukan di perairan Indonesia—menjadi bahan campuran untuk keramik peredam suara. Terobosan ini tidak hanya mengatasi masalah pertumbuhan eceng gondok yang liar, tetapi juga menawarkan solusi untuk mengurangi kebisingan yang kian meningkat di area perkotaan.

Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Erni Setyowati, M.T. (Prodi Arsitektur) bersama Prof. Dr.-Ing. Ir. Silviana, S.T., M.T., IPM.-ASEAN Eng (Prodi Teknik Kimia) dan Ardiaz Ajie Aryandika, S.Kom., MBA (Prodi Bisnis Digital). Mereka berhasil mengekstrak selulosa dari eceng gondok dan mengolahnya menjadi bahan campuran keramik dengan kemampuan peredam suara yang sangat baik. Selain itu, keramik ini memiliki ketahanan terhadap suhu ekstrem, kekuatan mekanik yang tinggi, serta kemampuan isolasi panas yang unggul.

Hexara Ceramics merupakan material keramik dinding fungsional berbentuk heksagonal dan memiliki sistem kunci unik yang memungkinkan mereka terkunci satu sama lain tanpa perlu menggunakan adhesif tambahan. Ini membuat instalasi menjadi lebih mudah dan mengurangi penggunaan bahan kimia yang berpotensi merusak lingkungan.

Pengaplikasian keramik ini biasanya terpasang di area bangunan komersial, gedung apartemen, dan rumah sakit, keramik peredam suara ini dapat mengurangi tingkat kebisingan hingga 90 persen, menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan nyaman bagi penghuninya. Keunggulan dan penerapan produk ini pada bangunan sudah diimplementasikan di beberapa Gedung. Khusus di UNDIP dapat dilihat penerapannya di Muladi Dome, Gedung Prof. Soedarto, Gedung Art Center. Produk ini memiliki 2 tipe yaitu hexa ceramic tipe glazur dan non glazur serta tipe terbaru yaitu hexa flower dan batik

Adapun manfaat dan kehebatan dari Hexara Ceramics yang membuatnya menjadi pilihan yang menarik dalam green construction seperti:

Instalasi Mudah : Sistem interlocking heksagonal memungkinkan keramik ini saling terkunci dan bertautan tanpa perlu menggunakan adhesif atau semen tambahan. Ini mempercepat proses instalasi, mengurangi tenaga kerja, dan mengurangi potensi pencemaran lingkungan dengan bahan kimia.

Ramah Lingkungan: Bahan dasar campuran yang ramah lingkungan dari keramik Hexagonal Interlock Ceramics adalah Eceng Gondok yang sudah diproses sedemikian rupa sehingga memiliki bahan yang lebih berkelanjutan daripada bahan konstruksi konvensional seperti beton atau batu bata.

Tahan Lama: Ubin-ubin ini memiliki ketahanan yang tinggi terhadap cuaca dan korosi, sehingga mereka memiliki umur pakai yang lebih lama daripada beberapa bahan konstruksi lainnya. Ini berarti pengurangan limbah konstruksi jangka panjang.

Estetika: Bentuk heksagonal yang unik, Hexagonal Interlock Ceramics dapat memberikan tampilan estetik dan modern pada bangunan yang memasang dengan model ini.

Pengembangan keramik peredam suara ini merupakan salah satu kontribusi UNDIP dalam menghadapi tantangan lingkungan dan kebisingan yang semakin memburuk di Indonesia. Terobosan ini adalah bukti nyata bagaimana penelitian dan inovasi dapat mengatasi dua masalah sekaligus: pertumbuhan eceng gondok yang berlebihan dan kebisingan di perkotaan. Riset dari Tim UNDIP telah menunjukkan bahwa eceng gondok, yang dulu dianggap sebagai masalah, sekarang menjadi bagian dari solusi yang inovatif dan berkelanjutan.

Informasi lebih lanjut mengenai riset ini dapat diakses melalui situs www.cecraundip.com yang juga menampilkan fitur-fitur unggulan Hexara Ceramics dalam mendukung pembangunan ramah lingkungan di masa depan.

 

penulis : Ardiaz Ajie Aryandika, S.Kom., MBA

editor : Humas FEB UNDIP

Dilansir dari website Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP

Share this :

Category

Arsip

Related News