Senin, 22 Januari 2024, 9 mahasiswa dari Departemen Teknik Lingkungan Undip terpilih untuk mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang melalui Sakura Science Exchange Program 2024. Dalam program ini, para mahasiswa yang terdiri atas 6 mahasiswa S1 dan 3 mahasiswa S2 berkesempatan untuk saling belajar dan bertukar budaya dengan mahasiswa dan peneliti di Toyohashi University of Technology dari tanggal 21 – 29 Januari 2024.
Pertukaran pelajar ini merupakan hasil dari kerja sama antara Toyohashi University of Technology dan Universitas Diponegoro yang sudah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu. Ir. Pertiwi Andarani, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D., IPP, dosen dari Departemen Teknik Lingkungan Undip, bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh Toyohashi University of Technology kepada Departemen Teknik Lingkungan Undip sehingga mereka bisa mengirimkan mahasiswanya kembali ke Jepang. “Alhamdulillah, dari pihak Toyohashi University of Technology kami diberi kepercayaan lagi. Kebetulan lab nya berkaitan dengan Teknik Lingkungan jadi pesertanya dari Departemen Teknik Lingkungan semua,” ucap beliau.
Pertiwi menambahkan, kegiatan para mahasiswa nantinya di Jepang lebih banyak berkutat di riset bersama dan kunjungan lapangan. Selama 8 hari, mereka akan berdiskusi dan meneliti bersama di laboratorium lingkungan Toyohashi University of Technology di bawah supervisi dari Prof. Takanobu Inoue. “Kegiatan di sana intinya ke problem solving. Jadi kita saling curah pikiran (brainstorming), Misalnya di Indonesia atau di Jepang ada permasalahan lingkungan apa. Akan ada banyak diskusi, serta kunjungan lapangan.”
Sabriansah Arya Pramuditia, salah satu peserta program ini, mengaku senang bisa mengikuti pertukaran pelajar ke Jepang. Ia berharap bisa membawa ilmu yang berguna sepulang dari Jepang nanti. “Bagi saya sendiri tentu bukan pengalaman biasa untuk bisa mengikuti program ini. Saya tidak menyangka juga bagaimana dari ikut penelitian, saya bisa bertemu langsung dengan mahasiswanya, bisa berkunjung ke sana, dan memelajari apa saja yang ada di sana yang mungkin bisa saya bawa ke sini untuk diterapkan di Undip,” ucap Brian.
Pertiwi berharap, ke depannya kerja sama antara Undip dan Toyohashi University of Technology bisa terus berjalan dan bisa diperluas cakupannya sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi sivitas akademika Undip. “Tahun ini MoU nya akan habis. Sementara fokusnya masih ke pertukaran pelajar, belum ada pertukaran staf atau transfer kredit. Dari kami harapannya untuk program magister bisa ada program double degree atau twinning program,” tuturnya.
Sumber: Fakultas Teknik Undip