UNDIP Teken MoU dengan Pemkab Gunungkidul: Siap Kolaborasi untuk Pembangunan Daerah Berbasis Ilmu dan Inovasi

UNDIP, Gunungkidul (06/08) – Universitas Diponegoro terus memperluas kontribusi strategisnya sebagai kampus bermartabat dan bermanfaat terutama dalam pembangunan daerah melalui kerja sama multipihak. Hal ini diwujudkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UNDIP dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang dilaksanakan pada Selasa, 05 Agustus 2025 di ruang rapat Bupati Gunungkidul. Selain UNDIP, turut menandatangani MoU adalah UPN Veteran Yogyakarta dan Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI).

Acara penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, S.E., M.P., yang dihadiri jajaran Forkopimda, seluruh Perangkat Daerah, Asisten, Kepala Bagian dan Perwakilan Panewu, serta 25 perwakilan perguruan tinggi dari wilayah DIY dan sekitarnya. UNDIP diwakili oleh Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph.D., selaku Wakil Direktur Kerja Sama.

MoU ini menjadi langkah awal dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan khususnya di lingkungan Kabupaten Gunungkidul.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Universitas Diponegoro dan seluruh perguruan tinggi mitra atas komitmennya dalam mendukung pembangunan Gunungkidul melalui bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Harapannya, kesepakatan ini tidak berhenti di atas kertas, tetapi diwujudkan dalam program konkret yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Bupati Endah dalam sambutannya.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula pemaparan program strategis Kabupaten Gunungkidul oleh Sekretaris Daerah Sri Suhartanta, S.IP., M.Si., yang menyampaikan visi 2025–2029 “Membangun Masyarakat Adil, Makmur, Lestari dan Berkeadaban.” Visi ini didukung oleh tujuh strategi pembangunan yang mencakup pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, penguatan UMKM, keberlanjutan lingkungan, serta tata kelola pemerintahan yang responsif dan digital.

Menanggapi potensi kerja sama tersebut, Wakil Direktur Kerja Sama UNDIP, Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph.D., menyampaikan bahwa UNDIP siap mendukung Gunungkidul melalui inovasi berbasis keilmuan dan pendekatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

“Salah satu bentuk kontribusi UNDIP yang siap dikolaborasikan adalah layanan Jasa Psikologi (Japsi), yang diharapkan bisa membantu mengatasi berbagai persoalan psikologis dan kesehatan mental masyarakat Gunungkidul. Selain itu, UNDIP juga membuka peluang kerja sama di bidang teknologi, sosial-humaniora, serta pendampingan berbasis riset dan inovasi,” tutur Anggun, Ph.D.

Sejalan dengan semangat pentahelix, kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi antara Pemkab Gunungkidul dan sejumlah perguruan tinggi. UPN Veteran Yogyakarta, misalnya, menawarkan kerja sama rehabilitasi lingkungan eks tambang kapur sebagai bagian dari pelestarian kawasan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. Sementara UTDI siap mendukung transformasi digital dan pengembangan konsep smart city di Gunungkidul.

UNDIP meyakini bahwa kolaborasi antarlembaga seperti ini merupakan kunci penting dalam menjawab tantangan pembangunan daerah. Kerja sama ini diharapkan mampu menghasilkan dampak positif yang terukur, mulai dari peningkatan kapasitas SDM, pengembangan riset terapan, hingga solusi konkret bagi permasalahan sosial dan ekonomi di masyarakat.

Melalui adanya MoU tersebut, UNDIP menegaskan perannya sebagai research university yang adaptif dan responsif terhadap tantangan nyata di masyarakat, selaras dengan visi “Kampus Bermartabat dan Bermanfaat”. (Komunikasi Publik/UNDIP/DHW)

Share this :