UNDIP, Ende (4/12) – Program Ekspedisi Patriot yang diinisiasi Kementerian Transmigrasi dan Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui Tim Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro Luaran 2 (TEP UNDIP Luaran 2) Maukaro Kabupaten Ende resmi memasuki tahap akhir pelaporan pada Focus Group Discussion (FGD) Final yang digelar pada Senin, 1 Desember 2025 bertempat di Ruang Garuda, Aula Lantai 2 Kantor Bupati Ende, Nusa Tenggara Timur.
Program Ekspedisi Patriot yang berlangsung sejak 27 Agustus hingga 1 Desember 2025 berfokus pada pembangunan Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT) khususnya melalui pengembangan komoditas unggulan Sapi Bali dengan pendekatan integrasi potensi lokal dan penguatan kelembagaan daerah.
Selama lebih dari tiga bulan, TEP UNDIP Luaran 2 melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan strategis, meliputi survei lapangan serta pengambilan data primer dan sekunder, pemetaan potensi wilayah dan struktur sosial-ekonomi, penentuan komoditas unggulan melalui FGD partisipatif bersama pemangku kepentingan desa dan kecamatan, perumusan strategi dan desain pengembangan jangka pendek, menengah, dan panjang, analisis rantai nilai dan pemetaan potensi ekonomi komoditas secara spasial. Komoditas unggulan Sapi Bali disepakati sebagai fokus utama pengembangan kawasan karena memiliki potensi besar dalam ekonomi lokal, ketersediaan lahan, karakteristik masyarakat, serta peluang pasar antarpulau.
FGD Final turut dihadiri oleh Wakil Bupati Ende, dr. drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes, serta perwakilan perangkat daerah yang meliputi Dinas Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja sebagai koordinator utama program pengembangan Sapi Bali. Dalam FGD Final, TEP UNDIP Luaran 2 menyampaikan rancangan penguatan kelembagaan berbasis desa melalui model integratif yang menempatkan BUMDesma (Badan Usaha Milik Desa Bersama) sebagai pusat aktivitas ekonomi ternak ruminansia besar antar-desa dalam mendukung pemasaran antar pulau.
Wakil Bupati Ende, Dominikus Minggu Mere, dalam sambutannya menegaskan bahwa integrasi lembaga desa dengan dukungan akademik UNDIP menjadi langkah strategis memperkuat ekonomi masyarakat transmigrasi di Kecamatan Maukaro “Dengan adanya pengembangan Sapi Bali di Kawasan transmigrasi Maukaro, kami mendukung penuh dan semoga hal tersebut menjadi model kolaboratif untuk wilayah Kabupaten Ende maupun di wilayah Nusa Tenggara Timur” ujar Wakil Bupati Ende.
Melalui sinergi lintas lembaga dan dukungan Pemerintah Kabupaten Ende, program Ekspedisi Patriot diharapkan dapat menjadi percontohan nasional dalam pembangunan kawasan transmigrasi berbasis komoditas unggulan lokal.
TEP UNDIP Luaran 2 dan para pemangku kepentingan menegaskan komitmen untuk terus mendampingi proses kelembagaan, meningkatkan kapasitas peternak, serta memperkuat model rantai nilai agar Sapi Bali dari Maukaro yang mampu bersaing di pasar regional maupun nasional.
“Kami dari TEP UNDIP Luaran 2 sangat berharap apa yang kami susun bersama pemerintah daerah, masyarakat dan komunitas tentang Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi Peternakan Sapi Bali akan terwujud dan kami siap selalu mendukung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kami miliki berkolaborasi dengan beberapa Universitas Lokal di NTT”, pungkas Ir. Daud Samsudewa, S.Pt., M.Si., Ph.D., IPM., Ketua TEP UNDIP Luaran 2 Maukaro Ende. (Komunikasi Publik/UNDIP/Tim Ekspedisi Patriot Ende)







