Malam kedua Ramadan 1439 H Rektor Undip Prof.Yos Johan Utama berjamaah Shalat Isya dan Tarawih di Auditorium Imam Bardjo kampus Undip Peleburan kamis malam (17/5). Kegiatan salat tarawih bersama ini memang rutin dilakukan setiap Ramadan.
Memakai kopiah hitam, baju putih dipadu dengan celana panjang hitam Rektor datang didampingi para Wakil Rektor, anggota Wakil Ketua dan Sekretaris Majelis Wali Amanat, Ketua Senat Akademik, para Dekan, Ketua Lembaga, Pejabat Structural serta karyawan di lingkungan Undip.
Selepas Shalat Isya dan Tarawih Rektor UIN Walisongo Prof. Muhibbin menyampaikan ceramahnya dengan tema “Tata Cara Rasululloh Menjalankan Puasa”.
Prof. Muhibbin dalam tausiyahnya mengatakan bahwa dalam berpuasa kita harus berniat puasa sejak malam hal itu diriwayatkan dari Hafsah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang tidak berniat untuk puasa Ramadhan sejak malam, maka tak ada puasa baginya.” (HR Abu Dawud).
Lebih jauh Prof. Muhibbin menjelaskan setiap akan berpuasa, Rasul SAW selalu makan sahur dengan mengakhirkannya, yakni menjelang datangnya waktu imsak serta menyegerakan berbuka dan shalat dan ketika berbuka itu, Rasul SAW hanya memakan tiga biji kurma dan segelas air putih, lalu segera berwudhu untuk mengerjakan shalat Maghrib secara berjamaah”ungkapnya.
Memberbanyak ibadah
Selama bulan Ramadhan, Rasul SAW senantiasa memperbanyak amalan, seperti shalat malam, tadarus Alquran, zikir, tasbih, dan sedekahdan setelah memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, Rasul SAW meningkatkan aktivitas ibadahnya, terutama dengan iktikaf.
Prof. Muhibbin juga mengingatkan tentang beberapa hal yang bisa membatalkan puasa, antara lain: makan dan minum dengan sengaja, melakukan hubungan suami istri, onani, dan merokok. “Bahkan melakukan kebohongan (menipu) juga bisa membatalkan puasa,” imbuhnya.