SEMARANG- Menjadi wirausaha saat ini telah menjadi tren yang banyak dipilih para generasi muda. Tidak sedikit lulusan perguruan tinggi yang memilih membangun bisnis sendiri. Bahkan, merintis serta membangun usaha sejak mahasiswa.
Seperti yang dilakukan oleh Anggara Soekowati Lukmana (24), alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (UNDIP). Mahasiswa Jurusan Manajemen FEB angkatan 2016 tersebut saat ini mampu mengembangkan usaha kulinernya yang diberi nama “Smooly Juice”. Saat ini “Smooly Juice” sudah memiliki 11 cabang atau outlet yang tersebar di tiga kota besar Indonesia yaitu Semarang, Bandung, dan Bekasi.
“Memang waktu kuliah saya tidak aktif mengikuti organisasi kampus, saya memilih aktif belajar berbisnis dari semester satu meskipun tidak semuanya berhasil. Alhamdulllah saat ini bisnis yang saya kembangkan sudah ada 11 outlet yang tersebar di Kota Semarang, Bandung dan Bekasi,” kata Anggara panggilan akrabnya saat diwawancara, Senin (19/7/2021).
Laki-laki kelahiran Bandung 30 Desember 1997 ini menceritakan, awal memulai membangun bisnisnya bersama rekannya yang diberi nama Smooly Juice ini pada Maret 2019 dengan outlet pertamanya di Tembalang, Semarang.
Smooly Juice sendiri merupakan minuman segar yang tak hanya menggunakan buah tetapi juga mengombinasikan antara buah dan sayur. Dengan varian topping yang bervariasi seperti ice cream, choco chip, yoghurt dan masih banyak lagi varian yang disediakan, ternyata kuliner ini banyak digandrungi anak muda.
Ia mengaku, kesuksesan ini tidak lepas dari dirinya kuliah di FEB Undip dengan milieu yang suportif, sehingga mendorong Anggara kembali bangkit saat terjatuh, sampai akhirnya Soomly Juice yang dibangunnya bisa berdiri tegak dan berkembang di tahun 2019. “Waktu ini masih duduk di semester 6, dan inilah yang mengubah kehidupan saya beberapa tahun ke depannya,” ujar Angga yang saat ini memiliki kurang lebih 100 karyawan.
Memilih sebagai wirausaha, dan kuliah di FEB Undip memang keputusan pribadinya. Dia memilih masuk FEB Undip karena kebetulan memiliki minat yang tinggi pada dunia kewirausahaan. Dipilihnya Undip, juga atas pertimbangan bahwa Kampus Diponegoro adalah salah satu kampus terbaik untuk menimba ilmu ekonomi.
Keberhasilannya membangun 11 outlet tidak membuatnya berpuas diri. Saat wabah Covid-19, dia masih mampu mengembangkan outletnya. “Pada kondisi pandemi Covid-19 ternyata bisnis saya malah bertumbuh pesat karena dapat melihat banyak peluang di kondisi yang tidak ideal hingga maju hingga sekarang ini,” lanjutnya.
Bagi dirinya, menjadi entrepreneur di saat usia muda merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Bukan hanya mengharumkan nama pribadi dan rekan-rekan, namun juga mengharumkan nama FEB Undip yang telah memberikan dirinya relasi yang suportif dan ilmu dasar mengenai bisnis yang diterapkan pada perusahaan yang dimiliki saat ini.
“Tidak lelah saya katakan kepada para Diponegoro Muda untuk terus berinovasi dan tidak takut untuk memulai bisnis. Dengan menjadi entrepreneur kita bukan hanya menambah value positif terhadap diri sendiri akan tetapi dapat menambah value positif terhadap orang lain dengan memberdayakan SDM yang ada,” tegas Angga.
Bagi mahasiswa khususnya FEB Undip, dia menyarankan agar pandemi Covid-19 disikapi secara positif meskipun merupakan ujian yang berat bagi berbagai pihak baik itu pekerja maupun pelajar semua merasakan dampak negatif. Dia mengajak untuk tidak boleh berhenti di situ saja. Selain harus menjaga kesehatan, kita juga harus berpikir tentang bagaimana harus beradaptasi dengan lingkungan yang ada.
“Jangan jadikan pandemi ini sebagai alasan untuk tidak mencari relasi dan aktif dalam organisasi, kepanitiaan, seminar, dan kursus online. Naikkan value diri anda dengan mencari ilmu tambahan di tengah susahnya mobilitas. Gunakan waktu luang dengan menyibukkan diri untuk hal-hal yang positif agar ketika pandemi selesai kita memiliki pemahaman dan kompetensi yang lebih baik. Jadilah individu yang kompetitif dan memiliki wawasan yang luas dan berguna bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar,” kata Angga yang saat ini juga merencanakan membangun outlet di kota-kota besar lainnya. (tim humas)