430 Karya Ilmiah dari Lima Benua Bersaing di ICENIS 2021 Sekolah Pascasarjana UNDIP

SEMARANG – Sedikitnya 430 karya ilmiah yang berasal dari berbagai universitas di lima benua bersaing untuk tampil di perhelatan International Conference on Energy, Environment, Epidemiology and Information System (ICENIS) ke-6 tahun 2021 yang digelar Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro (UNDIP). Ketua Panita ICENIS ke-6 Sekolah Pascasarjana Undip, Prof Dr Tri Retnaningsih Soeprobowati MAppSc, mengatakan hal itu saat memberi pengantar dimulainya ICENIS ke-6, Kamis (5/8/2021).

Pada ICENIS ke-6 tahun 2021 yang dilaksanakan Rabu – Kamis (4-5/8/2021), penyelenggara mengangkat tema “The Impacts of Covid-19 Pandemic on Water, Environment, Energy, Information System and Strategies for their Adaptation and Mitigation”.  Menurut Prof Retnaningsih, tujuan diadakannya ICENIS secara rutin adalah sebagai forum untuk berbagi, mendiskusikan ide-ide bagi peneliti, mahasiswa dan kalangan industri untuk mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian di bidang energi, lingkungan, epidemiologi, sistem informasi serta pengembangan budaya dan lingkungan pesisir.

“Forum ini juga dirancang untuk memfasilitasi terbentuknya jaringan di antara partisipan konferensi sehingga dunia riset dan pengembangan makin meningkat kualitasnya,” katanya saat memberikan sambutan mengawali konferensi yang disiarkan langsung melalui TV Undip.

Dikatakan, meski digelar dalam kondisi pandemi Covid-19 dan diselenggarakan secara online namun tidak mengurangi antusiasme peserta. Konferensi internasional tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2016 ini juga menghadirkan pembicara dengan reputasi internasional dari berbagai perguruan tinggi dari lima benua di antaranya Afrika, Amerika, Australia, Asia hingga Eropa.

“Tahun ini antusiasme partisipan sangat tinggi, tercatat lebih dari 500 pendaftar, dan telah diterima 430 lebih artikel penelitian yang akan dipresentasikan secara online dengan 14 paralel oral session (sesi bersambung) tiap harinya,” kata Retnaningsih yang juga Guru Besar Ilmu Limnologi dan Pengelolaan Sumberdaya Undip ini.

Dari catatan yang ada diperoleh keterangan bahwa para peserta ditilik dari negara asalnya meliputi Jepang, Cheko, Algeria, Sudan, Uganda, Malaysia, Tanzania, Timor Leste, Afrika Barat, Turki, Uzbekistan, Taiwan, Australia, Inggris, Amerika Serikat dan lainnya. ‘Sedangkan peserta dari Indonesia terdiri dari dosen, peneliti, praktisi, sarjana dan pascasarjana dari Universitas yang berbeda di Jawa dan luar Jawa seperti UI, ITS Surabaya, ITB, USM Surakarta, Akademi Farmasi Putra Indoensia Malang, Pokteknes Malang, Unnes, UIN Semarang dan lainnya.”

Yang menarik, penyelenggara ICENIS ke-6 juga melakukan kerjasama publikasi dengan E3S Web of Conference sehingga ada jaminan prosiding yang masuk akan dipublikasikan di jurnal tahun ini juga. E3S Web of Conferences adalah seri publikasi akses terbuka yang didedikasikan untuk mengarsipkan prosiding konferensi di semua bidang yang terkait dengan Ilmu Lingkungan, Energi, dan Bumi.

Wakil Dekan II Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Hadiyanto, S.T., M.Sc, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di Sekolah Pascasarjana (SPS) Undip. Hadiyanto menyatakan kebanggaannya kepada semua yang berpartisipasi dalam ICENIS 2021 yang diselenggarakan Sekolah Pascasarjana Undip. Nama kegiatan yang digelar, kata dia, mencerminkan program studi yang menyelenggarakannya.

Dia yakin konferensi ini akan menjadi perantara yang sangat baik untuk saling berkomunikasi dan berbagi tentang pengetahuan mulai dari konsep, teori, dan hasil dari riset  multidisiplin pada bidang energi, epidemiologi, lingkungan, dan informasi. “Kami berharap konferensi ini mendorong terbangunnya jejaring untuk pemajuan dan pengembangan, walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19,” harap Prof Hadiyanto.

Menurutnya, tema yang dihadirkan kali ini terkait dampak dari Covid-19 pada energi, lingkungan, informasi sistem dan strategi untuk beradaptasi dan mitigasi akibat pandemi Covid-19 sangat cocok untuk kondisi saat ini. “Saya harap dengan adanya topik ini akan berkontribusi dari berbagai aspek untuk mengurangi dampak pandemi bagi masyarakat. Saya berharap juga pada event yang luar biasa ini seluruh partisipan bisa mendapatkan momen serta pengalaman luar biasa dari kegiatan ini.”

Rektor Undip yang diwakili Wakil Rektor IV. Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc, menyampaikan bahwa topik konferensi yang menyoroti dampak covid 19 terhadap air, energi, lingkungan dan sistem serta strategi ekonomi sangat penting karena human security dianggap sebagai kebutuhan dasar masyarakat, bahkan di negara yang masif seperti Indonesia.

Dalam hal ini pemerintah dan negara harus memastikan bahwa kebutuhan ini terpenuhi dan terjamin bagi warganya, rakyatnya yang dapat dilakukan melalui pengelolaan tujuan pembangunan yang diprakarsai oleh PBB. Saat ini kita sedang menghadapi tantangan global, tidak hanya dalam depresi sumber daya energi, lingkungan hingga perubahan musim, tetapi juga pandemi Covid19 yang saat ini menjadi masalah utama yang perlu ditangani oleh semua orang dan negara di dunia.

“Saya harap bahwa konferensi ini dapat menjadi platform yang sangat baik untuk memperkuat kepedulian dan upaya kita dalam melengkapi pembangunan keamanan manusia di masa depan. Saya juga berharap melalui konferensi ini, semua pakar dan peneliti dapat bertemu dan berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk mencerminkan pemahaman tentang kompleksitas ini,” harap Prof Ambariyanto.

ICENIS 2021 menampilkan pembicara berkelas seperti Prof Dr Peter Gell dari Federation University Australia yang menyajikan tema “Comparing Catastrophes: The Influence of Impacts and Timelines on Prioritising Crises”; kemudian Prof Dr Magaly Koch dari Boston University United States dengan tema “Observing Water Resources from Space: From Flood Monitoring to Groundwater Assessment”;  Prof Dr Fatimah Md Yusoff dari University Putra Malaysia dengan topik “Impacts of Covid-19 on the Aquatic Environment and Potential Implications on Aquaculture and Fisheries Industries”.

Tak ketinggalan akademisi Universitas Indonesia yang sekarang menjabat Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof drh Wiku Adisasmita MSc PhD yang menyampaikan paparan berjudul “A Global perspective of learning from covid-19 pandemic in present and future”; juga Dr Ruandha Agung Sugardiman dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan tema “The Impact and Lesson Learnt of Covid-19 Pandemic to the First NDC Indonesia” dan Dr Budi Warsito dari Sekolah Pascasarjana Undip yang membawakan tema “Machine Learning Algorithm for Modeling Confirmed Cases of Covid-19”; serta Ketua Asosiasi Viktimologi Sedunia (World Society of Victimology), Prof  Robert Peacock. (tim humas)

Share this :

Category

Arsip

Related News