Sukses Berkarier Jadi Pilot Garuda Indonesia, Soraya Syahnaz (Alumni Magister Kenotariatan UNDIP): Pendidikan Tinggi Prioritas Pertama

Sukses berkarier menjadi pilot wanita merupakan cita-cita tertinggi Soraya Syahnaz, meski background pendidikannya sebagai alumnus Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum (MKN FH) Universitas Diponegoro tidak menyurutkannya untuk mewujudkan impian dan tetap terus belajar. Baginya kampus MKN Undip salah satu yang terbaik pada saat melakukan pencarian kampus-kampus unggulan. Selain itu banyak hal baru yang dapat dipelajari baik akademis maupun non akademis selama berkuliah, itulah alasan ketertarikannya belajar ilmu kenotariatan sejak tahun 2009.

Kesan yang didapatkan sewaktu kuliah di Undip yaitu saat dirinya kali pertama harus merantau dan jauh dari orang tua, karena kedua orang tuanya yang berdomisili di Jakarta. “Awalnya terasa begitu berat dijalani karena harus benar-benar mandiri dan berjuang untuk melakukan semuanya sendiri. Tapi Alhamdulillah dengan berjalannya waktu semua dapat saya lalui dengan baik” tutur Soraya (Senin, 18/07).

Pengalamannya pada bidang penerbangan dimulai setelah meraih gelar sarjana lalu dilanjutkan dengan mengikuti ujian masuk sekolah Penerbang di Bali International Flight Academy (BIFA) yang berlokasi di Buleleng, Bali Utara. Dimana saat itu PT. Garuda Indonesia memiliki program kerjasama dengan BIFA. Jika lulus BIFA, maka langsung dapat masuk dan bergabung ke Garuda Indonesia.

“Alhamdulillah saya dinyatakan lulus dan diterima untuk mengikuti program pelatihan penerbang di BIFA. Pendidikan yang harus saya tempuh kurang lebih 10 bulan. Setelah itu, saya baru melakukan program pendidikan penerbang di Garuda Indonesia, sebagai First Officer (FO) jenis pesawat Boeing 737-800 yang hingga saat ini masih saya kemudikan.” tambahnya.

Sementara terinspirasi mengikuti jejak ayahanda yang juga seorang pilot, ia diminta sang ayah untuk mengenyam pendidikan hingga S2 tepatnya di program studi Magister Kenotariatan Undip. Baginya pendidikan itu adalah nomor 1 (satu), dulu saya sering dibilang “capek-capek sekolah sampai S2 Notaris, tapi akhirnya jadi Pilot”, tapi menurut saya itu tidaklah benar.

“Tidak ada yang capek untuk menuntut ilmu, pendidikan yang tinggi akan menjadi modal kita berkarir sampai kapanpun. Seperti saat pandemi ini, dimana penerbangan sangat berdampak buruk, saya merasa masih punya basik pendidikan sebagai notaris jika memang saya tidak bisa menjadi Pilot lagi. Meskipun saya tidak ingin melepas pekerjaan pilot saya” pungkasnya dengan mantap. “Maka jangan pernah merasa malas atau bosan untuk menuntut ilmu, itu semua akan sangat berguna dan menjadi bekal untuk kita nantinya bekerja dimana pun” pesan Soraya untuk semua. (Diah/ Astri Humas)

Share this :

Category

Arsip

Related News